Sudah sebulan lamanya Azka dan Teressa menjalani hubungan jarak jauh antara Sydney dan California. Azka sudah tidak sabar untuk menemui Teressa di California. Ia berjanji akan menyusul Teressa saat libur semester.
"Satu... Dua... Tiga..." Azka mencoret satu-persatu angka di kalender dn menghitung hari yang tersisa untuk mencapai satu angka yang ia lingkari.
"Ngitung apaan ?" Dave melempar Azka dengan pesawat kertas yang ia baru ia buat menggunakan kertas edaran.
"Ngitung nyamuk." Jawab Azka sambil melengos.
"Nyamuk ? Yang bener aja kamu. Baru ditinggal Teressa satu bulan aja udah kayak orang setengah, gimana kalau kalian LDR satu tahun ?" Ejek Dave yang membuat Azka memutarkan bola matanya malas. Kok bisa ada orang kayak gini ya ?
"Ada berapa nyamuk di sini ?" Dave menyapukan pandangan ke seluruh area kamar Azka.
"Dave, bisa nggak kamu agak pintar dikit ?" Azka membalikkan tubuhnya menghadap Dave yang sedang santai di karpet kamarnya.
"Bisa sih. Kenapa emangnya ? Mau dibantuin ngitung nyamuknya ?" Azka tidak habis pikir dengan Dave. Dia tuh sebenernya pinter, cuman ketutupan tingkahnya aja yang bego.
"Nih, itung nyamuknya," ucap Azka sambil menyodorkan paksa kalender ke wajah Dave yang polos.
"Mana ? Nggak ada nyamuk tuh." Azka menggelengkan kepalanya kesal. Azka meninggalkan. Dave sendirian di kamarnya dengan wajah yang masih tertutupi dengan kalender.
"Ka ? Mana nyamuknya ? Biar aku bantu ngitung." Dave meraba-raba sekitar sampai kalender yang menutupi pandangannya terjatuh.
"Daripada ngurusin Dave, mending nelpon my baby honey Ressa." Ujar Azka saat mengambil ponselnya dari saku.
"My baby honey ? Alay kamu." Dave sudah berdiri di belakang Azka dengan tangan yang ditempelkan ke pintu.
"Biarin ngapa," Azka menunggu nada sambungan dari Teressa.
"Halo ?"
"Hai sayang ? Gimana kabarnya hari ini ?"
"Hai Az. Aku baik kok. Kenapa ?"
"Kangen," ucap Azka dengan nada manja.
"Ih... Kayak anak bayi tau nggak." Teressa tergelitik dengan nada bicara Azka.
"Kan aku emang bayi..."
"Bayi gede." Dari suaranya, Teressa senang masih bisa mendengar candaan itu meski lewat panggilan suara saja.
"Kamu nggak kangen aku ?"
"Nggak."
"Jahat."
"Biarin."
"Aku nangis ya ?"
"Nangis aja."
"Yaudah."
"Hehe, jangan deh. Sini my big baby, puk puk." Dave yang mendengar kasmaran mereka berdua bergidik geli dan berniat mengganggu keuwuan mereka.
"Yang satu my baby honey yang satu my big baby. Kalian tuh bukan bayi ya !" Teriak Dave yang membuat Azka dan Teressa tertawa dan malah semakin melebih-lebihkan keuwuan mereka.
"Terserah kalian ! Geli tau nggak ?" Dave pergi meninggalkan Azka yang sedang melebur kerinduan untuk sementara.
"Oh iya, Brian mana ? Kok dari tadi gak kedengeran suaranya ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NICE TRY
Fiksi UmumKue kering yang isinya selai nanas itu apa namanya ? Nice Try bukan ? Gimana usahanya buat dapatin dia ? Masih aman ? Azka Pratama tidak memiliki nasib yang bagus di dunia asmara. Semua itu gara-gara kutukan dari seseorang yang pernah ia tolak. Ber...