Wisuda (07)

38 12 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



****






Sekitar jam 6 pagi, Satoru sudah rapi dengan batik dipadukan dengan celana kain hitam miliknya. Ayaka masuk dan sejenak membuat Satoru menarik nafas karena terkejut.

"Cari apa, ma?" Ia bergerak menyisir rambut, Ayaka menatap Satoru intens, maksudnya ini hari saptu. Tempat kerja Satoru tutup dihari sabtu dan Minggu, lalu kenapa pagi ini terlihat rapih? Belum lagi Satoru terlihat formal.

"Udah rapi aja si mas, mau ke mana?" Ayaka berjalan mendekat, ikut menatap cermin hingga pantulan dirinya terlihat.

"Mau ke wisudanya temen, dia ngundang kemarin."

"Lanang?"

Satoru melirik mamanya, "Bukan, ma."

"Wadon?"

Ia baru mengangguk.

"Tumben sekali?"

Ayaka terkejut tentu saja, karena ia tahu Satoru tidak punya banyak teman perempuan.

"Mama ikut ya?"

Menghentikan kegiatannya sejenak, Satoru beralih pada mamanya dengan raut terkejut, tanpa menunggu jawaban anaknya, Ayaka bergegas keluar menuju kamarnya sendiri, mandi dalam beberapa menit lantas menggunakan gamis serta memoles sedikit wajahnya yang sudah keriput. Ia bergegas keluar dan menemukan Satoru yang duduk dengan buket bunga khas wisuda.

Lelaki itu juga tidak berani melangkah keluar rumah jika mamanya sudah meminta untuk ikut.

"Yakin ikut, ma?" Ia memastikan, merasa sedikit tidak enak.

"Ikutlah, lagian Papa sama adekmu juga lagi keluar, mama udah ijin kok terus papa ngebolehin."
Satoru mengangguk meski ragu, ia hendak meraih buket bunga tadi tapi tangan Ayaka lebih cepat.

"Mama yang bawa yah."

Keduanya pergi menggunakan mobil keluarga, Ayaka sudah duduk manis dan Satoru mulai menjalankan mobilnya.

(Bukan) Tempat Singgah Local AU ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang