Dunianya (20)

77 14 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****



Tangan kekar Satoru sibuk menggerakan setir keluar dari belokan saat ia melirik Utahime pelan, Mata birunya berkilat memerhatikan jalanan dengan fokus yang sesekali terpecah pada pemikiran nya tentang sakit yang ditumpah sang istri.

"Adek udah pernah ruqyah, belum?"

"Udah mas, waktu di kampung tapi, karena batuk aku udah kelewatan lama sampe tenggorokanku luka dan infeksi, udah susah buat disembuhin, palingan pas ruqyah aku ngerasa ada enakan di hati, di rumah, karena sebelumnya santet ternyata di taruh di rumah juga" Utahime menjeda sejenek, bahunya menekan kursi mobil, saat matanya menatap jalanan yang nampak ramai seperti biasa.

"Aku jadi sering batuk di sana, sering merasa gak tenang." Ia melirik Satoru pelan, "Ini lebih ke telat penangannya si, mas. Aku telat tahu dan kondisinya di kampung saat itu gak ada ustad yang bener-bener murni nge-ruqyah dengan landasan dan aturan Allah, kebanyakan yang aku temui pasti ada campur tangan sama Jin,.."

"Aku gak mau mas, percuma sembuh kalau jatuhnya malah syirik ke Allah." Ia menambahkan dan

Satoru mengangguk mengerti, itu bukan perkara mudah saat dilakukan dengan sadar, disitulah letak kesabaran yang sebenarnya diuji dari manusia yang ditimpa banyak musibah, apa ia akan berpaling atau tidak. Satu tangannya terlepas dari stir mobil, terulur untuk mengusap pipi sang istri. Dan beberapa saat kemudian, mobil berhenti di depan rumah sakit.

***


"Kok, baru sampe, mas?" Riko mendekat dan membantu membukakan pintu mobil, Satoru juga bergegas keluar dan mengambil kursi roda di bagasi belakang.

"Iya nih, karena weekend kali ya? Jalanan macet." menggendong tubuh Utahime keluar dari mobil, Satoru memindahkan wanita itu di kursi roda. Keempatnya berjalan masuk, Riko sedang mengambil cuti kehamilan, ia datang ke rumah sakit karena ingin mengobrol kehamilan anak keduanya, sementara Utahime , yang alhamdulillah kandungannya berjalan 6 bulan akan melakukan pengecekan USG. Entah kenapa, Utahime hanya merasa pertumbuhan perutnya begitu cepat. Mual yang dirasakanya lebih parah, saat berada di trimester pertama.

(Bukan) Tempat Singgah Local AU ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang