Fyi cerita ini terinsipirasi dari dua kisah nyata ya man teman, dua kisah dari orang berbeda yang kemudian aku gabungin jadi satu cerita. Tapi dua kisah ini milik adik sama Kaka, mereka kandung, dan aku berkesempatan dapat inspirasi dari cerita mereka.
****
Satoru kini sudah sampai di rumah sakit setelah kemarin memberitahukan kedua orang tuanya tentang Utahime yang diberitahukan Riko pada dirinya, ia masih menunggu Hatori dan Ayaka yang berangkat dari rumah, ia langsung diminta datang ke rumah sakit setelah dari kantor ekspedisi miliknya, kantor yang menawarkan jasa pengiriman dalam dan luar negeri itu telah berhasil ia kembangkan dalam tiga tahu terakhir.
"Mas, mama sama papa masih di jalan nih, kamu masuk aja dulu. nanti mama sama papa nyusul."
"Nggeh pa."
Satoru mematikan telepon lantas menarik nafas dan membuangnya, Riko datang menemui dirinya dan adik wanitanya itu menuntunya ke sebuah ruang rawat Lily, plang kecil diatasnya bertuliskan keterangan nomor kamar, 36, Satoru berhenti sejenak karena mendadak dilanda kegugupan, sebagai bentuk penenangan Rilo menyentuh bahunya.
"Bismillah dulu." Bisiknya mengingatkan, dan Satoru mengangguk.
"Mas ikutin aku aja, tadi aku udah ijin kok sama bapaknya mba Utahime sama orangya juga, keknya mereka mikir yang datang ngejenguk Utahime temen kuliahnya dulu." Rilo sedikit menjelaskan, lalu ia membuka pintu kamar dan disambut oleh ayah dari pasien Utahime.
"Mas masuk." ujar Riko
Satoru bergerak masuk, ia tidak bisa menjelaskan bagaimana hatinya seolah kasih ke lantai ketika melihat figur dari ayah pasien bernama Utahime adalah orang yang sama yang menyambutnya dulu, dada Satoru mendadak sesak, nafasnya naik turun dan begitu ia melangkah semakin ke dalam ia menemukan Utahime yang penasaran akan siapa yang ingin bertemu dengannya terbaring lemah dengan tubuh yang terlampau kurus di ranjang rumah sakit.
Dada Satoru kian sesak, seperti diremas sesuatu, saat melihat wajah terkejut Utahime melihat dirinya lah yang datang menjenguk, yang wajahnya selalu wanita itu ingta sepenuh hati semenjak penolakan yang ia lakukan tiga tahun lalu. Utahime mengalihkan pandangannya sejenak, kedua tangannya bergerak menutup wajahnya sendiri saat isak tangisan wanita itu terdengar. begitupun Satoru yang langsung membalikan tubuhnya menghadap tembok dan menangis, mata Riko ikut berkaca, ia bisa langsung tahu jika perempuan yang ia rawat sekarang adalah orang yang sama dihati kakak laki-lakinya dari dulu hingga sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Bukan) Tempat Singgah Local AU END
Short StoryGojohime Local AU By Anna_Amanai "elu tahu tentang perjalanan, gak?" Satoru menoleh pada Suguru yang baru saja berbicara. "Yang jelas harus nyiapin bekal kan?" tebak Satoru kemudian, dan Suguru menjentilkan jarinya. "Betul sekali." sahut nya semanga...