Mau aku double up gak nih?
***
"Beneran gak papa, mas?" Hatori bertanya lagi sambil mengemasi barangnya, Satoru yang juga melakukan hal yang sama namun dengan wajah yang memerah mengangguk.
"Iya pa, biar cepet." ujarnya, ia mengganti pakaian sejenak dan beberapa menit kemudian ia dan papanya melakukan check out dari hotel, Satoru memandangi pemandangan Kota Bima untuk yang terakhir kali, nyeri di dadanya masih terasa akan kejadian yang belum lama terjadi, matanya masih ingin menangis namun Satoru sebisa mungkin menahannya untuk tidak keluar lagi.
Mereka kemudian menggunakan mobil sewaan menuju bandara, memesan tiket di tempat dan melakukan penerbangan setelah melaksanakan salat zuhur, mereka sampai malam hari di Jogja. Hatori sudah lebih dulu mengabari Ayaka dan sekarang yang menjemput mereka adalah Riko, Ayaka juga ikut setelah mendengar kabar jika Satoru ditolak oleh Utahime.
"Gak tahu pengorbanan orang apa si Utahime itu, belagu banget..." kesal Riko begitu Satoru sudah masuk ke mobil dan yang menyetir digantikan Haroti, ucapan Riko barusan juga langsung menuai respon Ayaka, memberikan pukulan kecil pada pundak anak perempuan terakhirnya itu.
"Gak boleh ngomong gitu dek, emang kamu tahu alasan kenapa Utahime nolak mas kamu?"
"Ada cowok lain kali, yang lebih mapan."
"Hush, astagfirullah. Adek, jaga ucapannya ih, seutzon itu namannya, jangan bikin mas kamu ikut mikir yang enggak-enggak, lagi pula kita yang gak teliti, kita gak ngabarin Utahime mau ke sana, mungkin anaknnya kaget.." Ayaka masih mencoba berpikir positif, ia juga sedih anaknnya mendapatkan penolakan tapi itu tidak bisa ia jadikan alasan untuk memberikan segala pikiran negatif pada Utahime karena pilihan tetap ada di pundak wanita itu.
"Tapi kalau belum siap kan bisa kasih tahu mas alasannya ma..." Satoru bersuara, membayangkan kejadian di rumah Utahime htadi pagi.
"Dia nolak mas gitu aja, kalau kaget atau belum siap, mas siap nunggu kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
(Bukan) Tempat Singgah Local AU END
ContoGojohime Local AU By Anna_Amanai "elu tahu tentang perjalanan, gak?" Satoru menoleh pada Suguru yang baru saja berbicara. "Yang jelas harus nyiapin bekal kan?" tebak Satoru kemudian, dan Suguru menjentilkan jarinya. "Betul sekali." sahut nya semanga...