Merasa Utuh (24)

18 3 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***






Suasana mendung di luar sana dengan jendela kamat rawat yang dibiarkan terbuka, Utahime agak kedinginan saat angin menerpa masuk padahal ia lebih suka melihat di luar ketimbang tembok ber chat putih yang sekarang jadi kamar sementara.

Batuk milik Utahime terdengar namun tidak ada yang mendengar, dikarenakan hanya ia seorang diri di dalam kamar, ah bertiga dengan anak kembarnya yang masih ditampung dalam tabung, ini hari ke 4 mereka dalam keadaan seperti itu, tubuh kedua anaknya sempat membiru kemarin, dikarenakan selama 3 hari keduanya tidak menerima asi sedikitpun, selalu ditolak sama seperti Utahime yang menolak beberapa makanan karena tenggorokannya yang sakit. Sukurnya, pagi tadi kedua anak kembarnya sudah sedikit membaik.

Sebagai seorang ibu, khawatir rasanya tidak pernah habis dalam diri Utahime, selalu terbayang bagaimana jika ia bangun dari istirahatnya kedua mata anaknya tidak kunjung terbuka?

Syukurnya, Satoru menjalankan peran dengan baik sebagai sosok suami, memberikan Utahime dukungan penuh di tengah ketakutan yang sering dirasakan sang istri.

"Assalamu'alaykum mama...." riang suara Tsumiki dari arah pintu masuk yang baru dibuka mengalihkan atensi Utahime, sejenak pikiran negatifnya menghilang ketika bocah 4 tahun itu mendekat memberikan senyuman, ditambah Satoru yang datang sambil menggendong Megumi juga seseorang yang ia rindukan datang menenteng tas.

"Assalamu'alaykum."

"Wa'alaykumussalam, ama."

Merentangkan tangan, Utahime memberi kode jika ia ingin dipeluk, oleh dua orang yang Allah titipkan menjadi keluarganya, Dan seseorang juga ikut masuk, bertubuh mungil dengan pakaian syar'i yang tadi saat dijemput sukses membuat Satoru kaget.

"Kak...." lirih suara gadis tadi terdengar, Utahime menoleh lalu menangis begitu adik terakhirnya itu memeluk.

"Kaka kangen banget sama kamu, ish..."

Yah, namaya UtaHina, anak ke 4 dari 4 bersaudara, adik perempuan Utahime memang 11-12 dengan wajah Utahime, padahal jika dihitung mereka berbeda sekitar 12 tahun. Waktu Satoru berkunjung ke Bima, saat itu Utahina memang tidak ada karena sedang di luar bermain, Utahime lulus kuliah saja Utahina baru menginjakkan kaki di bangku SMP.

Mereka selesai bercengraman melepas rindu, Hina berdiam diri di samping kasur kakaknya begitu keluarga Satoru datang, rasanya canggung karena ini kali pertama ia bertemu secara langsung dengan iparnya itu, Utahime mengelus punggung tangan sang adik dengan kekehan kecil.

"Jangan kaku gitu dong, mukannya."

Membalas tawa sang kakak, Hina balik mengelus punggung tangan Utahime.

"Gimana? Udah lulus?"

"Udah dong, udah wisuda juga."

"Alhamdulillah, terus gimana? Ada rencana?"

(Bukan) Tempat Singgah Local AU ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang