Gojohime Local AU
By Anna_Amanai
"elu tahu tentang perjalanan, gak?"
Satoru menoleh pada Suguru yang baru saja berbicara.
"Yang jelas harus nyiapin bekal kan?" tebak Satoru kemudian, dan Suguru menjentilkan jarinya. "Betul sekali." sahut nya semanga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terima kasih sudah mengikuti cerita local yang agak kacau ini, meskipun gak terlalu banyak pembaca, saya tetap senang menulis kapal kesayangan saya
****
Lambaian tangan Tsumiki mengiringi langkah Hina yang sudah mengenakan seragam pakaian formal hitam putih, topi kerucut juga almamater kampus, wanita itu melambai sekali lagi dengan kikihan Utahime yang terdengar di samping Megumi, sementara Satoru mengantar adik iparnya tersebut untuk masuk lebih dalam ke halaman kampus, bisa Utahime lihat bagaimana Satoru mengeluarkan dompetnya dan seperti seorang kakak laki-laki, memberikan Hina uang saku dan diterima adik iparnya itu dengan malu-malu, sebelum benar-benar menghilang bersama mahasiswa baru yang akan membersamaianya dalam masa pengenalan kampus.
Satoru menoleh, sebelum kembali ke mobil dan masuk ke bagian kemudi, menutup pintu dengan suara thug bersama Tsumiki yang kembali duduk dengan benar.
"Sekarang giliran kak Miki ke sekolah yaa..."
"Iya, papa..."
Pagi itu terasa begitu rempong saat saat mobil sudah di isi oleh keluarga kecil itu, Tsumiki dengan seragam SD-nya, Megumi yang duduk tenang di pangkuan Utahime sebelum dipindahkan ke belakang, sementara di kembar, berada di rumah neneknya.
Mobil melaju dengan tenang, bersamaan dengan jalanan pagi Yogyakarta yang sibuk seperti biasa, ekor mata Satoru nampak melirik sang istri yang fokus memerhatikan jalanan di luar jendela, mengarahkan satu tangannya yang tidak memegang stir mobil untuk meremas tangan Utahime penuh sayang, betapa ia bersyukur bahwa dua tahun ini, kondisi Utahime benar-benar membaik, setelah operasi kesekian kali juga membuahkan hasil, atas semangat hidupnya yang telah kembali, pipi itu kian bulat, dan Satoru harus menahan kebahagiaan nya saat melihat istrinya itu sudah bisa makan dengan lahap, tidak seperti dulu.
"Kenapa?"
Utahime bertanya pelan, membalas remasan tangan suaminya itu seolah menenangkan meski ia tidak benar-benar tahu apa yang sedang Satoru pikirkan.
