EIGHT

267 37 0
                                    

Aku melihat Thomas dan Newt yang sibuk berdebat. Kebanyakan Thomas yang terus bertanya, dia tidak menyadari nya tapi aku melakukannya. Newt memiliki ekspresi aneh ketika Thomas menyarankan memanjat tumbuhan menjalar.

Setelah melihat Thomas dan Newt berbicara yang hampir menjadi berdebat, aku merasa sedikit khawatir. Aku sedikit menduga Newt memiliki masa lalu yang sulit terkait dengan tumbuhan menjalar. Aku berharap Thomas bisa berhenti bertanya tapi apakah Thomas jika dia tidak penasaran? Mengotak-atik lab dam barang-barang lain yang bahkan aku jijik menyentuh nya.

Harapan ku hanya ada pada Thomas dan rasa penasaran nya yang berlebihan bisa saja menjadi kunci keluar kami. Wicked selalu menyukainya itu jelas....

"Kau ingin membantu? Lebih baik pergi ambil pupuk." Zart melemparkan ember pada anak laki-laki yang penuh rasa penasaran itu. Thomas mengambil ember itu dan segera pergi.

"Dan orang-orang berharap aku lebih banyak berbicara." Aku berucap sambil terkekeh mencoba mencairkan suasana.

Newt menatapku yang sibuk mencabuti rumput sambil tersenyum. "Dia mungkin yang paling penasaran." ujar Newt sambil menatap ke arah Thomas yang mulai menghilang ke dalam hutan.

Aku agak khawatir pada Greenie baru itu, rasanya dia adalah tipe yang akan selalu mendapatkan masalah. Dilihat dari apa yang pertama kali dia lakukan di hari pertama, berlari menuju pintu masuk Maze yang sangat jelas mengintimidasi seolah dia bisa mendapatkan jalan keluar dengan mudah.

Dengan begitu aku bangkit dari dudukku, meraih ember kosong lain yang ada di samping Newt. "Aku akan menyusul nya." Ucapku pada mereka sebelum berjalan menuju ke hutan mengejar Thomas berharap dia belum terlalu jauh.

"Greenie?" Aku memanggil julukannya untuk mengetahui dimana dia berada. "Thomas?!" Aku memanggil namanya agak lebih keras dari volume biasa.

Tidak ada jawaban.

Aneh.

Tiba-tiba suara membuatku panik aku berlari menuju Thomas, itu pasti suaranya yang sepertinya tertimpa kesulitan. Saat aku melihatnya dia juga sedang berlari ke arahku dengan kecepatan yang sangat luar biasa. Sesuatu mengejarnya. Saat melihat Thomas berlari ke arahku dengan panik, jantungku berdetak lebih kencang. Di belakangnya, aku bisa melihat Ben yang tampak tak terkendali, wajahnya penuh amarah dan ketakutan. Itu bukan Ben yang aku kenal dia tidak pernah seperti itu.

"Thomas, ke sini!" teriakku, berusaha mengarahkan Thomas ke arah yang lebih aman. Dia mempercepat larinya, sementara Ben semakin mendekat. Aku harus berpikir cepat. Tak ada waktu untuk ragu. Ben seperti akan membunuh Thomas kapanpun dia bisa.

Aku melihat sekeliling, mencari sesuatu yang bisa digunakan untuk menghalangi Ben. Mataku tertuju pada beberapa akar pohon yang menjalar di tanah, besar dan kokoh. Sebuah ide terlintas di benakku. Jika aku bisa membuat Ben tersandung...

"Thomas, kesini, cepat!" Aku berlari ke arah akar-akar itu, berharap Thomas mengikuti. Saat dia mendekat, aku memberi isyarat padanya untuk berlari ke arah yang berlawanan.

"Sekarang, Thomas!" teriakku. Thomas berbelok tajam, mengikuti arahan ku, dan Ben, yang tak sempat mengubah arah dengan cepat, tersandung akar-akar besar itu. Aku menahan napas saat melihat Ben terjatuh keras ke tanah, berguling beberapa kali sebelum akhirnya berhenti.

Itu membuatku merasa buruk.

Thomas berhenti beberapa meter dariku, terengah-engah. "Terima kasih, Mina," katanya dengan napas tersengal.

Aku hanya mengangguk, berusaha mengatur napas. Melihat Ben yang terkapar di tanah, aku merasa campur aduk. Ini bukan Ben yang kukenal—ini adalah seseorang yang telah diubah oleh Griever dan kekejaman Wicked. Keinginanku untuk keluar dari dalam tempat ini semakin membara, pembunuhan nampaknya menjadi keinginan terdalamku saat ini.

𝑻𝑯𝑬 𝑸𝑼𝑰𝑬𝑻 𝑮𝑰𝑹𝑳 - 𝑵𝑬𝑾𝑻 [𝑻𝑯𝑬 𝑴𝑨𝒁𝑬 𝑹𝑼𝑵𝑵𝑬𝑹]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang