Sesak, itu yang dia rasakan. Setelah melalui berbagai macam uji lab dan pemeriksaan yang tidak ingin dia lalui lagi, akhirnya dia di masukkan ke dalam uji coba yang paling dia benci. Gadis berambut hitam itu duduk di sudut memeluk lututnya ke dalam dirinya dengan erat. Dia akan pergi ke tempat itu. Sudah sangat jelas. Ingatannya tidak menentu samar.
Dia tahu ingatannya telah di hapus, tapi itu hal yang ganjil dia tidak seharusnya ingat bagian itu.
Kotak besi raksasa yang menjadi tempat duduknya di tarik ke atas. Suara rantai besi yang menarik kotak itu sangat berisik, selain itu di sini sangat gelap. Dia benci suaranya dan dia benci kegelapan. Jantung nya berdetak kencang, pernapasan nya mulai tidak teratur.
Apa yang akan dia lakukan saat dia mencapai tujuan nya? Haruskah dia langsung menangis? Berteriak? Atau haruskah dia terus diam? Berpura-pura dia tidak tahu apapun, orang bodoh, cacat mental. Mereka akan mengabaikan nya jika menjadi seperti itu bukan?
Dia tidak tahu, dia bingung. Kepalanya seperti kekacauan. Ada ingatan yang di tekan tapi sisanya samar seperti kilatan yang dia rasakan setelah terbangun dari mimpi buruk. Jelas adalah kesalahan teknis, dia tidak bisa membuat mereka mengetahui nya atau mereka akan melakukan sesuatu yang lebih buruk.
.....
Ketika cahaya nampak di atasnya. Dia tetap diam di sudut. Keributan terdengar, dia meringis memeluk dirinya semakin erat, sekolompok pria mulai pra-remaja hingga dewasa tidak akan bisa menjamin ketenangan. Telinganya berdengung, jantungnya berdetak tidak menentu dia benci ini. Dia menjadi perempuan satu-satunya. Banyak kemungkinan yang bisa terjadi. Dibunuh atau bahkan dilecehkan. Suara mereka sangat menganggu nya.
"Cepat aku bertaruh Greenie itu mengencingi dirinya."
"Cepat Shank kita harus lihat bagaimana yang baru ini."
Ketika kotak besi di buka oleh seseorang dia tetap diam.
Dia menatap kaki pria yang sedikit pincang. Apa yang terjadi dengan kakinya? "Girl?" Suara pria itu heran dan bingung. Dengan cepat gadis itu mengalihkan pandangan nya dari kaki pria itu ke arah wajahnya dia nampak seperti orang inggris dan apakah inggris itu? Negara? Wilayah? Suku? Selain itu dia berambut pirang. Mereka saling menatap, dia tidak bergerak begitupun pria yang sedang menatapnya dengan terkejut.
Dia ingin berteriak kencang padanya. Berhenti menatap dan menjauh dia butuh memungut sisa-sisa dirinya yang berdasarkan potongan ingatan samar yang tertinggal dalam saraf otaknya dia telah melalui hal buruk. Namanya tenggelam tapi kenangan buruk tidak itu mengerikan. Dia tidak ingat siapa dirinya tapi dia ingat apa yang dia lalui sebelumnya.
Pria berambut pirang itu menatapnya, hampir satu menit tidak bergerak dari posisinya sedikit pun. Teriakan kelompok nya yang berisik membuatnya tersadar. Kotak itu kembali terguncang. Seorang pria kulit hitam muncul, dia menepuk bahu Pria pirang sebelum membeku ketika mata mereka bertatapan.
Dia menyaksikan pergantian interaksi itu dengan khawatir. Pria kulit hitam itu, dia seperti seorang pemimpin.
"Sial, ini bukan yang diharapkan." Ucap pria kulit hitam itu. Dia nampak lebih tua dari yang pirang. Lebih mengintimidasi juga.
Dia hanya mengamati interaksi keduanya dalam diam sebelum mereka tiba-tiba menawarkan tangan mereka padanya. "Ayo Greenie kami akan membawa mu ke tempat yang lebih baik."
Dia menatap uluran tangan itu. Sebelum menatap wajah pria berambut pirang itu. "Tell them to stay away." Dia berucap sambil menatap ke atas ke kumpulan yang penasaran.
"Alby?" Pria berambut pirang menanyai pria berkulit gelap di sisinya. Pria itu mengangguk kemudian naik ke atas meneriakkan perintah yang di ikuti oleh pria-pria itu. Dia menebak dengan benar, pria kulit hitam itu, Alby, adalah pemimpin.

KAMU SEDANG MEMBACA
✓𝑻𝑯𝑬 𝑸𝑼𝑰𝑬𝑻 𝑮𝑰𝑹𝑳 - 𝑵𝑬𝑾𝑻 [𝑻𝑯𝑬 𝑴𝑨𝒁𝑬 𝑹𝑼𝑵𝑵𝑬𝑹]
FantasiaBagaimana jika di maze sebulan sebelum kedatangan Thomas seorang perempuan di kirim ke dalam maze? Dia tenang, diam dan seperti hampa. Bagaimana para Glader menanggapi perubahan mendadak dari maze? dan bagaimana reaksi Newt ketika menyadari gadis it...