Knoble, Greaze, dan Athila masih mencari keberadaan Dahata dan Zero, hampir seluruh bagian kota mereka kelilingi.
Kini mereka masuk ke dalam area Ibu kota Meetland, tepat di tengah alun-alun Ibukota. Tetapi apalah daya, Dahata, dan Zero tak kunjung ketemu. Entah kemana mereka berdua menghilang."Ahhh... Kemana lagi kita harus mencari mereka, Miaaawww~~"
Wajah Greaze nampak lesu,
"Aku sudah mulai lelaahhh...""Dahata, dan Zero menghilang kemana mereka? Pintar sekali mereka bersembunyi dari kita..."
Athila menoleh kesana-kemari melihat-lihat sekitar sembari melangkah."Oh ayolah... Teman-teman... Kita membutuhkan Dahata, dan adikku... Aku mohon... Jangan menyerah..."
Bujuk Knoble, ia sangat memohon kepada Athila, dan Greaze.****
Semakin lama, semakin jauh Knoble, Athila, dan Greaze melangkah.
Mereka sudah mencari keberadaan Zero, dan Dahata di seluruh Ibu kota Meetland.Athila melihat dua orang dengan pakaian jubah yang serba hitam berada di sebuah toko eskrim, yang satu berambut Cyan, dan satunya lagi berambut merah menyala. Pakaian yang dikenakan mereka menutupi seluruh tubuhnya, kecuali kepala mereka. Bukan Dahata maupun Zero, tetapi orang lain...
Melihat dari rambut mereka, Athila seperti mengenalinya.
Ia mendekat ke arah mereka, tetapi masih kurang yakin. Apa benar dua orang itu kenal dengan Athila?"Athila,"
Knoble menepuk bahu Athila, dan itu membuatnya terlompat kaget."Ada apa?"
Tanya Knoble, penasaran."Aku seperti mengenal dua orang itu..."
Athila menunjuk dua orang yang berambut Cyan dan berambut merah menyala yang sedang berada di toko eskrim itu. Mungkin mereka sedang membelinya."Hmmm???"
Knoble melihat ke arah dua orang yang ditunjuk Athila dengan seksama.
"Hey! kamu ngelindur atau bagaimana? Itu mata-mata kerajaan, mana mungkin kamu mengenal mereka?"
Sanggah Knoble."Tidak..."
Athila tetap meyakinkan diri,
"Aku tidak salah ingat... Aku mengenal mereka..."
Athila melangkah perlahan mendekati dua orang yang berada di toko eskrim itu.Knoble menghela nafas,
"Apa boleh buat..."****
"Permisi..."
Athila menepuk perlahan salah satu pundak dari dua orang tersebut, yang berwarna Cyan.Orang yang ditepuk Athila pun berbalik, dan menghadap Athila.
"Iya? Ada yang bisa kami bantu?"
Ucapnya ramah.Athila kini melihat penuh seluruh wajahnya, ternyata seorang wanita!
Kulitnya putih terang seperti kulit Athila, Rambutnya berwarna Cyan/ biru terang, matanya bercahaya bagaikan berlian biru yang indah.Tidak salah lagi, Athila benar-benar mengenal wanita yang berada di hadapannya sekarang,
"Vi-Violet... Northen?""Iya... Itu nama saya..."
Wanita tersebut menunduk hormat kepada Athila."Tunggu sebentar..."
SRIIIINGGG!!!
CTING!!!
Sebilah pedang keluar dari sarungnya, dan menebas ke arah Athila. Reflek, Athila pun sempat menahan serangan dadakan tersebut dengan mengeluarkan sebilah pedang dari hologram sihir berwarna putih dengan cepat.
"Bagaimana kamu bisa mengetahui nama ku? Orang asing!"
Wajahnya nampak serius ketika menatap Athila."Apa? Orang asing? Ini aku,Vi! Athila Luxuria!"
Athila masih menahan pedang dari wanita itu."Luxuria??? Bohong! Marga itu sudah terhapus dari keluarga bangsawan kerajaan!"
Nampak wanita itu ingin menyerang kembali Athila."Violet!"
Seru satu orang yang lainnya yang sedang mengambil sebuah eskrim.Athila menoleh kearah suara seruan itu.
"Berhenti memperlakukan kasar kepada rakyat jelata!"
Pekik seorang wanita.Suara itu...
Athila menyadari sesuatu,Athila melihat wanita yang berambut merah itu berbalik dan menatapnya,
"Sudah kubilang berapa kali... Jangan melakukan hal yang seperti itu..."
Ujarnya."M-matilda..."
Ucap Athila."Iyaa... Itu namaku..."
Ucap sang wanita itu,
"Tunggu sebentar..."Ia hendak menghunus pedangnya dari sarung,
"Berhenti..."
Ucap Athila.Wanita itu pun tidak jadi menghunuskan pedangnya,
"Kalian lupa siapa aku?"
Tanya Athila kepada dua orang wanita yang berada di hadapannya."Maaf... Tetapi aku tidak mengenalmu..."
Ucap sang wanita yang berambut cyan.DEEGG!!!
Athila merasa sakit hati mendengar ucapan dari wanita itu."Padahal kita ini adalah sahabat karib, dulu..."
Lirih Athila seraya menundukkan wajahnya, kecewa."Kamu mengenal orang ini?"
Ucap sang wanita yang berambut merah."Tidak, tetapi katanya, nama dia Athila Luxuria... Aku tidak percaya jika marga dia adalah Luxuria... Padahal marga itu sudah terhapus di nama bangsawan kerajaan Chess... Aku tau dia hanya mengada-ngada saja..."
Ucap sang wanita yang berambut cyan."Vi... Dia berkata benar..."
Lirih wanita yang berambut merah."Haaaahh??? Apa maksudnya? Dia hanya mengada-ngada... Mana ada marga Luxuria lagi di kerajaan ini..."
Bantah wanita yang berambut cyan."Dia benar violet... Dialah Athila Luxuria... Orang terakhir yang menyandang marga Luxuria..., dan dialah orang yang kucari selama ini..."
Ucap wanita yang berambut merah."Apa?!! Mencarinya? Untuk apa kamu mencari orang ini?"
Ucap wanita yang berambut cyan."Karna dia sahabat kita, dulu... Dialah Athila..."
Lirih wanita yang berambut merah kepada wanita yang berambut cyan.CTEENG!!!
Pedang pun terjatuh dari genggaman wanita yang berambut cyan."Benarkah itu kamu? Thilaa???"
Lirih wanita yang berambut cyan."Benar..."
Athila kembali memasukkan pedangnya ke dalam sarungnya,
"Ini aku, vi...""Astaga..."
Wanita yang berambut cyan pun mengeluarkan air mata, lalu memeluk Athila.
"Maafkan aku... Aku tidak bermaksud untuk menyakiti perasaanmu, Thila..."
Lirihnya dalam dekapan Athila."Iya... Aku tau... Sudah dua ratus tahun kita tidak bertemu..."
Athila mengelus perlahan Wanita yang berambut cyan."Akhirnya kita menemukanmu, Athila..."
Ucap wanita yang berambut merah."Terima kasih karna masih mengingatku, Matilda..."
Ucap Athila kepada wanita yang berambut merah."Maafkan aku, thilaa..."
Wanita yang berambut cyan masih menangis dalam dekapan Athila."Ehhh sudah... Jangan menangis lagi... Kita sudah bertemu, vii..."
Ucap Athila kepada wanita yang berambut cyan itu.Ia pun melepaskan pelukannya dari Athila.
"Senang bisa melihatmu kembali, thilaa..."
Wanita yang berambut merah itu tersenyum kepada Athila."Iyaa... Aku juga senang bisa bertemu dengan kalian kembali..."
Athila pun membalas senyuman wanita yang berambut merah.kedua wanita tersebut adalah teman lama Athila, yang berambut merah bernama Matilda frugal, dan yang berambut cyan bernama Violet Northen. Athila telah lama berteman dengan mereka berdua. Bisa dibilang, waktu kecil mereka bertiga adalah tiga serangkai yang selalu kemana-mana bersama.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Go Into Iseekai Its Game On 1st
FantasyIchinami Dahata, seorang siswa SMK telah menjalani hari hari sekolah seperti biasanya. Ditengah perjalanannya, Dahata tertarik ke sebuah portal dan membuka dimensi lain. Di dimensi itu, Dahata bertemu dengan 2 Ratu Iblis, Knoble Griegsman dan Griegs...