Dua minggu setelah kejadian mereka di Kota Meetland,
Dahata, Knoble, Zero, Greaze, dan Athila sedang berunding di ruang santai di dalam Markas. Keadaannya begitu tegang, dan panas. Sepertinya mereka sedang membicarakan sesuatu yang penting.
"Jadi bagaimana? Apakah kalian yakin untuk melakukan penyerangan terhadap kota Lockness besok lusa?"
Tanya Graze kepada Dahata, Athila, Knoble, dan Zero.
"kalau aku sendiri sih kurang yakin... Disana banyak sekali pasukan yang berpatroli, dan berjaga... dan ada Empat Rezim juga disana,"
Ucap Athila yang menyandarkan tubuhnya ke sofa, dengan kaki dan tangan yang menyillang.
"oh ayolah teman - teman... jika kita hanya diam seperti ini, sampai kapan pun Kerajaan Chess tidak akan pernah bisa kita taklukkan..."
Ucap Dahata.
"bukan seperti itu Dahata...,"
Bantah Athila yang kini menoleh ke arah Dahata.
"sebelum melakukan penyerangan, kita harus berfikir dulu resiko yang akan kita hadapi... jumlah kita hanya lima orang... sedangkan jumlah mereka yang berada di Kota Lockness ada ratusan, bahkan bisa ribuan... Atau mungkin jutaan..."
Jelas Athila yang menjelaskan kepada Dahata dengan gerakan tangan.
"Lockness ini merupakan kota terbesar di urutan ke tiga setelah Kota Enterprise, dan Digiesmoon.. tidak heran jika Jumlah pasukan di kota itu mencapai ribuan, bahkan Jutaan..."
Pro Knoble kepada Athila.
Athila menjentikkan jarinya,
" tepat sekali... "
"Ribuan??? Oh ayolah kak... kita berdua bisa membasmi mereka dengan mudah... tetapi jika jumlahnya mencapai jutaan... sepertinya tidak bisa..."
Ucap Zero.
"bisa... tetapi kemungkinan untuk kalian bertahan hidup sangatlah kecil..."
Ucap Greaze dengan seutas senyum di wajahnya.
"Zero adikku... Kita memerlukan mana yang cukup untuk mentaklukkan pasukan dengan jumlah jutaan..."
Ucap Knoble kepada adiknya, Zero.
"iya kakak...."
Zero pun menunduk lemas.
"Knoble benar... Kita butuh waktu untuk beristirahat... Penyerangan dua minggu yang lalu memakan cukup banyak energi sihir kita..."
Ucap Athila.
"dan ini semua karena ulah Dahata yang ceroboh itu..."
Ucap Greaze yang melirik Dahata.
"ehhhh??? kenapa jadi aku yang salah sekarang?"
Tanya Dahata yang tak terima dengan pernyataan Greaze.
"lalu siapa lagi kalau bukan kamu? Ichinami Dahata..."
Ucap Athila yang mendukung pendapat Greaze, Greaze pun mengangguk dengan kedua mata terpenjam, dan seutas senyum, ia melakukan tos tangan dengan Athila.
Wajah Dahata terlihat tak senang menatap Graze, dan Athila.
"aku yakin setelah ini kita berlima pasti akan menjadi buronan kerajaan..."
Ucap Dahata.
" dan dengan harga bounty yang tinggi juga tentu..."
Ucap Zero seraya memejamkan kedua matanya, dan menyilangkan kedua kaki, dan kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Go Into Iseekai Its Game On 1st
FantasyIchinami Dahata, seorang siswa SMK telah menjalani hari hari sekolah seperti biasanya. Ditengah perjalanannya, Dahata tertarik ke sebuah portal dan membuka dimensi lain. Di dimensi itu, Dahata bertemu dengan 2 Ratu Iblis, Knoble Griegsman dan Griegs...