(9) -Knoble Vs Zero

44 33 0
                                    

Pagi hari,
Dahata tengah duduk di atas ranjang, menunggu kedatangan budak Greaze, karena ia memesan makanan untuk sarapan.

Cklek ...
Terdengar suara gagang pintu yang di putar, terlihat budak Greaze masuk kedalam kamar Dahata dengan suits Waiters Black white Short Dress dan pita kupu-kupu merah yang berada di sisi rambut kanannya.

"Permisi tuan..., Nyonya Greaze menitipkan pesan untukmu agar memasakan makanan yang lezat dan enak untuk tuan, dan Nyonya Greaze juga berkata akan segera datang," Ucap si budak, Ia memberikan sarapan Dahata di atas meja yang tak jauh dari ranjang.

"Terima kasih..., sampaikan terima kasih ku kembali kepada Greaze," Dahata tersenyum riang kepada si budak.

"Baik tuan..., saya permisi dulu...,"

"Silahkan...," ucap Dahata

Budak tersebut membungkuk dan melebarkan dress-nya lalu berbalik meninggalkan Dahata. Disaat yang bersamaan, Greaze memasuki kamar Dahata

"Pagi Dahata...," Greaze tersenyum ramah kepada Dahata.

"Pagi juga...," Dahata membalas senyuman Greaze, lalu melahap sarapannya.

"Bagaimana sarapan pagi ini? Apakah terasa enak?," Tanya Greaze.

" Tentu saja, Pastinya," Dahata menyerengai, "terima kasih Greaze, atas semuanya,"

"Tidak apa-apa Dahata, lagi pula aku senang kedatangan tamu, sudah lama sekali tidak ada tamu yang mengunjungi rumah ini," Ucap Greaze.

"Begitu..., ngomong-ngomong dimana Zero dan Knoble?" Tanya Dahata.

"Hmmm... Entahlah..., aku belum melihat mereka pagi ini, entah dimana mereka sekarang,"

DUUUUUUUMMMM!!!!!!
Sebuah getaran hebat baru saja terjadi, terlihat dari bilik pintu yang terbuka, Beberapa budak Greaze berlarian menaiki tangga dengan panik. Dahata dan Greaze terheran, apa yang terjadi diatas sana?
Dahata menaruh kembali sarapannya diatas meja dan memutuskan untuk melihat apa yang sedang terjadi di luar. Greaze hendak melarang Dahata, namun ia sudah tertinggal jauh. Mau tidak mau, Greaze juga terpaksa ikut ke atas melihat situasi diatas sana.

****

Di hamparan rumput yang luas,
Terjadi duel antarsaudari, ya benar!,
Knoble dan Zero tengah berkelahi dengan energi sihir dan kekuatan mereka.

"Shadows swords!" Knoble

"Black mamba!" Zero

Mereka berdua nampak sengit dalam pertarungan mereka.

DAAARR DAARRRR DUUAAAARRRR
Banyak sekali lubang yang terbentuk di Padang rumput karena pertarungan mereka berdua.

"Kamu tidak akan bisa mendapatkan hati Dahata!" Ucap Knoble sembari menyerang Zero dengan dua pedang yang berwarna hitam

"Sudah ku bilang!, Dahata itu milikku!!!," Zero menahan serangan kakaknya dengan sebuah Sabit raksasa yang besar berwarna hitam kemerahan.

Dahata yang mendengar namanya disebut-sebut hanya bisa mematung, sementara Greaze yang melirik ke arah Dahata terkekeh melihat Dahata seperti itu.

Pada malam itu...

Zero menuruni tangga, entah ia ingin pergi kemana, mungkin ingin ke ruang makan atau kemana, tetapi wajahnya nampak kesal dan aura jingganya juga memancar. Apa yang ia rasakan? Mengapa zero bisa seperti itu? Ada hal apa yang membuat Zero marah seperti ini?

Go Into Iseekai Its Game On 1stTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang