Di tahun ketiga pernikahan Ali dan Prilly, pasangan itu dikarunia seorang bayi lucu berjenis kelamin laki-laki. Bayi lucu itu diberi nama Diego Syden Wycliff.
Seperti kedua kakak kembarnya yang juga telah berganti marga dengan resmi, menjadi marga milik sang ayah-Wycliff. Sejak pesta yang saat itu dilangsungkan Ali memang mengumbar identitasnya, bagaimanapun dia adalah pewaris sah yang cepat atau lambat harus memperkenalkan diri ke publik.
Theodoric Ardolph Wycliff dan Lisyana Arabella Wycliff tumbuh menjadi seorang remaja yang tampan dan cantik. Keduanya diberkahi gen kuat kedua orangtuanya. Saat ini keduanya telah berumur lima belas tahun dan akan memasuki Sekolah Menengah Atas.
Diego lahir saat keduanya berumur dua belas tahun. Ali dan Prilly memang menunda untuk memiliki anak lagi, karena keduanya ingin lebih dekat lagi dengan anak-anak, terutama Ali yang memang tidak ada saat si kembar masih bayi. Jadi Ali ingin menghabiskan waktu lebih lama dan mendekatkan dirinya kepada si kembar.
Lalu tahun ketiga pernikahan mereka, Diego lahir. Suka cita menyambut kelahiran bayi kecil itu. Setelahnya beberapa tahun telah terlewat, Diego berumur tiga tahun dan si kembar berumur lima belas tahun.
Masa depan ketiga anak itu tentu sangat cerah dan terjamin. Theo yang akan menjadi pewaris Wycliff dan si kecil Diego yang akan meneruskan Io.
Sementara Lisy jika dia mau dia bisa menjadi penerus Zachery sampai Kayanna memiliki anak. Wanita itu tidak tertarik dengan bisnis keluarga karena dia telah membangun bisnisnya sendiri. Dan ia juga sudah memiliki kekasih, tapi tidak pernah ia perkenalkan.
"MAMA! LIHATLAH ANAKMU MENJADI MACAN TUTUL!"
Lisy berteriak dengan keras, gadis remaja itu berdiri dengan kedua tangan dipinggulnya. Ia melihat adik bungsunya yang sangat kotor.
"Ya ampun bagaimana bisa adikmu menjadi manusia lumpur?!" Teriak Prilly histeris. Baru saja ditinggal selama tiga puluh menit, putra bungsunya sudah bermandikan lumpur, padahal bocah kecil itu baru saja dimandikan.
"ALI!!" Teriak Prilly menggelar.
Ali menghampiri Prilly dengan rambut yang berantakan. Bisa dipastikan bahwa ia baru-
"KAMU TIDUR LAGI?! BUKANKAH TADI KU SURUH UNTUK MENJAGA DIEGO?!"
- bagun tidur. Begitu mendengar teriakan Prilly lagi, kedua mata Ali terbuka dengan sempurna yang sebelumnya nampak linglung.
"Iya, sudah aku jaga kok." Sahut Ali yang masih tidak sadar.
"LALU BAGAIMANA DIEGO BISA SEPERTI ITU?!" Teriak Prilly dengan gemas. Sejak memiliki si bungsu Diego entah kenapa Prilly menjadi ibu-ibu rempong yang suka marah-marah. Apalagi kelakuan anak bungsunya yang selalu membuatnya naik darah.
"Hah?"
Prilly memegang kepala Ali dengan kasar dan mengarahkan kepalanya dengan benar ke arah Diego. "Buka matamu lebar-lebar."
Ali membelalakkan matanya melihat si bungsu yang kotor dengan lumpur. Hanya beberapa bagian tubuhnya yang tekena lumpur, makanya Lisy menyamakannya dengan macan tutul. Padahal tidak mirip.
"Bagaimana bisa? Tadi aku sudah menidurkannya lagi." Ujar Ali mencari pembelaan.
"Iya kamu yang tidur." Jawab Prilly sarkas.
"Sudahlah, kamu mandikan lagi itu Diego. Jangan biarkan dia keluar rumah lagi."
Ali mengangguk, membiarkan Prilly masuk ke dalam rumah lagi. Dengan cepat dia mengambil si bungsu untuk ia mandikan lagi.
"Kamu jangan buat Mama marah lagi dong. Nanti Papa yang kena." Omel Ali.
"Bialin, wlee." Diego menjawab dengan cadel, bahkan mengejek Ali dengan menjulurkan lidahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretentious
ФанфикAverlia Prillyns Grace, ketika masih diusianya yang baru meginjak 19 tahun dirinya malah dijebak oleh saudara angkatnya. Serta fakta bahwa kedua orangtuanya juga telah tiada. Prilly kabur layaknya seorang buronan. Ia tidak ingin mati sebelum dendam...