terkuak

3.4K 438 33
                                    

Mendengar hal itu, membuat Caine bersemangat. Caine menanti saat saat dimana Makomi benar benar menceritakan cerita itu kepada nya.

"Setelah insiden penculikan mu waktu itu. Malam nya aku bermimpi bertemu dengan Alicia. Dia terlihat marah di mimpiku. Dia menarik tangan ku menuju suatu tempat. Tempat paling cantik yang pernah aku lihat. Taman bunga dengan macam macam bunga tertanam di sana. Juga aroma harum bunga yang tercium dari penjuru arah. Beberapa kupu kupu terbang di sekeliling bunga bunga indah itu. Alicia bercerita banyak hal, ia juga bercerita tentang dirimu. Hingga Alicia bercerita tentang kematiannya. Aku sudah salah menduga. Aku mengira, yang menjadi dalang dari kematian Alicia adalah Rion. Alicia juga bilang, untuk menghentikan hal konyol. Seperti mencelakakan keluarganya. Alicia menganggap mu seperti keluarga nya sendiri. Selama ini, aku terlalu tenggelam dalam dendam ku sendiri. Mungkin kau bertanya tanya, mengapa aku sangat dendam. Aku sebenarnya sangat malu menceritakan hal ini kepadamu, Caine." ucap Makomi yang tetap menunduk sepanjang cerita.

"Sebenarnya aku mencintai Alicia, bukan sebagai kakaknya. Aku memang aneh. Aku tak tau perasaan itu muncul dari mana. Di saat Alicia di beli Rion, aku sangat membenci kedua orang tuaku. Karena tega menjual anaknya sendiri. Aku kabur dari rumah untuk mencari tau keberadaan Alicia. Hingga aku menemukan keberadaan dirinya. Aku menyelinap masuk untuk menemuinya. Dia menyambutmu dengan hangat. Aku mengajak nya pulang, namun dia bersikeras untuk tetap tinggal bersama Rion. Api cemburu membakar hati ku. Hingga aku melakukan hal tak senonoh dengannya. Aku mencium Alicia saat itu juga. Hanya ada rasa marah yang ada di hati. Alicia marah ku perlakuan seperti itu secara tiba tiba. Aku memutuskan pertemuan ku saat itu juga. Dan pergi. Beberapa hari kemudian, aku mendapat surat. Bahwa Alicia mendapat ancaman dari Rion. Tak berselang lama, surat lainnya datang kepadaku. Berisi tentang kabar kematian Alicia. Hatiku di gelapkan dengan dendam, cemburu, dan amarah. Aku membenci Rion, karena menganggap Dirinya lah yang menyebabkan kematian Alicia" ucap Makomi yang mulai mengangkat wajahnya.

Terkejut adalah perasaan yang Caine rasakan saat ia mendengar cerita itu. "Jarak kehamilan Alicia terpaut sangat berbeda. Namun aku bisa mengakui. Jika aku tidak melakukan apa apa dengan Alicia. Setelah aku mencium dirinya, aku tak menemui Alicia hingga kabar kematian nya. Dia menyayangiku sebagai kakaknya. Namun aku malah menganggap itu adalah cinta. Aku yang salah. Juga, nama Makoto diambil dari mako di namaku. Dan nama Mia diambil dari mi di nama ku. Aku baru tau, ketika Alicia mendatangi ku melalui mimpi." ucap Makomi.

Caine sempat bingung. "Tunggu, tidakkah kau merasa aneh dengan tempat ini?. Maksud ku, aku berpikir bahwa mungkin kau bukan berasal dari dunia ini" ucap Caine to the point. Mereka berdua sama sama terkejut.

"Bagaimana kau bisa tau? Aku sebelumnya juga bukan berasal dari dunia ini. Apa kau juga?" tanya Makomi. Caine menceritakan tentang dirinya dari awal. Ketika ia bertemu dengan Molly di lift dan masuk ke dunia lain, yang akhirnya bertemu Rion dengan anak anaknya. Hingga ia kembali pulang disini. Makomi mendengarkan dengan seksama.

"Molly? Aku disini juga karena Molly. Molly bilang, aku harus menemui Rion. Aku tak tau maksudnya apa. Aku memejamkan mataku dan ketika membuka mataku, semuanya sudah berbeda. Tempat asli ku, didunia sana seakan di pindahkan di sini. Rumah yang aku tempati sekarang adalah rumahku di dunia ku dulu. Aku mengetahui bahwa rumah ini milik Rion, juga dari Molly. Molly memberikan ku pin agar aku bisa dengan mudah masuk ke sini. Untuk menemui mu. Juga menemui Rion. Dia juga bilang, bahwa aku harus memperbaiki semua kekacauan yang aku buat" ucap Makomi menjelaskan.

"Caine, apa kau tau? Bahwa Molly itu sebenarnya Alicia?" tanya Makomi dengan ekspresi serius di wajahnya.

Caine tampak terkejut. "Aku belum mengetahui itu, tapi aku memang sudah curiga. Karena kalung mutiara yang di kenakan Alicia sama persis dengan yang di kenakan Molly." jawab Caine.

Caine semakin penasaran dengan semua ini. Ia mengakhiri pertemuan nya dengan Makomi karena Makomi ada urusan lain yang harus di selesaikannya.

Makomi di antar sampai pintu depan oleh Rion yang sedari tadi menunggu Caine selesai. Ketika Makomi sudah meninggalkan wilayah mansion,

"Ion, kita perlu bicara." ucap Caine dengan tatapan serius. Rion tau bahwa sekarang bukan saat nya ia bercanda.

Caine berjalan menuju kamarnya, disusul Rion di belakangnya. Caine menutup pintu kamarnya rapat rapat. Lalu ia membuka pintu balkon. Ia duduk di kursi dengan 1 meja dan 2 kursi yang saling berhadapan. Caine duduk di salah satu kursi. Ia memberi isyarat kepada Rion untuk duduk di hadapannya.

Caine menghela nafasnya "aku tadi bahas beberapa hal sama Makomi. Makomi bakalan berenti gangguin kita." ucap Caine sambil menatap Rion. "Kamu serius? Kamu ngga salah ngomong kan? Emangnya kamu percaya sama Makomi?" tanya Rion dengan wajah muram nya.

"Dia bilang sendiri. Aku awalnya ngga percaya, tapi. Setelah aku denger cerita Makomi, aku percaya. Ini semua karena salah paham" ucap Caine. "Maksudnya?" tanya Rion.

"Ini masih ada hubungannya sama kematian Alicia. Kamu tau, Alicia mati karena kecelakaan. Makomi ngira, kematian Alicia itu karena ulah mu. Makomi jadi dendam sama kamu. Awalnya aku mikir Makomi itu saking sayangnya ke Alicia, sampe dendam karena dia ngira Alicia mati di tangan mu. Itu wajar lah ya. Ngga Terima kalo adiknya mati. Tapi pikiran ku salah. Yang bikin Makomi dendam. Itu karena Makomi sayang dan cinta ke Alicia, bukan sebagai kakaknya. Tapi sebagai pasangannya" ucap Caine.

Seketika membuat Rion melongo mendengar hal itu. "Damn, aku kaget serius" ucap Rion. "Tapi ini ngga berenti sampe sini. Masih ada kelanjutannya." sambung Caine.

Rion kembali menatap Caine dengan ekspresi serius. "Setelah cerita itu selesai, aku baru sadar ada beberapa hal aneh. Yang pertama, ini dunia ku. Bukan dunia mu. Kamu ngga lupa kan kalo kamu bukan penghuni asli dunia ini?" tanya Caine yang menatap Rion serius.

"Bentar, aku baru inget. Aku musuhan sama Makomi jauh sebelum kamu dateng. Otomatis, Makomi dari sana. Aku juga dari sana. Dan aku kesini karena nyusul kamu. Aku di bantu Molly. Dan kalo Makomi asli dari dunia ini, ngga mungkin dia tau masalah ini. Lalu siapa yang ngirim Makomi kesini?" tanya Rion dengan wajah bingungnya.

"Nah itu dia. Dan kamu tau nggak? Molly itu sebenernya Alicia. Dengan kata lain, Alicia yang ngirim kamu ke sini." ucap Caine.

Rion tak tau lagi harus berekspresi bagaimana. "Waktu kamu ketemu sama Molly ini. Adalah sesuatu yang mirip dengan Alicia?" tanya Caine.

"Kalung mutiara. Molly pake kalung mutiara yang sama persis kayak punya Alicia" jawab Rion.

"Aku awalnya udah punya feeling gitu, tapi warna mata mereka beda. Itu yang bikin aku ngga yakin." ucap Caine.

Mereka berdua sama sama diam. "Sayang, aku pengen tanya sesuatu." ucap Rion. "Iya, nanya apa?" respon Caine.

"Maaf ya, bukan bermaksud lancang. Aku pernah ngga sengaja buka laptop kamu. Isinya lumayan bikin kaget sih. Disana ada cerita tentang masa lalu ku. Itu kamu tau dari mana?" tanya Rion. "Oh, itu dari buku. Aku baca buku di-" ucap Caine yang belum selesai berbicara tapi terhenti.

"Oh iya, ion. Kamu harus tau sesuatu. Ikut aku" ucap Caine yang tiba tiba berdiri dan menggenggam tangan Rion. Rion hanya mengikutinya. Tak tau apa yang Caine maksud dengan 'sesuatu'.

- to be continue

Love in another world (RionCaine) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang