kampus

4.1K 490 32
                                    

Waktu berpindah ke Caine, ia datang ke kampusnya. Hari ini lebih banyak mahasiswa yang berkeliaran di jam masuk kelas. Tampak lebih ramai dari biasanya.

Caine berjalan menuju kantin kampusnya. Di sapanya ibu kantin itu. "Mbok, udah lama ngga ketemu. Gimana kabarnya mbok?" ucap Caine menyapa mbok tum penjual nasi kuning.

"Eh, Caine. Si mbok sampe lupa. Maklumlah udah tua. Tapi kok baru keliatan? Kemana aja. Mbok sampe kangen sama kamu" sambut mbok tum dengan gembira.

Mereka berdua berbincang bincang sebentar. Mbok tum juga semakin sibuk melayani pembeli yang terus berdatangan. Membuat Caine tak enak terus mengajak mbok tum berbincang. Caine pamit untuk melanjutkan jalannya.

Ditengah perjalanan, Caine bertemu dengan Kai. Teman seperjuangannya. "Eh, bro. Lama ngga ketemu. Kemana aja lu?" sapa Kai. "Ngga kemana mana kok. Masih di sini sini aja hehe. Ini mau kemana bawa banyak barang." ucap Caine yang menyadari Kai membawa begitu banyak barang.

"Oh iya, kayaknya kita lanjut ngobrol lagi nanti ya. Gua mau ke lab praktikum. Ada tugas yang belum kelar. Duluan ya bro" ucap Kai lalu pergi meninggalkan Caine.

Tak lama Caine berjalan, ia bertemu dengan temannya lagi. Paloma. Cewek unik, manusia yang suka dengan hal mistis dan mahluk halus, dan terobsesi ingin menjadi kuntilanak di masa depan. "Eh, Caine. Abis potong rambut lu? Keliatan seger tuh jiwa" ucap Paloma sambil mengacak acak rambut Caine.

"Ngga kok, masih sama. Lu sendiri tumben lebih rapi dari biasanya." ucap Caine kepada temannya. "Habis nyisir rambut, dimarahin mak gua. Katanya kek orang ngga terawat. Padahal mah iya. Hahaha" ucap Paloma sambil tertawa. "Eh, Caine. Gua akhir akhir ini sibuk banget, walau skripsi udah di acc. Belum lagi fitting baju toga wisuda. Alamakk" ucap Paloma sambil memegangi kepalanya.

"Loh? Kita udah mau wisuda? Kok gua ngga tau?" tanya Caine. "Bjirr, lu kemane aja. Sampe kaga tau." ucap Paloma dengan ekspresi yang terheran heran. "Hp gua rusak, jadinya ngga tau berita tentang kampus. Sorry banget. Kapan acaranya?" tanya Caine.

"Kurang seminggu. Berarti lu belum tau dong, file yang dikirim chika." tanya Paloma. "Ya belum lah, kan rusak hp ku." jawab Caine.

"Bentar" ucap Paloma sambil merogoh sakunya. Paloma menyodorkan kertas kecil dengan beberapa nomor. "Ini nomor telfon gua yang baru. Kalo hp lu udah kebeli, lu bisa nanya tentang wisuda ke gua. Aman dah ama gua" ucap Paloma sambil mengacungkan jempolnya.

"Oke, makasih ya" ucap Caine seraya menerima kertas itu. "Oh iya, lu baru baru ini dicariin Lauren tuh. Udah sih itu aja. Gua ke kelas dulu ya" ucap Paloma sambil melangkahkan kaki pergi meninggalkan Caine.

Caine melambaikan tangannya, ia sekarang tak tau harus pergi kemana. Ia berjalan menuju taman kampus. Dan duduk di bangku kosong di bawah pohon yang rindang. Caine menghela nafas panjang. "Hmm, keknya ke kantin aja deh. Siapa tau ada orang yang bisa di tanya tanya" ucap Caine sembari bangkit dan berjalan menuju kantin.

Sampai di kantin, Caine melihat seseorang yang tak asing baginya. Caine menepuk pundak orang itu. "Loh? Lauren? Ngga ada kelas kah?" tanya Caine. Sontak sosok yang di panggil Lauren terkejut. "Aaaa, anjing! CAINE!! Ngagetin ae lu. Buset dah. Dah selesai kelas gua. Laper. Makanya makan dulu" ucap Lauren sembari mengunyah bakso di mulutnya.

Caine duduk di depan Lauren yang sibuk dengan baksonya. Caine melihat temannya itu makan selalu tidak bisa santai. "Eh, makannya pelan dong. Kek di kejar dosen aja" ucap Caine yang niatnya ingin bercanda. "Yeu, elu. Kelaperan gua. Tadi gua kan mampir perpus, minjem buku. Nah, ketemu lah sama bu sukma. Si dosen yang suka ngomongin mahasiswanya yang bentuknya aneh. Tiba tiba gua di komentari begini. 'Eh, kamu walau skripsinya udah di acc sama pak Rion. Jangan lupa sama saya ya. Saya kan juga dosen disini. Lagian mahasiswa sekarang kalo selesai skripsi tuh gini. Belagu. Ngga mau nyapa dosennya.' gua di ceramahin dong ama dia. Buset bete banget gua. Mana perut lagi laper. Waktu dia noleh kebelakang gitu, gua kabur dah. Ngga sopan sih, tapi gua wajib nyelametin perut gua yang kelaperan brow." ucap Lauren yang sedikit bercerita. Sampai sampai bakso yang sudah di sendoknya, tak sempat di lahap. Caine hanya mengangguk angguk saja.

Love in another world (RionCaine) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang