birthday plan🎉

2.8K 357 17
                                    

"Waktu kamu koma, Makomi bantu aku banget. Dia bantu jaga anak anak sementara aku jagain kamu di rumah sakit. Makomi juga beliin sesuatu yang anak anak butuhin selama aku nunggu kamu di rumah sakit" ucap Rion menjelaskan kepada Caine. Caine hanya mengangguk angguk.

Hati nya lega melihat Rion akrab dengan Makomi. "Oh iya yon, gua ada kenalan orang butik yang bisa bantu lu cari baju buat acara" ucap Makomi setelah menelan jeruknya. Rion mengangguk.

Caine ingin berjalan jalan sebentar. Ia ingin melihat perubahan apa saja yang terjadi di mansionnya selama ia berada 3 bulan di rumah sakit. Caine izin meninggalkan tempatnya, sementara Rion terus mengobrol dengan Makomi.

Caine melangkahkan kakinya melewati lorong lorong. Caine tak tau, Mia menyusul Caine dari belakang dan merangkul lengannya secara tiba tiba. "Baa" ucap Mia yang mengagetkan Caine. "Aduh, kaget. Kamu darimana? Kok tiba tiba disini" tanya Caine. "Dari ruang tengah. Aku bosen di sana. Akhirnya nyusulin mami deh." ucap Mia dengan senyumnya. Caine mengelus pangkal rambut Mia sambil tersenyum.

Caine berjalan menuju taman dan duduk di bangku kosong di depan kolam ikan. Mia menyusul duduk di sebelah Caine. Caine teringat. Itu tempat pertama ia berbicara dengan Alicia.

"Mia, apa kesan pertama kali kamu ketemu mami?" tanya Caine tiba tiba sambil menatap langit malam tanpa bintang. "Mami kan beda sama kak Caine. Kesan pertama ketemu mami, aku kaget sih. Kan kak Caine itu dulu, orangnya pendiem, dingin, cuek gituu. Kalo mami ngga, mami orangnya hangat. Waktu pertama kali ketemu mami di raga nya kak Caine. Aku kaget sih. Tiba tiba kak Caine jadi orang yang beda banget. Dan ternyata emang beda. Yaa, aku seneng sih. Ketemu mami. Gara gara mami, papi bisa jadi orang hangat lagi kaya dulu. Malahan lebih asik yang sekarang" jawab Mia sambil tersenyum lebar. Menatap Caine.

"Mami ngga nyangka. Sekarang, dipanggil mami. Padahal mami tuh, dulu cita citanya mau kerja yang rajin. Punya duit banyak. Tinggal di rumah yang gede, mewah. Tapi, sekarang. Ngga usah kerja rajin aja udah tinggal di rumah yang gede, mewah" ucap Caine sambil tertawa kecil. Mereka berdua tertawa bersama.

"Oh iya, sebentar lagi ulang tahun papi. Ke 38. Aku masih bingung mau kasih surprise apa. Kadonya juga. Kira kira, mami mau kasih apa?" tanya Mia. "Hmm, apa yah. Papi sukanya apa? Mungkin mami kasih sesuatu yang papi suka sih" jawab Caine.

"Ya iya sih. Kalo papi suka mami, masa mami di masukin kotak kado gitu?" ucap Mia. "Eh, aneh aneh aja kamu. Masa mami masuk kotak kado. Ngga muat dong" ucap Caine sambil tertawa kecil. Namun malah memberikan ide di kepala Mia. "Aha, aku tau" ucap Mia tiba tiba. "Tau apa?" tanya Caine kebingungan.

"Ngga mami, nanti aja deh aku kasih tau. Kayaknya aku mau diskusi dulu sama kak Key." ucap Mia. "Oh iya, mami besok ada kegiatan kah?" tanya Mia. "Besok mau nemenin Riji ke makam." jawab Caine. Mia mengangguk. "Yaudah, kalo gitu. Aku mau ngobrol dulu sama kak Key. Mami cepetan bobo. Udah malem. Biar besok bisa bangun pagi" ucap Mia yang kemudian berdiri dan berlari meninggalkan Caine sendirian di taman. Caine hanya geleng geleng kepala melihat tingkah Mia.

Caine masih duduk di bangku taman. Menikmati semilir angin malam. Ia belum ingin masuk ke kamarnya.

Sementara itu, Mia berlari ke ruang tengah. Ruang tengah sudah sepi. Hanya tersisa Key, Elya, Selia, Echi dan dirinya. Sepertinya, mereka akan menonton sebuah film. Mia melompat ke sofa kosong di sebelah Echi. Elya tampak mengetuk ketukkan remot TV. "Allahu" ucap Echi tiba tiba. Yang terkejut dengan kedatangan Mia. "Kalian mau ngapain?" tanya Mia sambil memasukkan kakinya ke selimut yang sama dengan Echi.

Love in another world (RionCaine) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang