Bab 12 Pilih kasih

240 8 0
                                    

***

Hari menjelang sore suasana di rumah ibu Aminah saat ini tidak seramai pagi tadi bahkan para tamu sudah pulang karna ada kesibukan masing-masing.

di rumah beliau kini hanya menyisakan keluarga terdekat saja setelah acara tasyakuran sekaligus pemberian nama untuk cucu pertama beliau selesai Aiza dan khadijah memilih untuk menetap dulu disana sembari mengobrol dan bersenda gurau.

Lia kemana kok, ngga ikut kesini? Tanya Aminah memulai topik pembicaraan

"Ada kak, di rumah sama bapaknya.”  Jawab khadijah

"gimana kabar kemas? Tanya Aminah

"Baik Alhamdulilah." Balas khadijah tersenyum

“Lia jarang mau kesini, sekarang sibuk banget kayaknya.”  kata Aminah perempuan paruh baya itu jujur saja merasa rindu pada Lia

"iya kak kerja soalnya.”  Balas khadijah sekenanya

"oalah kerja toh, kerja dimana sekarang? Tanya Aminah tangannya bergerak sambil membungkuskan sedikit makanan.

"Di cafe tante, jadi barista.”  Bukan khadijah yang menjawab melainkan Aiza

"emm oh iya ini, ada sedikit makanan buat Lia sama bapaknya." Balas Aminah menyodorkan kantong plastik berisi makanan.

"aih kak Aminah, repot-repot makasih.”  Lanjut khadijah menerima bungkusan yang Aminah berikan

"Dika ada cerita, katanya Lia habis putus sama si Firman bener? Tanya Aminah mengonfirmasi kebenaran kabar yang sampai ke telinganya baru baru ini.

"Hah?  khadijah terkejut mendengarnya.

"Dika ngomong, terus Lia kesini cerita soal itu katanya.”  Balas Aminah berterus terang secara rinci

"Kamu tau ngga kak? khadijah menyenggol pelan bahu Aiza barang kali anak pertamanya itu tau banyak tentang adik bungsunya Namun nihil khadijah tidak mendapat informasi apa-apa.

"mana Aiz tau ma, Lia aja tertutup sama Aiz susah anaknya Aiz tanya, juga dia selalu menghindar nanti aja kalau udah sampe rumah kita tanya." Balas Aiza seadanya

"yaudah tante, kalau gitu Aiz sama mama izin pulang dulu Assalamualaikum." ucap Aiza menyalimi tangan Aminah kemudian berjalan menuju pintu.

“Waalaikumssalam hati-hati iz.”  peringat Aminah

"iya tante.”  sahut Aiza

15 menit berlalu kini Aiza dan khadijah sudah tiba di rumah, mereka berdua melepaskan alas kaki kemudian membuka pintu Tak lupa keduanya mengucapkan salam sebelum memasuki rumah.

“Assalamualaikum.”  ucap keduanya secara bersamaan

“Waalaikumssalam eh dari mana ma iz.”  bukan Lia yang menjawab melainkan kemas.

“ini pak abis dari rumahnya kak Aminah biasa tasyakuran cucunya.”  senggah Khadijah.

“Oh.”  jawab kemas singkat

“Lia mana pak? biasanya jam segini udah pulang kerja.” Khadijah bertanya karna ia merasa anak bungsunya itu akhir-akhir ini jarang sekali berada di rumah.

“Ke rumah Meyliza temen kampusnya katanya nginep disitu.” sahut kemas.

“Terus bapak izinin gitu aja? Tanya Aiza.

“Iya lagian, bapak kan udah tau Lia temenan sama siapa deket sama siapa, selama dia ngga bawa pengaruh negatif buat Lia bapak sih fine-fine aja.” Balas kemas dengan nada bicara santai.

Aiza gadis itu menghela nafas kasar setelah mendengar penuturan kemas gadis berumur 27 Tahun itu melangkah cepat menuju kamarnya hingga terdengar suara bantingan pintu.

“bapak kenapa sih, giliran Lia aja di izinin temenan deket sama cewe atau cowo sementara gue baru keluar sebentar udah di suruh pulang.” Aiza membatin dalam diamnya.

Khadijah hanya diam jujur ia ingin menanyakan apa yang Aminah bicarakan tadi namun harus ia tunda karna Lia sedang tidak berada di rumah.

Bersambung...






























Tasbih Cinta untuk Azalia (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang