Bab 6 Putus??

405 12 2
                                    

Ternyata isinya bukan jaket

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata isinya bukan jaket.

                            
         ***

Lia mengambil paperbag pemberian dari Dika yang di titipkan oleh laki-laki itu lewat sang mama sewaktu dirinya tidak ada di rumah, karna rasa penasarannya begitu tinggi gadis itu akhirnya membawa barang tersebut ke kamarnya di ikuti Mey Nanda Rara sesampainya disana mereka langsung duduk di lantai yang sudah dilapisi karpet bulu bermotif hello kitty.

“ngasih apa tuh orang, tumben pasti mau modusin lu doang.” Tebak Meyliza.

“ngga tau deh.” balas Lia gadis itu kemudian berdiri mengambil gunting yang ia letak di meja untuk menggunting pita yang terikat begitu kuat

“Kenapa pake gunting, Li ngga usah sayang paper bag nya ngga ada tali.” lanjut Rara

“pitanya sayang, ini tuh di ikat mati susah gue ngebukanya.” sahut Lia

“Oh gitu, yaudah lanjut Li gue penasaran.” balas Rara

saat, hendak menggunting pita tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar dari arah luar membuat perempuan itu mematung sebentar.

“pasti si opet.” Lia mendengus sebal membuat Mey tertawa mendengar ucapan dari sahabatnya itu.

Kemas yang tengah membaca Al Quran akhirnya menutup Al Qurannya setelahnya berdiri untuk membukakan pintu.

Pintu terbuka menampilkan sosok laki-laki tampan bertubuh tinggi berkulit putih dengan kumis tipis di dagu namun tidak terlalu mencolok.

“Assalamualaikum, permisi om Lia-nya ada? Tanya Firman

“Ada ayo masuk dulu.” balas kemas ramah

“Lia.” panggil kemas

“Iya, sebentar pak.” sahut Lia langsung berdiri dari duduknya lalu, melangkah menuju ke ruang tamu, jujur sebenarnya ia malas menemui laki-laki itu bahkan sahabatnya, juga tidak setuju jika Lia menjalin hubungan kembali dengan Firman, Tapi apa boleh buat ia tidak ingin ayahnya tahu Jika hubungan mereka berdua tengah berada di ujung tanduk semenjak insiden kemarin gadis berumur 23 tahun itu merasa rasa cintanya pada laki-laki di hadapannya ini sudah lenyap bagai di telan bumi.

“Li ayo." ajak Firman memegang pergelangan tangan Lia

“Kemana?? balas Lia ketus setelahnya menatap malas ke arah Firman

“Aku, mau bicara lanjutnya kemudian memasang wajah melas

“Ngga ada lagi, yang perlu kamu bicarain sekarang kamu keluar, aku ngga mau liat muka kamu pergi.” Balas Lia mendorong pelan tubuh laki-laki itu ke depan pintu.

“yangg, kasih aku kesempatan.” Firman berbalik badan menghadap ke arah Lia

“Aku, udah kasih kesempatan kamu berkali-kali tapi apa?

“kamu ngga pernah nurut sama aku udah mending kita putus aku cape ngasih tau kamu tapi kamunya, ngga pernah mau denger.” ucap Lia bahunya bergetar air matanya jatuh perempuan itu tak mampu lagi menahan tangisnya.

“udah mending, kamu pulang kita udah mantan.” Jawab Lia penuh penekanan setelahnya mengusir Firman gadis itu melangkah masuk ke rumahnya.

Lia membanting pintu secara kasar membuat Firman tersentak kaget bahkan Kemas sang ayah pun juga ikut terkejut karna ulahnya.

“Lia pelan-pelan, sayang Ya Allah.” balas kemas seraya mengusap dadanya untung saja khadijah sedang tidak dirumah saat ini karna beliau rutin mengikuti kajian di hari minggu.

Mey, mengintip dibalik jendela gadis itu tersenyum miring melihat hal yang terjadi di luar sana, karna merasa keberisikan Rara kemudian ikut mengintip ke luar jendela gadis berpipi chubby itu hanya tersenyum menggeleng saat melihat apa yang terjadi.

mereka merasa lega melihat Lia akhirnya terlepas dari jeratan si opet.

“Huh putus juga, itu sejoli seneng gue.”  Mey menghela nafas lega

“Kita apalagi coii, kasian Lia kalau makin lama sama itu laki nangis terus.” sambung Ninda dan Rara.

Firman melajukan motornya keluar dari area gang 8 dengan perasaan sedih lelaki itu menitikan air mata ia berusaha menahan tangisnya.

Bersambung.

Tasbih Cinta untuk Azalia (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang