Bab 20 Menyesal

153 5 0
                                    

03 Februari 2020


                                    ***

Hari menjelang sore Terlihat sepasang kekasih sedang duduk di pinggir pantai sembari menanti matahari terbenam suasana di pantai saat itu amat ramai dipadati oleh para sejoli yang saat itu merayakan tanggal jadian.

Firman menatap lurus ke depan pria itu tersenyum kala melihat pemandangan sepasang kekasih lainnya dimana di hari spesialnya mereka di perlukan seperti ratu sehari tak sampai di situ saja Seperti yang  mereka berdua lihat sekarang ada yang melamar kekasihnya di pinggir pantai dan ada juga jomblo yang semangat saat menyaksikan prosesi lamaran yang terjadi secara dadakan saat itu membuat para jomblo tantrum tidak tertolong.

Di tengah keramaian Firman menarik tangan Lia lalu mengajaknya untuk pindah ke sebuah pondok kecil yang berada agak sedikit jauh dari pantai.

Di tengah keramaian Firman menarik tangan Lia lalu mengajaknya untuk pindah ke sebuah pondok kecil yang berada agak sedikit jauh dari pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lia menatap tangannya yang dipegang oleh Firman gadis itu mengangkat kepalanya kemudian menatap bingung Ke arah laki-laki itu

“mau kemana? Tanya Lia senyum gadis itu mengambang di sudut bibirnya

“Ayo duduk di situ titah Firman jari telunjuk pria itu mengarah ke sebuah pondok kecil yang terdapat pohon kelapa sampingnya.

Lia hanya mengikuti langkah Firman sesampainya disitu mereka langsung duduk lesehan dan menyenderkan punggungnya seraya menselonjorkan kaki guna menghilangkan penat.

Firman terpana kala menatap Lia perempuan itu begitu cantik menurutnya.

“Kenapa ngeliatin aku begitu? LIa lantas bertanya kemudian mengangkat sebelah alisnya

“Kamu cantik.” puji Firman

“gombalin aja terus.” balas Lia memanyunkan bibirnya

Firman hanya tertawa melihat reaksi yang di tunjukkan oleh kekasihnya itu.

“Serius sayangg.” balas Firman gemas seraya mencubit pipi Lia

Lia diam menatap fokus ke arah Firman

“yaudah apaa? lanjut Lia penasaran

Pria itu menatap dalam mata Lia membuat detak jantung gadis itu menjadi cepat

Firman menggenggam tangan Lia setelahnya menatap mata gadis itu.

“Li, kita berdua harus sama-sama terus sampe nikah ya.”  ucap Firman tersenyum setelah mengucapkan kalimat itu ia hanya menundukan kepalanya.

“Aku ngga berani janji.” balas Lia tanpa menoleh ke arah Firman

“Kenapa? Tanya Firman

“Bapakku ngga setuju sama kamu.” balas Lia pelan.

Firman hanya terdiam.

“Ternyata terhalang restu orang tua itu sakitnya luar biasa banget ya Li.”  Firman berucap demikian setelah itu beralih menatap Lia tampak jelas sorot matanya tidak bisa berbohong membuat pria itu semakin erat mengenggam tangan Lia.

“Makanya, udah tau bapak ngga suka kamu merokok harusnya kamu termotivasi untuk berubah.” senggah Lia seraya mengusap bahu Firman.

“Mulai detik ini aku berhenti merokok aku janji.” ucap Firman kemudian mencium tangan Lia.

“Jangan, cuma ngomong doang ya? aku ngga suka sama cowok yang banyak mulut manis.” Balas Lia sarkas lalu mencubit pipi Firman.

Flashback off

Firman hanya bisa menangis saat mengingat semua kenangannya bersama Lia jujur rasa sesal itu masih sering kali membayang di kepalanya namun ia juga tidak bisa berbuat apa-apa pria itu menangis sejadi-jadinya hingga akhirnya ia tertidur dengan posisi memeluk bingkai foto yang masih berada dalam dekapannya.

Bersambung...

Tasbih Cinta untuk Azalia (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang