Bab 4 Dia tau dari mana?🫠

583 20 3
                                    

Suasana minggu Malam di mall Plaza Mulia Samarinda hari ini terpantau ramai terlihat banyak sekali orang, yang berkunjung termasuk diantaranya adalah Lia Rara Fafa Anggi Ninda juga Meyliza.

Saat ini Rara, bersama enam teman lainnya tengah menghabiskan waktu di mall untuk sekedar melepas penat sekaligus membeli cemilan, setelah memastikan semuanya sudah lengkap ke enam gadis itu, memutuskan untuk pulang karna jam sudah menunjukan pukul setengah sembilan malam.

langkah kaki Lia, terhenti sejenak Rara yang menyadari Lia tertinggal di belakangnya kemudian menolehkan kepalanya lalu berteriak.

"woi Li kok diem, pulang buru kita udahan nih nyetok jajan." panggil Rara gadis itu berjalan sedikit cepat

"Eh? tungguin." balas Lia gadis bertubuh tinggi itu berlari kecil, setelah sampai di parkiran Lia dengan cepat membuka pintu mobil Rara setelahnya langsung masuk ke dalam.

Lia menutup kembali pintu mobil.

"Li panggil Meyliza namun Lia tidak menjawab gadis itu begitu fokus dengan benda pipih yang ia pegang Mey, memilih diam saja Lia mengernyit bingung saat membuka aplikasi hijau di handphone keduanya.

"Kenapa, lo kok kaya bingung gitu? Tanya Ninda merasa ada sesuatu yang aneh dengan ekspresi wajah bestienya itu

Lia menoleh lantas menyerahkan handphonenya langsung pada Ninda Mey sebenarnya sudah mengetahui hal ini bahkan ia menyadari, ekspresi Lia memang menunjukan keanehan sejak awal, Tapi ia lebih memilih diam, karna tidak mau memperkeruh keadaan ditambah, lagi sahabatnya itu sekarang sedang berada dalam masalah yang sangat rumit, saking rumitnya mereka berdua ikut pening di buatnya, saat Lia menunjukan isi chat whatsapp dari Firman Meyliza, sontak kaget seusai membaca pesan singkat dari lelaki berwajah seperti opet itu yap begitulah julukan yang pantas di berikan oleh Meyliza untuk Firman.

bagaimana tidak sedari awal Meyliza tidak setuju Lia menjalin hubungan dengan laki-laki itu Ninda pun juga demikian, ralat bukan karna wajahnya jelek tetapi karna feeling seorang sahabat emang biasanya tidak pernah meleset.

"Firman nge-chat, WhatsApp lo yang ini ghoib banget itu laki, punya indra ke enam? tau dari mana dia ." Meyliza berdecak sebal.

"Heh mulutnya, Mey ngga boleh julid." peringat Ninda.

"Ya ngga gitu Nin gue sebel aja udah tau Lia ngga suka dia, merokok masih aja dilakuin." sahut Meyliza tak terima

"karna di indo hukumnya cuma makruh bukan haram beda lagi, kalau di arab sana sudah jelas keharamannya." senggah Ninda.

"Yang, sabar ya Li." ujar Fafa memberi semangat

Lia hanya tersenyum tipis

"Kalau, gue jadi lo sih mending tinggalin Li." Timpal Anggi

"Kak, udah kakk." Tegur Ninda

Anggi hanya nyengir kuda.

"Makanya Li apa-apa jangan pake hati udah sering gue ingetin lo-nya batu, kena batunya kan."

gadis itu terisak bahunya bergetar air matanya jatuh melihat itu Ninda langsung memeluknya di ikuti oleh Meyliza.

Bersambung..

Tasbih Cinta untuk Azalia (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang