Bagian 16

549 56 2
                                    

Hari ini tepatnya hari minggu adalah hari yang sangat spesial bagi warga penghuni komplek melati, karena hari ini adalah hari yang paling di tunggu, hati berdirinya komplek melati. Sebagai warga yang budiman tentunya mereka semua antusias merayakan hari spesial tersebut.

Surya pun tak ingin ketinggalan dalam gebyar gemilang Komplek melatih, malahan ia didapuk sebagai ketupat ke 16 dalam persiapan acara mega acara komplek melati. ia ditunjuk lansung oleh pak kades berkat rekomendasi dari pak RT.

Untuk acara kali ini akan di selenggarakan dengan sangat meriah. Terbukti dengan undangan yang disebar hampir ke 20 komplek sekitar dan 10 desa terdekat. Tidak main-main katanya untuk perayaan kali ini mereka bakal mengundang diva Dangdut asia bersama dengan salah satu artis Korea bernama Kim Jong un eh nggak dong maksud nya kim Jong In itu loh pria seksi yang suka makai crop top. Ini semua tidak lepas dari sponsorship yang sangat dermawan siapa lagi kalau bukan Raditya dan Tania.

Keluarga kaya emang beda ya. Awalnya aja nih ya mereka mau ngundang, Lilis blackjack tapi karena  menuai banyak protes dari sejumlah ibu-ibu yang takut suaminya jadi keganjengan sama bintang tamunya. Bisa-bisa pulang dari acara banyak yang gonjang-ganjing. Mereka akhirnya mengurung kan niat.

Surya ditemani oleh Mahendra  sedang menata sound sistem yang akan mereka gunakan hari ini. Sementara itu beberapa warga lainnya mulai membangun panggung yang posisinya tidak jauh dari tribun.

H-2 sebelum acara sudah banyak abang-abang dan pedangang yang mulai mendirikan stand-stand jualan mereka. Sudah banyak anak muda yang berlaku lalang. Ada juga Abbi dan kawan-kawan yang juga menjadi panitia diacara.

"Om surya! Itu ada Tante Anjas!" Teriak Rayanza yang berada di tepi tribun sedang menata panggung bersama dengan beberapa panitia lainnya.

Surya begitu mengetahui istrinya datang seketika sibuk mencari keberadaan Anjas. Celingak-celinguk, bahkan kabel yang di suruh pegang olehMahendra jatuh begitu saja hingga mengenai kepala Mahendra.

Tentu saja Mahendra mengadu karena nyeri. Dengan wajah kesal Mahendra menatap surya.

"Mas hati-hati atuh! Ini kepala saya kena" Ujar Mahendra sambil mengelus kepalanya.

"Aduh sorry Dra, Nggak focus aku."

Tanpa menunggu jawaban dari Mahendra, surya segera berlari menghampiri istrinya yang sedang jalan bersama dengan ibu-ibu yang membawa banyak barang dalam kantong kresek.

"Aduh Dek,  siang-siang bolong begini keluar... Panas loh,udah pakai sunscreen kan? pakai payung yah. Nanti ireng, tapi walaupun kamu ireng aku tetap cinta!" Ini Surya dengan sungguh-sunggh khawatir sama istrinya.

Ibu-ibu yang sejak tadi jalan sama Anjas seketika berseru kegirangan akan perhatian surya pada Istrinya. Mereka maklum lah ya  pengantin baru yang masa pernikahan nnya baru mau masuk 2 bulan mah masih anget-angetnya. Mereka nge-cie-cien padahal mah dalam hati juga kepengen Suami mereka pada perhatian.

Namun berbeda dengan ibu-ibu yang kegirangan, Anjas malah dibuat malu. Surya mah kalau bucin nggak lihat tempat. Senang sih senang tapi nggak di depan ibu-ibu yang haus belaian suami juga.

"Mas gimana sih, ya aku juga harus ikut bantu-bantu dong." Kata Anjas sambil mencubit pinggang suaminya, bukannya mengeluh sakit malah Surya mesem-mesem kesenangan.

"Ya udah tapi nggak boleh terlalu capek ya.. Ntar malam kita harus begadang buat produksi Adek bayi!"

Seketika ibu-ibu dibuat tertawa lagi dengan perkataan Surya. Sekarang wajah Anjas sudah sangat merah ditambah lagi dengan ledekan dari sejumlah ibu-ibu. Berbeda dengan suaminya yang senyum-senyum penuh arti.

Kehidupan setelah menikah. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang