Bagian 10

630 58 3
                                    

Pagi-pagi Anjas sudah riweh di dapur tidak lupa dibantu juga oleh Surya yang kebagian nyuci piring bekas nonton bola semalam bareng kawan-kawannya.

Wajahnya masih muka bantal, saking ngantuknya beberapa kali Anjas mengusap punggungnya dan meminta suaminya tidur saja, tetapi Surya menolak katanya ingin tanggung jawab dengan mencuci piring nya sendiri.  Masa iya Surya tega liat istrinya habis masak harus beresin cucian bertumpuk.

Cuman ini Surya Heran, perasaan dia semalam cuman masak mie sama bikin air panas tapi kok segala panci dan peralatan masak keluar semua belum lagi bungkusan mie yang berhamburan di pantry dekat kompor plus noda cairan telur yang lengket juga banyak banget. Heran dia.

"Dek perasaan ya, semalam aku cuman masak mie sama bikin kopi buat tamu tapi kok cucian piring numpuk banget." Keluh Surya.

"Ya gimana nggak numpuk, masak mie tiga bungkus aja semuanya pakai panci yang beda. Belum lagi gelas kopinya. Bukannya di cuci terus di isi kopi lagi malah ambil gelas baru. Sekarang hitung buat kopi sama susu coklatnya berapa kali semalam?"

"Tiga kali."

"Kali tiga hasilnya berapa?"

"Wah.. Pantas aja numpuk segini banyak."

Melihat reaksi suaminya yang mengangguk kemudian memajukan mulutnya membuatnya tersenyum gemas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat reaksi suaminya yang mengangguk kemudian memajukan mulutnya membuatnya tersenyum gemas.

Salah satu hal yang membuat Anjas beruntung mendapatkan Surya terlepas dari wajah rupawan dan kemapanan nya, suaminya juga bertanggung jawab serta pengertian. Sangat jarang ada suami yang mau bantu istrinya ngerjain pekerjaan rumah, jangan kan nyuci piring, angkat piring bekas makan aja kadang nggak mau. Surya ini kalau nggak sibuk-sibuk banget dia bakal menyempatkan diri untuk membantu Anjas.

Terhitung dua minggu mereka menikah tetapi sangat jarang Anjas menyentuh piring kotor, karena Surya. Padahal dia tidak pernah bahkan melarang suaminya untuk membantunya. Karena dia sendiri tahu, suaminya sudah capek diluar  kerja. Pulang kerumah harusnya istirahat namun Surya selalu menolak dan tetap membantunya.

"Dek.." Panggil Surya. Anjas yang sedang fokus memotong daging ayam menoleh.

"Ada apa mas?"

"Nggak cuman mau manggil aja." Sambil tersenyum Surya menjawab. Tawa ala bapak-bapak mulai memenuhi ruang dapur ketika melihat reaksi istrinya yang terlihat memutar bola matanya dengan malas.

"Dek,dek dek." Panggil Surya lagi.

"Iya ada apa lagi mas!" Anjas mulai ngegas.

"Arti nama aku kan matahari ya!" Anjas mengangguk mengiyakan.

"Nah sekarang aku mau nanya,  bahasa Mandarin dari Matahari apa dek?"  tanya Surya dengan memasang wajah serius

"𝙏𝙖𝙞𝙮𝙖𝙣𝙜"

"Oh.. Kalau  T nya diganti S Dibaca?"

"𝙎𝙖𝙞𝙮𝙖𝙣𝙜,"

"Iya ada apa sayang!"

Kehidupan setelah menikah. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang