Bagian 20

877 57 9
                                    

Hari ini adalah hari jadwal check kandungan Anjas. Dan surya sebagai suami siaga udah sejak malam mempersiapkan diri, mulai dari nyurat ke kantor buat izin nggak masuk dan nyiapin ini itu, maklum usia kehamilan Anjas udah masuk bulan ke 7. Nggak kerasa banget ya?! Terus minggu depan udah acara tujuh bulanan.

Nah kebetulan Tania juga ada jadwal USG barengan sama Anjas jadi InsyaAllah mereka berangkatnya bareng.

"Mas, kok makin hari baju aku nggak ada yang muat ya?" Tanya Anjas sambil melihat isi lemarinya yang penuh dengan baju. Surya yang sedang menyisir rambutnya segera menghampiri istrinya dan berdiri disampingnya. Matanya melihat satu persatu baju yang ada di lemari, semua pakaian Anjas memang modis namun semuanya tidak muat karena perut istrinya semakin membesar.

"Tunggu sebentar ya!" Dengan langkah cepat surya berjalan menuju laci dekat kasur dan segera mengambil sesuatu disana.

Sebuah kotak berwarna putih dengan pinggiran berwarna hitam, kini sudah berada dalam genggamannya.

"Itu apa mas?" Tanya Anjas cukup penasaran dengan isi kotak yang dibawah oleh suaminya.

"Ini baju dari Ibu... Ayah sendiri yang pilihin buat kamu," Tutur Surya, lalu memberikan kotak itu kepada Anjas.

Anjas dengan wajah berbinar segera membuka kotak tersebut. Dia tersenyum kesenangan ketika mendapatkan dress longgar khas ibu hamil. Dia tersenyum lebar sambil menatap surya.

"Bagus banget mas!" Surya mengangguk setuju.

Baju itu segera dibawah oleh Anjas menuju kamar mandi. Kemudian surya kembali melihat pakaian Anjas yang tergantung dilemari.

"Sepertinya, kita harus beli baju baru," Gumam surya.

Surya kemudian melanjutkan untuk mengatur style rambutnya dengan menaikkan rambutnya hingga jidatnya terlihat sempurna.

"Mas giman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas giman... Loh kok mas rambutnya kayak gitu?!" Ujar Anjas dengan wajah kesal. Surya dibuat kebingungan, lantas berbalik melihat dirinya di cermin. Namun, bagaimanapun dia tidak melihat sesuatu yang aneh. Baginya hany ada ketampanan paripurna.

"Kenapa dek?"

"Ih... Aku nggak suka!"

"Nggak suka gimana maksudnya dek? Apanya yang nggak kamu suka?" Tanya Surya sembari mencoba mencari yang kurang akan dirinya.

"Ini loh!" Anjas mendekat lalu menarik kerah baju suaminya kemudian menurunkan poni suaminya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kehidupan setelah menikah. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang