Bagian-15

600 56 3
                                    

Pagi-pagi sekali rumah Anjas dan surya sudah terdengar alunan musik yang menggelegar. Si pemilik rumah yakni surya sedang berdendang bahagia saat menikmati alunan musik. Sembari menyiapkan sarapan, dia manggut-manggut.

Moodnya benar-benar bahagia hari ini. Bagaimana tidak, dia benar-benar membuat Anjas terjaga hingga pagi. Tetapi akibatnya istrinya tidak bisa keluar dari kamar. 🌚🌚

Entah mau kasihan atau tidak tapi terus terang mereka sama-sama menikmati. Jadi 50-50 lah.

Surya yang masih mengenakan boxer dan kaos oblong longgar menaiki tangga sambil membawa sarapan yang ia siapkan untuk Anjas, ada telur dadar dan dada Ayam juga jus buah segar.

Dia tidak begitu pandai memasak makanya yang bisa ia buat hanya masakan sederhana dan masakan yang biasa ia masak saat ikut gym dulu.

Jangan salah ya, surya ini anak gym banget walau badannya nggak yang berotot banget tapi kalau soal kebugaran bisa di adu. Makanya Anjas suka kalau liat suaminya lagi toples soalnya bisa mandangin roti sobek.

Bukannya mesum tapi masa iya  punya suami terus badannya bagus tapi nggak dimanfaatkan dengan baik, kan mubazir. siapa yang nggak kecanduan? . Ini istilahnya kayak baca majalah bugil tapi versi halal kan suami sendiri.

Suara ketukan di pintu membuat mata Anjas yang semula tertutup kini terbuka secara perlahan.

"Dek, sarapan dulu ya." Ujar surya dengan lembut dan dibalas senyum pula oleh istrinya.

Dengan hati-hati Surya membatu Anjas untuk duduk, sesekali Anjas meringis memgang pingganya yang ngilu, sementara itu Surya mencoba membantu untuk memijat pinggan istrinya.

Anjas mulai menikmati sarapannya secara perlahan.

"Ini telurnya Mas kasih apa?"

"Nggak ada sayang cuman wortel sama daun seledri, dan penyedap juga. Memang kenapa? Enggak enak ya?" Tanya surya dengan wajah khawatir. Takut masakannya tidak enak untuk Anjas.

"Nggak. Malahan enak banget! Mas pinter masak deh."  Puji Anjas.

" Yang bener dek?" Anjas hanya mengangguk mantap membuat surya tersenyum puas. Lalu lanjut menyisir rambut Anjas dan mengikat rambut lembut istrinya.

"Mas, pagi-pagi yang putar lagu siapa?" Tanya Anjas ketika mendengar suara musik yang entah dari mana. Tapi bukannya menjawab surya malah berdiri di hadapan istrinya kemudian goyang poco-poco.

Sontak saja kelakuan Surya membuat tawa Anjas meledak. Surya tuh kalau sudah goyang bawaanya kocak. Mungkin karena udah langganan nonton pantura ya makanya kalau soal goyangan udah paling pro. Jangankan poco-poco, goyang ngebor aja dia jabanin.

Setelah beberapa menit menikmati musik, surya kini duduk disamping istrinya kemudian membelai membelai wajah istrinya.

"Mas nggak berangkat kerja?" Tanya Anjas. Membuat Surya terdiam sejenak lantas membaringkan dirinya dipangkuan Istrinya.

"Sebenernya mas nggak mood buat berangkat kerja. Maunya bareng kamu terus dek." Jawab Surya.

Anjas mengha nafas sebelum membelai wajah suaminya dengan sayang. Surya yang mendapatkan belaian dari istrinya mulai memejamkan mata.

"Nggak boleh gitu lah mas."

"Tapi aku maunya sama kamu loh dek."

"Iya nanti abis mas kerja!"

Dengan wajah murung Surya melangkah menuju ruang ganti setelah mendapatkan decakan kesal dari Anjas. Nasib jadi suami punya istri sifatnya kayak macan. Galak!

Kehidupan setelah menikah. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang