1.

1K 71 2
                                    

" mamiii!!! " chenle berlari memasuki rumahnya mencari maminya untuk menunjukan gambar yang ia buat saat di sekolah. namun ia berhenti berlari saat melihat papinya sedang berbicara dengan telefon dan melototi dirinya karna berisik.
chenle menunduk dan pergi ke belakang duduk di sofa menunggu mami dan papi nya datang.

mark mengumpat dalam hati saat mendengar teriakan menyebalkan chenle. dia sudah gatal ingin memukul chenle agar anak itu sadar kalau dia sudah mempermalukan mark.
setelah telfon di matikan mark mencari chenle.

" chenle! lu dimana hah! "

chenle menunduk. ia takut papinya akan memukulnya lagi. ia menggenggam erat kertas gambar yang akan ia tunjukan pada orangtuanya.

" dasar! dipanggil ga ngejawab, ngerasa pinter lu kaya gitu hah?! "

"e-engga papi, chenle kira papi cari mami "

" gausah alasan! haechan gaada di rumah, pergi sana cari kalo nyariiin dia, gaperlu teriak teriak gitu! "

" papi, mami bukan haechan.. "

" banyak omong! lu gatau tadi gua lagi ngapain hah?!, malu aaluin aja! "

" maaf.. pi "

" ga ibunya ga anaknya, bangsat semua! "

" papi jahat! "

hanya dengan satu kata itu emosi mark makin meluap sehingga ia menampar muka chenle sampai merah.

" anjing lu ya! masuk kamar! "

chenle tidak menangis, karna ia selalu di ancam akan di pisahkan dengan papi, maminya dengan neneknya, jadi ia tidak mau perkataan neneknya terjadi. namun dampak menahan tangisan itu membuat chenle sesak. sebelum pergi ke kamar chenle memgambil buku gambarnya yang terjatuh akibat tamparan papinya. chenle langsung berlari ke kamar di ikuti papinya.

" jangan sekali kali keluar kamar! "
mark menunjuk nunjuk ke arah chenle.
lalu menutup pintu dan menguncinya dari luar. chenle melihat buku gambar itu dan memeluknya.

_____________________________

" jaem, aku pulang dulu ya soalnya mark sama chenle ada di rumah "

" yahh cepet banget sih chann "

" ya gimana,takut chenle kenapa napa "

" huh, yaudah hati hati ya! "

setelah berpamitan haechan bergegas pulang ke rumahnya sambil membawa kue kesukaan anaknya.
namun saat ia sampai di rumah ia merasa rumahnya sangat sepi seperti tidak ada orang. ia mencari chenle karna guru chenle bilang chenle sudah pulang tadi.

" mark? chenle? "

" mami!!! "

haechan mendengar teriakan chenle dari atas langsung pergi ke atas dan melupakan kue yang tergeletak di lantai.

" chenle! chenle sayang kamu di mana?! "

" lele dikamar mami!! "

dugaan haechan benar, pasti chenle di kamar, haechan mencuba membuka knop pintu tetapi tidak bisa di buka.

" mami, pintunya ga bisa di buka "

" iya sayang, chenle tau kenapa? "

" aku tau mami, aku di kunciin sama papi "

lagi? - batin haechan

" chenle, mama cari kunci cadangan dulu bentar ya "

" iya mami!! "

haechan berlari kesana kemari untuk mencari kunci cadangan kamar anaknya, ia mengitari lantai atas dan bawah namun hasilnya nihil. akhirnya ia mencoba masuk ke arah gudang, dan akhirnya ia menemukan beberapa kunci cadangan.
segera ia berlari ke atas.

" chenle, kamu jangan di belakang pintu ya nak "

" iya mami "

cklek

chenle memeluk kaki haechan, haechan membalas dengan wajahnya yang penuh air mata.

" mami dont cry "

" lele sesek? jangan di tahan sayang "

haechan mengelus wajah chenle agar anak itu menangis namun hanya gelengan yang ia dapat.

" lele gamau pisah sama mami sama papi "

" ngga sayang, gaada yang bisa pisahin mami sama papi dari lele "

dan akhirnya chenle menangis keras mengeluhkan wajahnya yang masih berasa panas karna tamparan dari papinya. haechan tentu ikut menangis karna ikut merasakan apa yang di rasakan anaknya.

" maaf mami telat ya sayang "

" iya, lele mau tunjukin sesuatu ke mami "

chenle menarik tangan maminya ke arah kasur lalu ia menaiki kasurnya.

" tada!! lele bikin ini loh mami "

" wahh ini chenle yang buat? "

" iyalahh, kata ibu guru punya lele paling bagus loh mi! "

"pinter banget siii anak mamii, karna anak mami pinter mami punya hadiah untuk lele"

"mana mami lele mau hadiah!! "
chenle menunjukan kedua telapak tangan nya.
"tapi hadiah nya di bawah, yuk ke bawah"

"lele ga di bolehin ke bawah sama papi"

"gapapa, kan papi gaada di rumah sekarang"

" lele ga berani mami "

haechan benar benar merasa gagal karna anaknya sendiri merasa takut untuk melakukan apapun yang ia mau, bahkan ini rumah milik chenle juga yang dimana chenle bebas melakukan apapun di rumah ini.

"yaudah mami ambilin, chenle tunggu sini ya"

"iya mami"

____________

"tada!!"

" uwahh kue coklat!! "

" chenle suka ini mami!! "

" iya sayang, tapi jangan banyak banyak ya, besok baru boleh makan lagi "

" oke mamii "

" mami, mami keluar please "

" kenapa sayang? kok mami di usir? "

" ngga gitu mami, tadi papi kan kurung aku di kamar, berarti pintunya tidak boleh di buka. kalau papi liat mami di kamar nanti mami sama lele di omelin sama papi "

" o-oh oke sayang, nanti makan malam mami coba bilang ke papi kalau chenle di bolehkan keluar atau tidak, ok? "

" okeyy mamii "

______________

tanpa di sadari kini haechan sedang memantau anaknya lewat camera yang ia sembunyikan dan di sambungkan ke laptop, ia menyesali perbuatannya sekarang.

ia menangis sambil menutup mulutnya agar tidak bersuara. sungguh rasanya sesak sekali melihat anaknya makan sendirian sambil bengong dan bilang kalau makanan itu enak sekali.

" chenle maafin mami.. "

_________________________

tbc

bantu vote yaww

way back homeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang