19.

403 29 0
                                    

3 bulan kemudian....

jaemin dan haechan sedang duduk di kursi taman menemani jisung dan chenle.

"jadi bayinya cewe atau cowo chan?"
tanya jaemin.

"waktu cek sama yuta katanya cowo jaem'
jawab haechan.
jaemin membalasnya dengan anggukan.

"chenle di bolehin liat adeknya ga nanti? atau langsung dibawa bapaknya?"

"aku sih berharapnya chenle ngeliat walaupun cuma sejam atau dua jam, tapi aku gatau nanti"
haechan mengelus perutnya.

"yaudah lah chan sekarang kita senang senang dulu aja, kalo tu bapaknya ga ngizinin kamu liat aku pukulin sama jeno"
ucapan jaemin membuat haechan tertawa sekaligus merasa senang karna masih ada yang peduli dengannya.

"siapp, btw ini ga udahan? udah sore nih"

"iya, aku panggil dulu ya"
jaemin menitipkan tasnya dan menghampiri jisung dan chenle yang bermain pasir.

"jie, le udah yuk kita pulang, udah sore loh"

"ayo bun, lele ngantukk"
chenle mengangkat tangannya minta di gendong.

"kalau tangan lele bersih bunjie mau gendong, bersihin dulu ya tangannya"
jaemin kembali ke kursi yang di duduki haechan dan jisung. jaemin membuka tasnya mengeluarkan tisu basah dan membawanya ke chenle.

"sini tangannya elap dulu"
jaemin mengelap tangan chenle dengan tisu basah, sedangkan chenle dia sedang mati matian menahan untuk tidak memejamkan matanya.

jaemin terkekeh melihat chenle, dia membuang tisu bekasnya dan menggendong chenle.

"ayo chan"
jaemin mengambil tasnya.

"sini tasnya sama aku aja jaem, kasian kamu gendong chenle"
haechan mengambil tas jaemin.

"makasih chan, ayo ke mobil"












































































jaemin menaruh chenle di sofa karna chenle sendiri yang memintanya.

"lele kamu udah bangun belum sih"
jisung menoel noel pipi chenle, chenle merasa terusik dengan tangan jisung jadi ia menggenggam tangan jisung.

"ihh jiee, aku udah bangun jangan pegang pegang pipi lele sakitt"
ucap chenle dengan mata yang masih terpejam.

"sakit? apa yang sakit?”
tanya jisung panik.
jisung pindah duduk di sebelah chenle

"nggaa, lele cuma becanda jiee"
chenle memeluk jisung dari samping.
jisung membalas pelukan chenle.

"ekhem ekhem asik asik pelukan sampe ga sadar ayah udah pulang"
tegur jeno yang baru saja sampai di rumah.
setelah menaruh tas di sofa jeno mencuci tangan dan muka lalu menciumi wajah kedua bocil itu.

"ayah?! jie kan gasuka di cium!"
teriak jie sambil mengusap usap pipinya.

"hahahaha, lele aja seneng loh jie, yakan le?"

"iyaa jie, sini lele cium"

cup cup

astaga! chenle mencium pipi jisung dua kali, jisung awalnya hanya diam namun saat ia sadar ia lari ke dapur.

"kok jie ga marah ya kalo lele yang cium"
tanya jeno.

"hihi artinya jie lebih sayang lele daripada ayjie"
ucap chenle dengan muka tengilnya.

way back homeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang