17.

377 30 3
                                    

pagi pagi jeno sudah siap untuk berangkat kerja. jisung dan chenle juga sedang memakai sepatu mereka, hanya ada haechan di dapur karna badan jaemin benar benar sakit dan pegal.

"jen, jie sama lele. ini bekelnya"
haechan mengasih bekal itu ke jeno dan jisung. chenle menunggu maminya berjalan ke arahnya.

"ini buat lele, dimakan ya sayang"

"iya mami, dadahh"

"hati hati sayang"
jisung dan chenle sudah siap duduk di dalam mobil mereka lagi menunggu jeno yang masih belum menyalakan mesin mobilnya.

"ayah ayo nanti aku terlambat"

"iya sebentar, ayah lagi liat jadwal"

"huft, jangan lama lama loh!"

"engga jiee, udah selesai kok ini. ayo berangkatt"
jeno menyalakan mesin mobil dan melajukan mobilnya.

"itu chenle tidur jie?"

"loh iya, le bangun nanti kamu pusing"

"euggh lele masih ngantuk jiee"
chenle mengucek matanya hingga merah.

"aku juga le, jangan di kucek mata kamu jadi merah"
chenle berhenti mengucek matanya.

banyak yang mereka bicarakan di dalam mobil hingga tidak terasa mereka sudah sampai di depan gerbang sekolah.

"dadah ayjiee!/dadah yah"
mereka berdua melambaikan tangannya dan berlari kedalam sekolah

























haechan sedang membereskan pakaiannya dan juga pakaian chenle, jaemin ikut membantu haechan.

"kamu beneran yakin kesana chan?”

"yakin jaem, kamu doain aku ya semoga partner aku ga marah waktu lihat chenle nanti"

"loh kamu belum kasih tau partner kamu kalau kamu udah punya anak sebelumnya?”

"belum jaem, kan kejadian aku dan dia ngelakuin itu juga cepat banget jadi aku memang belum sempat kasih tau ke dia kalau aku udah punya anak"

"astaga, baik baik disana ya chan. kalau ada apa apa kasih tau aku"

"iya jaem, makasih ya"

"sama sama chan"

mereka melanjutkan packing baju yang sempat tertunda. kemarin yuta menyuruhnya untuk pergi ke kota dimana awal mereka bertemu, yuta mempunyai rumah disana jadi haechan membawa chenle supaya tidak merepotkan jaemin.

jaemin sebenarnya tidak apa apa bahkan ia senang kalau ada chenle di rumah, namun apa boleh buat lagi pula haechan dan chenle hanya akan pergi sebentar.

________________________________

"jie ayo mam, aku udah lapar nih"
chenle sudah sangat sabar menunggu jisung yang masih mengerjakan soal yang ada di buku, chenle sudah tidak tahan lagi karna ia sudah sangat lapar.

"sebentar le, satu soal lagii"
tawar jisung yang masih fokus mengerjakan soal, sebenarnya guru tidak memberikan tugas tetapi jisung ingin saat dia lulus ayah dan bundanya bangga dengannya.

"ish! aku duluan aja kalo gitu!"

"yaudah kamu duluan aja, disini aja makannya jangan ke kantin"

"mana mungkin aku berani ke kantin"
chenle masih takut ke mana mana sendiri kalau tidak sama jisung, entahlah ia hanya merasa aman saja kalau bersama jisung.

chenle membuka lunchbox miliknya dan memakannya. dia makan dengan muka bete karna biasanya jisung akan makan bersamanya.
chenle menaruh sendok dengan kasar hingga jisung menoleh.

way back homeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang