hari demi hari berlalu, saat hidup haechan dan chenle sudah lumayan membaik tiba tiba mark datang lagi di kehidupan mereka. maka dari itu saat ini haechan berbicara empat mata dengan mark.
"haechan, aku disini mau minta maaf sama kamu dan chenle walaupun aku tau kalian gaakan maafin aku. aku bener bener menyesal chan, aku baru sadar kalau keluarga itu segalanya. aku gatau chan.. aku gatau kalau hidup tanpa kamu dan chenle bakal sekacau ini chan, aku tau kamu kaget karna aku udah bebas padahal harunya aku masih lima tahun lagi di penjara. tapi ini semua demi kamu dan chenle, aku pakai uang tabungan ku biar aku bisa bebas dan minta maaf ke kamu dan anak kita. sebelum aku mati di penjara karna kesepian dan stress, once again i really apologize for everything that happened chan, i love you"
haechan menjatuhkan air matanya, namun langsung ia usap lagi karna teringat betapa sakitnya saat bersama mark, juga wajah chenle di malam itu..
haechan tidak pernah sekalipun kepikiran akan memaafkan mark. juga kenapa haechan tidak kepikiran untuk menyita semua tabungan mark, sekarang semuanya terlambat. mark sudah bebas karna uang tabungannya. juga ia takut kalau itu hanya sandiwara mark saja."kamu bahkan sudah tau jawabannya mark, sekarang aku minta kamu pergi dari sini sebelum chenle pulang dan liat kamu... pergi!"
bentak haechan dengan air matanya yang mengalir deras. jaemin yang mengintip dari kamar langsung keluar saat mendengar teriakan haechan."chan tenang chan! kamu lagi hamil.."
jaemin mengusap usap bahu haechan yang masih terisak."pergi mark... aku gamau anak aku liat kamu!”
"mark, mending kamu pergi ya. kasian haechan lagi hamil juga kalau chenle liat kamu dia pasti sedih"
kata jaemin.
mark menganggukan kepalanya dan berdiri dari duduknya."yaudah chan, jaem. aku pergi dulu, maaf chan"
mark keluar dari rumah jaemin dengan lesu.sedangkan di dalam haechan masih terisak, di satu sisi haechan sangat ingin chenle memiliki sosok ayah, tapi di satu sisi juga haechan gabisa maafin mark. terlalu sakit untuk memaafkan mark.
"chan.. tenang ya, nanti anak kamu kenapa napa. sekarang kita makan ya? kamu belum makan loh"
bujuk jaemin, jaemin sedih melihat sahabatnya terpuruk dalam kesedihan."jaem.... kenapa dia dateng lagi.."
semakin mengeluarkan suara semakin juga haechan menangis."tenang chan tenang, mark juga udah pergi kok... ada aku, chenle, jisung dan jeno. kamu akan sama kita chan"
jaemin dan haechan berpelukan.
haechan sangat menyayangi jaemin begitu juga dengan jaemin, dia sangat menyayangi haechan.akhirnya haechan dan jaemin membuat kue, itu salah satu cara haechan menghilangkan stress.
"anak anak kira kira suka ga ya kue rasa tomat?”
tanya haechan, jaemin agak shock mendengarnya tapi ia tau itu karna kemauan bayi haechan."suka mungkin chan, jarang jarang ada yang buat kue rasa tomat haha"
jaemin dan haechan tertawa."aku coba kali ya.. tapi bikin rasa coklat juga"
dibalas anggukan oleh jaemin.mereka berdua menghabiskan waktu untuk membuat kue, jisung dan chenle juga sudah pulang. mereka sedang menunggu kue buatan mami dan bundanya jadi.
"kok wanginya gini ya jie?"
tanya chenle sambil mengendus endus sekitarnya."wangi apa? aku gak cium apa apa tuh"
jisung juga malah ikut ikut nengendus endus."wangi tomat, tapi wangi kue"
jelas chenle."tomat? emang bunda sama mami kamu buat kue tomat? mereka lagi masak kali le"
"gatau deh, pokoknya wanginya aneh"
KAMU SEDANG MEMBACA
way back home
Fanfictionhaechan menikah dengan seorang pria mapan hingga mempunyai seorang anak lelaki yang selalu di jadikan pelampiasan emosi suaminya, haechan selalu menyalahkan dirinya yang tidak bisa memisahkan saat anaknya yang sedang di siksa oleh suaminya namun che...