-02

98 13 7
                                    

Hello!
Aku seneng banget disini dh mulai rame.

Thanks yang udah vote dan komen, lop yuuu sekebonn.



Happy reading!
.
.
____________________________________________

Terik sinar matahari terus terpancar siang hari ini. Aisha memakai topi upacara yang selalu dia bawa setiap harinya agar ketika nanti sewaktu upacara dia tak risau soal topi.

Ini hari rabu, yang artinya ada jadwal Lab komputer nanti sore dan pulangnya akan lebih lama dibanding hari biasanya.

Aisha tengah berada di lapangan, dia hanya berdiri di sana sambil menunggu temannya yang masih di lantai dua.

Gadis itu mendongak dengan mata yang menyipit karena silau dari cahaya matahari. "YURA CEPETAN!"

"SABAR!" saut diatas sana membuat Aisha mendengus kesal.

Matanya menangkap seorang pemuda yang baru keluar dari kelasnya, mereka saling tatap hingga pemuda itu memutus tatapan mereka dan berjalan ke arah tangga.

Aisha tersenyum tipis, dalam hatinya memekik senang saat bertatapan dengan cowok itu. "WOY YURA!" gadis itu kembali berteriak.

"Yura lagi nyapu." Aisha langsung menoleh ke arah tangga, disana ada Aksa yang sedang berjalan kearahnya.. Ralat, ke kantin dan itu melewatinya.

"Aaa ikut!" Aisha berbalik dan membuntuti Aksa di belakangnya.

"Baput," panggilnya namun tak mendapat respon dari cowok itu.

"Baput mau beli apa?" tanya Aisha yang kini sudah mensejajarkan langkah kakinya dengan Aksa.

"Budeg," gumam Aisha lirih sambil cemberut.

"Nama gua bukan Baput." Setalahnya Aksa masuk ke kantin dan langsung menuju ke penjual khusus makanan ringan.

Aisha juga ikut, dia ingin membeli roti selai favoritnya.

"Bu, beli roti." ucapnya bersamaan dengan Aksa.

Aisha tersenyum sambil berkedip beberapa kali. "Aww kita memamg jodoh."

Aksa menggeleng pelan lalu membayar rotinya. Diikuti dengan Aisha, setelahnya gadis itu terlonjak kaget dan latah lantaran punggungnya di tabok sama sohibnya.

"Astagfirullah ukhti," ucap Yura si pelaku yang membuat Aisha kaget.

"Elu kalo nabok gak kira-kira anjir!" Aisha melotot kearahnya.

Yura hanya cengengesan sambil mengusap punggung temannya. "Gua traktir es tejus!"

"Oke, termaafkan!" Aisha segera menarik Yura ke penjual khusus minuman. Dia bahkan lupa bahwa Aksa masih disana.

gratis lebih menggoda daripada Aksa si tampan nan rupawan.- Aisha.

Setelah bel pulang berbunyi, Aisha segera membereskan bukunya dan mengeluarkan satu bolpoin dan buku khusus untuk catatan di Lab komputer nanti.

Aisha keluar kelas, disana ada Ethan yang sudah menunggunya sejak tadi. Seperti biasa, gadis itu akan menitipkan tasnya ke Ethan. Disaat Aisha ada Lab Komputer Ethan kadang nunggu tapi juga kadang pulang duluan tapi nanti jemput lagi.

Lab komputer hanya berlangsung sekitar dua atau tiga jam saja. Ethan memutuskan untuk pulang dan tidur sebentar dirumah.

"Pasang alarm lu!" peringat gadis itu dengan memasang wajah garang namun terlihat lucu di mata Ethan.

"Iyeee." setelah mengambil tas Aisha, Ethan langsung pergi ke parkiran dan pulang.

Aisha kembali ke dalam kelas dan mengambil chager Yura yang sudah dipinjamnya tadi. Gadis itu duduk di kursi guru lalu mencolokkan charger ke stop kontak yang ada di meja guru. Ponselnya tinggal 30% dan dia gamau nanti handphonenya mati ketika minta jemputan.

SASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang