Happy reading!
.
.
____________________________________________Kelas Aisha sekarang lagi ramai, 3 jam pelajaran gurunya tak ada. Alias lagi Jamkos. Masing masing siswa di kelasnya sibuk sendiri. Ada yang ngegosip, ada yang main Uno, ada yang main game online, ada yang tiktokan, ada yang tidur, ada yang jadi biduan dadakan.
Aisha sedang buat slime bersama Jia dan Fera di mejanya. Yura lagi jadi biduan didepan sama Dana.
"Digulung dulu, bocah!"
Jia menepuk tangan Aisha yang hendak mencampurkan bahan slimenya dimeja.
"Anuin, tangan kiri gua bekas lem."
Jia dengan sabar menggulung lengan cardigan Aisha. "Elu maruk amat pake dua tangan."
Aisha tak menggubrisnya, dia asik membuat slime. Disaat dia lagi nuangin sabun cair itu bola mendarat tepat ditengah slimenya hingga memuncrat ke wajah gadis itu.
Kelas langsung hening, bahkan Yura yang tadinya lagi nyanyi pun langsung diam. Jia mengatup bibirnya lalu melirik ke sekumpulan cowo yang juga terdiam membeku di sana.
Fera sekarang sudah berbalik menghadap ke depan dan siap-siap menutup telingannya.
"BANGKE! SIAPA YANG LEMPAR BOLANYA?!"
Raka, Angga, dan Satya yang tadi bermain bola dalam kelas pun diam. Raka melirik Aksa yang duduk dimeja paling depan dekat mereka. Angga dan Satya pun sepemikiran.
"AKSA, SHA!" mereka dengan polosnya menunjuk Aksa yang mendelik ke arahnya.
"Hust! Demi kedamaian dunia ini." bisik Satya yang diangguki Raka dan Angga.
"Kalau lo pelakunya kan gak bakal kena amuk, Sa." lanjut Raka dengan cengengesan.
Aksa mendengus kesal, lalu menoleh ke belakang dan melihat Aisha menatapnya tajam. Kayaknya yang diomongin Raka salah.
"AKSA! WALAUPUN LU CAKEP, GUA TETEP MARAH YA!"
...
Aisha duduk anteng dihadapan Jia. Wajahnya lagi dibersihin sama ketua kelasnya, Jia. Tatapannya juga tak lepas dari Aksa, dia mendengus kesal lalu melotot kearah pemuda itu.
Aksa yang duduk tak jauh darinya itu pun menghela nafas. Sudah lima kali cowok itu bilang ke Aisha bahwa bukan ia pelakunya tapi tetap saja gadis itu menunjukkan raut kesal kepadanya.
Aisha sendiri aslinya percaya dengan ucapan Aksa, tapi dia suka cowok itu yang seperti membujuknya agar tak marah.
Aksa berdiri dan keluar kelas karena tak betah di tatap sinis sama Aisha. Gadis itu melotot ketika melihat kepergian Aksa, mau nahan tapi sadar kalo dia lagi pura-pura marah sama cowok itu.
"Susah banget ngilangin yang di rambut lu, Sha." Jia mengusap ujung rambut Aisha yang terkena slime dengan tisu basah.
"Yahh, gimana dong?" rengek Aisha melihat beberapa ujung rambut panjangnya yang terkena slime.
"Iya ini gua lagi usaha, bocah."
Aisha meringis ketika rambutnya tak sengaja ketarik Jia. "Yaudah lah biarin aja kalo gak bisa, kayaknya nanti gua potong rambut aja deh."
"Makasih, Jia." ucapnya sambil memajukan bibirnya lalu mendengus ketika Jia dengan entengnya mengusap bibirnya pakai tisu basah bekas slime tadi.
Bel pulang berbunyi, seperti biasanya Aisha memasukkan buku-bukunya ke dalam tas dan ketika hendak berdiri, Aksa menghampirinya lalu meletakkan satu permen kiss dan beberapa permen coklat di mejanya. Setelahnya cowok itu pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
SASHA
Teen Fictiongara gara dikasih permen kiss sama cowok yang sering digodanya, Aisha jadi baper beneran? Aksa Delvin Arion, cokibernya kelas XI-akuntansi2 yang paling kalem, pintar, ganteng. Aksa, cowok bermata sipit itu sering jadi sasaran empuk buat godaan par...