-31

55 9 5
                                    

Happy reading!
.
.
____________________________________________

Kini keduanya sedang duduk di teras rumah Aisha dengan di temani brownis buatan sang tuan rumah. Aksa tak lupa untuk membawa buah tangan berupa dua cup es jus buah sama beberapa cemilan gurih.

Aisha tersenyum memandangi Aksa yang tengah memangku gitar milik abangnya yang biasa di letakkan di pojok ruang tamu sebagai pajangan.

Tadinya Aisha yang pengen main gitar biar gak sunyi amat suasananya. Tapi sekarang malah dipinjam sama Aksa. Yaa kebetulan juga gadis itu tak terlalu pandai main gitar.

Bunyi petikkan gitar mulai terdengar. Aisha diam-diam memotret Aksa yang sekarang gantengnya sepuluh kali lipat dari biasanya. Moment ini harus diabadikan!

"Saat ku tenggelam tanpa sendu, waktu pun enggan untuk berlalu~"

Aisha sedikit terkejut saat mendengar suara merdu keluar dari mulut cowok itu. Dia tak mengira jika Aksa akan bernyanyi.

"ku berjanji 'tuk menutup pintu hatiku, entah untuk siapapun itu~"

"semakin ku lihat masa lalu, semakin hatiku tak menentu. Tetapi satu sinar terangi jiwaku, saat ku melihat senyum mu~" Aksa tersenyum menatap gadis di depannya.

"dan kau hadir merubah segalanya menjadi lebih indah, kau bawa cintaku setinggi angkasa membuatku merasa sempurna~"

Tanpa terasa pipi Aisha memerah, gatau kenapa.. Tatapan Aksa sekarang seakan candu. Dia bahkan enggan untuk berpaling sekedar melihat notif ponselnya yang berbunyi tadi.

Udah di tatap, dinyanyiin, disenyumin pula. Gimana gak meleleh liatnyaaa!!

Bisa gak waktunya dilamain jadi setahun?

"dan membuatku utuh 'tuk menjalani hidup, berdua dengan mu selama-lamanya.. Kaulah yang terbaik untukku~"

Aksa kembali fokus ke gitar nya sambil sesekali menatap mata bulat gadis itu. Ia terkekeh melihat raut muka lucu Aisha.

"kini ku ingin hentikan waktu, bila kau berada di dekatku~"

"bunga cinta bermekaran dalam jiwaku, 'kan ku petik satu untukmu~"

"dan kau hadir merubah segalanya menjadi lebih indah, kau bawa cintaku setinggi angkasa membuatku merasa sempurna~"

"dan membuatku utuh 'tuk menjalani hidup, berdua dengan mu selama-lamanya.. Kaulah yang terbaik untukku~"

"ku percayakan seluruh hatiku padamu. Kasihku, satu janjiku kau lah yang terakhir bagiku~" Aksa kembali tersenyum ke arah Aisha dengan penuh arti. Sedangkan gadis itu hanya diam menikmati sambil menahan salting yang akan membuatnya menggila.

Liat aja nanti Aisha gak akan bisa tidur semalaman. Pikirannya udah di penuhi sama moment ini.

Moment yang sangat langka, sama seperti moment saat menunggu gerhana matahari tiba. (lebay)

"Sa," panggil Aisha setelah nyanyian cowok itu selesai.

"Pacaran yuk?"

🐇🐇🐇

Suara deru mobil terdengar halus dengan kecepatan sedang, jalanan tak terlalu ramai sehingga dirinya bisa melajukan mobilnya dengan santai. Walupun waktu sudah tengah malam, tetapi jalanan kota tak terlalu sepi sehingga merasa aman.

Aksa melirik ke kursi samping, Aisha sudah tertidur dua puluh menit yang lalu. Ia terkekeh saat mengingat gadis itu yang sangat aktif di konser tadi bahkan suaranya hampir menghilang karena teriak terus-terusan.

SASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang