Part 3

38 5 3
                                    

Ayo... ada yg nungguin gak? Maaf ya slow. Book lain akan aku selesain juga pelan² lamaaaa tapi.

.
.
.

"𝓢𝓮𝓼𝓮𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓮𝓵𝓪𝓱 𝓶𝓮𝓵𝓲𝓷𝓭𝓾𝓷𝓰𝓲𝓶𝓾 𝓼𝓮𝓬𝓪𝓻𝓪 𝓽𝓪𝓴 𝓼𝓮𝓷𝓰𝓪𝓳𝓪 𝓼𝓮𝓳𝓪𝓴 𝓭𝓲𝓻𝓲𝓷𝔂𝓪 𝓫𝓪𝔂𝓲 𝓱𝓲𝓷𝓰𝓰𝓪 𝓼𝓮𝓴𝓪𝓻𝓪𝓷𝓰. 𝓑𝓮𝓻𝓱𝓪𝓽𝓲 𝓹𝓾𝓽𝓲𝓱 𝓫𝓮𝓻𝓼𝓲𝓱 𝓵𝓪𝔂𝓪𝓴𝓷𝔂𝓪 𝓶𝓪𝓵𝓪𝓲𝓴𝓪𝓽 𝓽𝓪𝓷𝓹𝓪 𝓼𝓪𝔂𝓪𝓹 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓼𝓮𝓵𝓪𝓵𝓾 𝓶𝓮𝓷𝓭𝓪𝓹𝓪𝓽𝓴𝓪𝓷 𝓵𝓾𝓴𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓭𝓲𝓭𝓾𝓷𝓲𝓪. 𝓓𝓪𝓷 𝓼𝓮𝓵𝓪𝓵𝓾 𝓶𝓮𝓷𝓪𝓷𝓽𝓲𝓴𝓪𝓷 𝓼𝓮𝓬𝓮𝓻𝓬𝓪𝓱 𝓴𝓮𝓫𝓪𝓱𝓪𝓰𝓲𝓪𝓪𝓷 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓮𝓻𝓴𝓪𝓼𝓲𝓱𝓷𝔂𝓪." -𝓚𝓪𝓷𝓰 𝓜𝓲𝓷𝓱𝓮𝓮.

.
.
.

Hari itu suasana pemakaman Ayah dan Ibu Hwwang begitu mencekam dan dipenuhi dengan perasaan duka yang begitu mendalam oleh para kerabat yang mengenal kedua orang yang dikenal sangat baik dan rendah hati itu.

Hujan yang turun pun semakin menambah rasa duka yang teramat mendalam untuk putra tunggal keluarga Hwang. Hwang Yunseong yang hanya bisa menatap nanar saat melihat makam kedua orang tuanya. Pemuda berwajah dingin itu nampaknya memang sudah tidak mengamuk, namun tak berarti dia ikhlas akan semuanya. Dia perlu seseorang untuk disalahkan atas kematian kedua orang tuanya, dia perlu seseorang untuk dijadikan pelampiasan akan akibat kepergian kedua orang tuanya ini. Dia perlu seseorang untuk dapat merasakan hal yang sama dengan yang dia rasakan. Dan dengan bodohnya, dia memilih Minhee yang tidak bersalah sebagai sasaran semua kesedihan dan kehilangan atasnya. Dia tidak lagi memandang Minhee sebagai kekasih yang begitu dirinya puja, kemarahannya sangat mendalam dan kebenciannya mengingat kedua orang tua Minhee yang terbukti sudah melakukannya menambah keyakinan Yunseong untuk membuat Minhee untuk dapat merasakan berkali-kali lipat bagaimana berada di posisinya.

Yunseong malah memilih Minhee. Dia memutuskan untuk mengambil kebahagiaan Pemuda manis itu dan menggantinya dengan kesedihan, penderitaan dan air mata. Itu janjinya. Janji yang akan membuat mereka berdua tidak akan pernah bisa bersama lagi.

6 Tahun Kemudian...

Pagi hari di kediaman mansion Hwang suasana nampak sepi seperti biasa, hanya ada teriakan serta makian dari sang pemilik rumah, rumah yang dulunya damai kini telah berubah sejak kematian kedua orang tuany, dan rumah ini juga sudah menjadi hak milik Yunseong, termasuk semua aset perusahaan dan properti kedua orang tuanya.

Yunseong tampak murka karena belum melihat Minhee dimana pun yang seharusnya menyiapkan sarapan untuknya. Dia memandang Minhee sebagai seorang istri pembangkang dan menjijikan disaat bersamaan.

Kalian pasti bertanya kenapa Minhee bisa disebut sebagai istri?

Yunseong telah menikahi Minhee 1 tahun yang lalu. Tapi ditekankan untuk sekali lagi, Yunseong menikahi Minhee bukan serta merta karena dasar cinta. Yunseong mungkin masih mencintai Minhee, namun dirinya mengubur perasaan itu, tertutup okeh perasaan dendam dan menguncinya di sudut paling gelap dalam hatinya.

Yunseong menikahi Minhee memang karena ingin mengikat pemuda manis itu, yang telah dirinya anggap sebagai pembunuh kedua orangtuanya itu untuk tetap hidup selamanya dengannya. Dia harus memastikan sendiri kalau Minhee benar benar menderita, dan dia juga membenarkan kalau penderitaan Pemuda manis itu harus berasal darinya.

Minhee tidak pernah diperlakukan layaknya seorang istri atau dalam hal lain, hubungan mereka snagat lah buruk dari hubungan suami istri lainnya dan bahkan lebih buruk dari hubungan majikan dan pembantu, karena Yunseong tidak pernah memperlakukannya layaknya seorang istri.
Yunseong selalu menatap Minhee dengar rendah dan yang paling buruk adalah Yunseong sering sekali memukuli Minhee.

✔ 𝔏𝔞𝔰𝔱 ℭ𝔥𝔞𝔫𝔤𝔢 [𝐻𝓌𝒶𝓃𝑔 𝑀𝒾𝓃𝒾]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang