"𝓢𝓮𝓼𝓮𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓮𝓵𝓪𝓱 𝓶𝓮𝓵𝓲𝓷𝓭𝓾𝓷𝓰𝓲𝓶𝓾 𝓼𝓮𝓬𝓪𝓻𝓪 𝓽𝓪𝓴 𝓼𝓮𝓷𝓰𝓪𝓳𝓪 𝓼𝓮𝓳𝓪𝓴 𝓭𝓲𝓻𝓲𝓷𝔂𝓪 𝓫𝓪𝔂𝓲 𝓱𝓲𝓷𝓰𝓰𝓪 𝓼𝓮𝓴𝓪𝓻𝓪𝓷𝓰. 𝓑𝓮𝓻𝓱𝓪𝓽𝓲 𝓹𝓾𝓽𝓲𝓱 𝓫𝓮𝓻𝓼𝓲𝓱 𝓵𝓪𝔂𝓪𝓴𝓷𝔂𝓪 𝓶𝓪𝓵𝓪𝓲𝓴𝓪𝓽 𝓽𝓪𝓷𝓹𝓪 𝓼𝓪𝔂𝓪𝓹 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓼𝓮𝓵𝓪𝓵𝓾 𝓶𝓮𝓷𝓭𝓪𝓹𝓪𝓽𝓴𝓪𝓷 𝓵𝓾𝓴𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓭𝓲𝓭𝓾𝓷𝓲𝓪. 𝓓𝓪𝓷 𝓼𝓮𝓵𝓪𝓵𝓾 𝓶𝓮𝓷𝓪𝓷𝓽𝓲𝓴𝓪𝓷 𝓼𝓮𝓬𝓮𝓻𝓬𝓪𝓱 𝓴𝓮𝓫𝓪𝓱𝓪𝓰𝓲𝓪𝓪𝓷 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓮𝓻𝓴𝓪𝓼𝓲𝓱𝓷𝔂𝓪." -𝓚𝓪𝓷𝓰 𝓜𝓲𝓷𝓱𝓮𝓮.
.
.
.
.Malam harinya, para tamu sudah mulai berdatangan dengan pakaian yang mewah. Terlihat wajah penuh kebahagiaan para tamu dan kebahagiaan juga dirasakan oleh Minhee, karena untuk pertama kalinya Yunseong mengijinkannya untuk tampil didepan publik dan mungkin juga akan diperkenalkan secara resmi sebagai pasangan Yunseong yang sah.
Minhee pun sedang bersiap siap memastikan kalau penampilannya tak akan membuat suaminya kecewa, dengan sedikit membubuhkan bb cream untuk menutupi bekas memar pada wajahnya yang sudah terlihat lebih baik dari kemarin.
"Minhee, aku membawakan sesuatu untukmu."
Hyeongjun yang tiba tiba saja masuk dan membawakan sebuah bingkisan."Eh? Kau membawa apa? Apa itu hadiah untukku?"
Minhee lantas segera mengambilnya dan membukanya cepat.
"Hyeongjun, ini lucu sekali terima kasih."
Minhee nampak sangat senang dengan sebuah piyama baru yang diberikan oleh Hyeongjun.
"Minhee, dimana kau mendapatkan baju ini?"
"Ada apa?" penampilanku aneh ya? Kak Yunseong yang memberikannya padaku. Dia megizinkanku ikut kepestanya." Balasnya terdengar sangat bahagia.
"Lepaskan bajunya. Pakai yang lain."
Hyeongjun segera melepas kancing baju yang Minhee kenakan satu persatu namun dengan segera Minhee menahan tangannya yang terus bersikap aneh.
"Kau kenapa? Baju ini bagus. Aku tak mau lepaskannya Hyeongjun, ini dari suamiku yang memberikannya."
"Lepaskan pakaianmu. Kau tak boleh hadir ke pesta itu, aku akan menemanimu disini." Sanggah Hyeongjun cepat.
"Hyeongjun kau ini kenapa sih!"
Pekik Minhee yang sangat bingung dan tak paham dengan tingkah pemuda didepannya.
"Minhee lepaskan pakaian itu. Aku mohon" pinta Hyeongjun putus asa.
"Jangan paksa aku. Aku mau ke pesta..."
"LEPAS MINHEE!"
Hyeongjun tak sengaja berteriak dan sedikit terperangah bersalah saat melihat jika pemuda manis didepannya ini langsung menatapnya takut, seharusnya dia tidak berteriak karena Minhee benar benar sangat takut dengan suara teriakan juga bentakkan.
"Maaf Minhee, tapi kau harus lepas pakaian itu." Lirihnya meminta maaf.
"Kenapa kau jahat padaku Hyeongjun! Aku hanya ingin kepesta."
Minhee yang keras kepala lantas berjalan pergi tanpa mengidahkan panggilan Hyeongjun.
Hyeongjun yang tersadar lantas bergegas pergi mengejar Minhee yang nampaknya sudah menghilang dibalik kerumunan tamu.
"Minhee kau dimana?"
Paniknya mengedarkan pandangan pada setiap sudut yang mampu dirinya cari. Saking paniknya, dirinya sama sekali tak menyadari akan kehadiran sosok lain didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ 𝔏𝔞𝔰𝔱 ℭ𝔥𝔞𝔫𝔤𝔢 [𝐻𝓌𝒶𝓃𝑔 𝑀𝒾𝓃𝒾]
FanfictionDalam rangka rindu sama kapal setengah nimbul ini saja. ⚠️Mpreg 🔞 -Terinsfirasi dan remake dari salah satu FFN lawas- ✔ End