"𝓢𝓮𝓼𝓮𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓮𝓵𝓪𝓱 𝓶𝓮𝓵𝓲𝓷𝓭𝓾𝓷𝓰𝓲𝓶𝓾 𝓼𝓮𝓬𝓪𝓻𝓪 𝓽𝓪𝓴 𝓼𝓮𝓷𝓰𝓪𝓳𝓪 𝓼𝓮𝓳𝓪𝓴 𝓭𝓲𝓻𝓲𝓷𝔂𝓪 𝓫𝓪𝔂𝓲 𝓱𝓲𝓷𝓰𝓰𝓪 𝓼𝓮𝓴𝓪𝓻𝓪𝓷𝓰. 𝓑𝓮𝓻𝓱𝓪𝓽𝓲 𝓹𝓾𝓽𝓲𝓱 𝓫𝓮𝓻𝓼𝓲𝓱 𝓵𝓪𝔂𝓪𝓴𝓷𝔂𝓪 𝓶𝓪𝓵𝓪𝓲𝓴𝓪𝓽 𝓽𝓪𝓷𝓹𝓪 𝓼𝓪𝔂𝓪𝓹 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓼𝓮𝓵𝓪𝓵𝓾 𝓶𝓮𝓷𝓭𝓪𝓹𝓪𝓽𝓴𝓪𝓷 𝓵𝓾𝓴𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓭𝓲𝓭𝓾𝓷𝓲𝓪. 𝓓𝓪𝓷 𝓼𝓮𝓵𝓪𝓵𝓾 𝓶𝓮𝓷𝓪𝓷𝓽𝓲𝓴𝓪𝓷 𝓼𝓮𝓬𝓮𝓻𝓬𝓪𝓱 𝓴𝓮𝓫𝓪𝓱𝓪𝓰𝓲𝓪𝓪𝓷 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓮𝓻𝓴𝓪𝓼𝓲𝓱𝓷𝔂𝓪." -𝓚𝓪𝓷𝓰 𝓜𝓲𝓷𝓱𝓮𝓮.
.
.
.Yunseong terbangun lebih dulu dan tak berniat sama sekali untuk membangunkan pemuda manisnya yang masih terlelap sangat cantik dalam tidurnya, sedikit mencibir dirinya sendiri saat melihat tubuh polos Minhee yang terdapat beberapa tanda karena ulahnya semalam.
Kemudian dirinya tersenyum dan mencium kening simanis lalu membenarkan letak selimutnya.
Yunseong sudah rapih dan akan bersiap untuk sarapan lalu pergi kekantor.
"Tidur yang nyenyak sayang, aku pergi dulu."
.
.
.
"Apa Minhee masih tidur?"Itu Hyeongjun yang bertanya saat menyadari jika Yunseong berada diruang makan untuk sarapan.
"Iya, tolong bangunkan Minhee saat jam 9, pastikan Minhee sarapan dan minum obatnya."
"Tenang saja. Aku memperhatikannya lebih baik darimu."
"Terima kasih Hyeongjun." Ucap Yunseong penuh dengan ketulusan.
"Kak Yunseong..."
"Ada apa?"
"Apa aku boleh mengajak Minhee makan siang diluar hari ini?"
"Tidak." Dan dijawab Yunseong langsung dengan tegas.
"Aku bersama Kak Jungmo, jadi kau tak perlu khawatir."
Katanya menambahkan membuat Laki laki berwajah datar itu semakin tak menyukai topik pembicaraan pagi ini.
"Aku bilang tidak..."
"Kak Yunseong, kenapa kau tak mengizinkan aku makan siang diluar dengan Kak Jungmo dan Hyeongjun?"
Ucap Minhee dengan suara serak yang menandakan kalau simania baru saja terbangun dari tidurnya menginterupsi.
Dan itu membuat Yunseong sedikit mengumpat kecil karena pemuda manisnya pasti sudah mendengar percakapannya dengan Hyeongjun."Kenapa kau sudah bangun?"
Yunseong mengecup kening Minhee sekilas dan membawanya untuk duduk berniat mengajaknya untuk sarapan bersama.
"Aku lapar hehe."
"Baiklah makan yang banyak ya."
Yunseong memberikan seporsi besar sarapan untuk Minheenya.
Selagi menikmati sarapannya, Minhee teringat akan percakapan yang dirinya dengar.
"Kak, aku ingin makan siang diluar dengan Kak Jungmo dan Hyeongjun, bolehkan?" katanya memandang kepada yang lebih tua dengan penuh harapan.
Bohong jika Yunseong tak tergoda akan tatapan polos itu, namun dia berusaha mengabaikannya.
"Kak.. Boleh ya"
"Tidak Minhee, Kau bisa sakit lagi."
"Hanya makan siang. Aku mohon. Ya kak Yunseong"
Simanis masih berusaha membujuk sang suami dan mendapatkan helaan nafas panjang yang menandakan jika Yunseong mengizinkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ 𝔏𝔞𝔰𝔱 ℭ𝔥𝔞𝔫𝔤𝔢 [𝐻𝓌𝒶𝓃𝑔 𝑀𝒾𝓃𝒾]
FanfictionDalam rangka rindu sama kapal setengah nimbul ini saja. ⚠️Mpreg 🔞 -Terinsfirasi dan remake dari salah satu FFN lawas- ✔ End