Part 10

46 6 5
                                    

Jika ada Typo tolong kasih tau ya.
.
.
"𝓢𝓮𝓼𝓮𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓮𝓵𝓪𝓱 𝓶𝓮𝓵𝓲𝓷𝓭𝓾𝓷𝓰𝓲𝓶𝓾 𝓼𝓮𝓬𝓪𝓻𝓪 𝓽𝓪𝓴 𝓼𝓮𝓷𝓰𝓪𝓳𝓪 𝓼𝓮𝓳𝓪𝓴 𝓭𝓲𝓻𝓲𝓷𝔂𝓪 𝓫𝓪𝔂𝓲 𝓱𝓲𝓷𝓰𝓰𝓪 𝓼𝓮𝓴𝓪𝓻𝓪𝓷𝓰. 𝓑𝓮𝓻𝓱𝓪𝓽𝓲 𝓹𝓾𝓽𝓲𝓱 𝓫𝓮𝓻𝓼𝓲𝓱 𝓵𝓪𝔂𝓪𝓴𝓷𝔂𝓪 𝓶𝓪𝓵𝓪𝓲𝓴𝓪𝓽 𝓽𝓪𝓷𝓹𝓪 𝓼𝓪𝔂𝓪𝓹 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓼𝓮𝓵𝓪𝓵𝓾 𝓶𝓮𝓷𝓭𝓪𝓹𝓪𝓽𝓴𝓪𝓷 𝓵𝓾𝓴𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓭𝓲𝓭𝓾𝓷𝓲𝓪. 𝓓𝓪𝓷 𝓼𝓮𝓵𝓪𝓵𝓾 𝓶𝓮𝓷𝓪𝓷𝓽𝓲𝓴𝓪𝓷 𝓼𝓮𝓬𝓮𝓻𝓬𝓪𝓱 𝓴𝓮𝓫𝓪𝓱𝓪𝓰𝓲𝓪𝓪𝓷 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓮𝓻𝓴𝓪𝓼𝓲𝓱𝓷𝔂𝓪." -𝓚𝓪𝓷𝓰 𝓜𝓲𝓷𝓱𝓮𝓮.
.
.
.

TIIINNNNNNNNNN~

BRAAAAAKKKKK!

Yunseong merasakan tubuhnya terdorong dan juga rasa pusing dikepalanya, sementara dibelakangnya terdengar suara debuman yang amat keras.

"ASTAGA! ADA SESEORANG YANG DITABRAK!" Terdengar sebuah teriakan yang membuat degup jantungnya tak beraturan.

"SESEORANG CEPAT TOLONG PEMUDA INI! DIA TERLUKA PARAH!" Terdengar teriakan lain yang membuat kepala Yunseong semakin berputar dan panik.

Takut, karena dirinya tahu benar suara siapa yang memanggilnya dibeberapa detik tadi. Dirinya takut kalau dirinya harus mendapati kenyataan kalau orang yang sama yang kembali menolongnya seperti saat mereka kecil dulu. Semua ini seperti dejavu untuknya, dengan perlahan Yunseong membalikan badannya dan berjalan perlahan menghampiri kerumuman yang menggerumbungi sosok yang baru saja menjadi korban tabrak lari.

Yunseong menyela masuk diantara kerumunan, matanya mencoba menampik kalau ia mengenali pemuda yang sedang terbaring dengan bersimbah darah disekujur tubuhnya, namun semakin Yunseong menampik, sosok yang terbaring disana semakin terlihat jelas. Jantungnya masih berdegup kencang, kepalanya berputar dan itu membuatnya pening. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk mendekati sosok itu.

Yunseong terjatuh dan membawa pemudanya ke dalam pelukan, dia bergetar sangat takut melihat darah yang sangat banyak keluar di kepala seseorang yang sangat dirinya benci, namun rasa bencinya seakan menghilang saat melihat wajah pemudanya yang adalah istrinya sendiri begitu pucat dan kesakitan.

"Minhee.."

Itu adalah pertama kalinya dirinya memanggil nama Minhee dengan penuh kelembutan selama beberapa tahun.

"H-hey bangun... Kau tak boleh mati. Kau hanya boleh mati ditanganku." Desisnya mengancam namun air matanya tak berhenti mengalir melewati pipinya.

"Seseorang-... SESEORANG PANGGIL AMBULAN!" teriaknya memeluk Minhee erat dengan sisa tenaga yang tersisa.
.
.
.
Minhee telah dilarikan kerumah sakit dan sudah berjam jam Yunseong menunggu diluar ruang operasi. Yunseong tidak sendirian, Jungmo dan Hyeongjun sudah datang saat dirinya memutuskan untuk menghubungi kedua orang itu dan mungkin akan membuat Minhee merasa lebih baik atas kehadiran mereka. Yunseong sedikit merasa terganggu dengan tangisan Hyeongjun yang sangat mengkhawatirkan Minhee dan iru membuatnya juga ikut membayangkan bagaimana jika Minhee benar tak ingin bertahan? Tak bisa diselamatkan? Lalu dia akan bagaimana?

Semua pikiran itu segera di buang jauh saat akhirnya ruang operasi terbuka dan Serim keluar.

Dirinya mendekati Serim tanpa bertanya, berharap jika Serim akan mengatakan tentang kondisi Minhee namun seakan marah padanya, Serim mengabaikannya dan berjalan ke arah Jungmo dan Hyeongjun.

"Kak, Minhee bagaimana?" isak Hyeongjun yang takut mendengar kenyataan yang diluar dugaannya.

"Dia kritis. Tapi dia akan bertahan." Ucap Serim yang sama bergetar memberitahu kedua temannya.

✔ 𝔏𝔞𝔰𝔱 ℭ𝔥𝔞𝔫𝔤𝔢 [𝐻𝓌𝒶𝓃𝑔 𝑀𝒾𝓃𝒾]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang