Part 17

25 4 0
                                    

"𝓢𝓮𝓼𝓮𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓮𝓵𝓪𝓱 𝓶𝓮𝓵𝓲𝓷𝓭𝓾𝓷𝓰𝓲𝓶𝓾 𝓼𝓮𝓬𝓪𝓻𝓪 𝓽𝓪𝓴 𝓼𝓮𝓷𝓰𝓪𝓳𝓪 𝓼𝓮𝓳𝓪𝓴 𝓭𝓲𝓻𝓲𝓷𝔂𝓪 𝓫𝓪𝔂𝓲 𝓱𝓲𝓷𝓰𝓰𝓪 𝓼𝓮𝓴𝓪𝓻𝓪𝓷𝓰. 𝓑𝓮𝓻𝓱𝓪𝓽𝓲 𝓹𝓾𝓽𝓲𝓱 𝓫𝓮𝓻𝓼𝓲𝓱 𝓵𝓪𝔂𝓪𝓴𝓷𝔂𝓪 𝓶𝓪𝓵𝓪𝓲𝓴𝓪𝓽 𝓽𝓪𝓷𝓹𝓪 𝓼𝓪𝔂𝓪𝓹 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓼𝓮𝓵𝓪𝓵𝓾 𝓶𝓮𝓷𝓭𝓪𝓹𝓪𝓽𝓴𝓪𝓷 𝓵𝓾𝓴𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓭𝓲𝓭𝓾𝓷𝓲𝓪. 𝓓𝓪𝓷 𝓼𝓮𝓵𝓪𝓵𝓾 𝓶𝓮𝓷𝓪𝓷𝓽𝓲𝓴𝓪𝓷 𝓼𝓮𝓬𝓮𝓻𝓬𝓪𝓱 𝓴𝓮𝓫𝓪𝓱𝓪𝓰𝓲𝓪𝓪𝓷 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓮𝓻𝓴𝓪𝓼𝓲𝓱𝓷𝔂𝓪." -𝓚𝓪𝓷𝓰 𝓜𝓲𝓷𝓱𝓮𝓮.
.
.
.

Beberapa minggu setelah Minhee mau dan berjanji akan melakukan operasi yang telah dijadwalkan, membuatnya harus bersedia untuk selalu mengunjungi rumah sakit dan melakukan serangkaian check up yang sudah tersedia untuknya. Simanis memang sudah sangat jarang merasakan sakit, namun ada kalanya dirinya tiba tiba kehilangan kesadaran juga penglihatannya yang tiba tiba kabur begitu saja.

Seperti hari dimana saat dirinya menemani Hyeongjun untuk berbelanja di supermarket, Minhee sudah berniat untuk kembali ke mobil terlebih dulu karena merasa kepalanya sakit, tapi saat berada diluar, Minhee merasa jika sinar matahari terlalu terik dan terasa menusuk matanya dan itu membuat penglihatannya sesaat menjadi buram.

Minhee yang panik lantas berlari menuju mobil Hyeongjun yang terparkir diseberang dan karena itu juga Minhee hampir saja tertabrak kalau saja si pengemudi tak menginjak rem tepat waktu, dan bertepatan itu pula Hyeongjun keluar dengan beberapa kantung belanjaan dan bergegas menghampiri Minhee dan segera meminta maaf.
.
.

Hyeongjun tercengang saat melihat reaksi Yunseong yang sangat jauh dari ekspektasinya, pria itu datang 10 menit dari biasanya dengan wajahnya tak kalah pucat dan sedikit terengah, biar dirinya tebak jika Yunseong ngebut dan berlari saat memasuki rumahnya, Pemuda permata bulat ini bahkan tak sempat menjelaskan apapun dan Yunseong langsung berlari kekamarnya untuk melihat Simanisnya.

Dan sejak kejadian itu juga Yunseong tak pernah membiarkan Minhee lolos dari pengawasannya dan secara diam diam dia menyewa beberapa penjaga untuk istri manisnya dan setiap satu jam dia akan tahu apa saja yang istrinya lakukan diluar rumah. Dan itu cukup lumayan membantunya.
.
.
.
Minhee baru selesai mandi saat mendengar jika pintu kamarnya terbuka.

"Kak Yunseong?"

"Hei sayang."

Yunseong mendekat dan mengecup bibir yang hampir sebulan ini selalu dikecupnya secara rutin dan membuatnya semakin candu untuk terus terusan membuatnya selalu ingin mengecupnya.

"Bagaimana harimu?"

"Sangat baik. Orang sewaanmu sangat baik menjagaku, dia bahkan melarang anak kecil memberikan permen padaku. Bagus sekali Kak." Ujarnya mengadu kesal pada sang suami membuat Yunseong terkekeh.

"Itu demi kebaikanmu sepertinya."

"Ya yaa....terus saja membela pengawalmu itu Yunseong."

Kata simanis sedikit kesal sambil tangannya membantu Yunseong untuk melepaskan dasi dan kemejanya.

"Nanti jika kau sudah sehat. Aku akan membiarkanmu melakukan apapun yang kau mau. Aku hanya tak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu." Katanya menangkup wajah Minhee.

Minhee kemudian tersenyum dan sedikit berjinjit mengecup bibir yang lebih tua sekilas.

"Terima kasih Kak Yunseong." Katanya merona.

"Oh tidak... Jangan wajah itu." Gumam Yunseong yang melihat jika sang istri begitu menggemaskan dimatanya.

"Wajah apa?"

"Wajah yang tak bisa membuatku menahan sesuatu pada istri manisku ini "

Ucap Yunseong yang sudah menggendong tubuh Minhee menuju ranjang mereka, membuat Simanis tersipu malu karena tahu benar apa yang akan terjadi setelah ini.

"Kau tidak membersihkan badanmu terlebih dulu?" Ucap Minhee yang sudah terbaring diranjangnya.

"Nanti saja. Aku menginginkanmu saat ini juga."

Balas Yunseong dan kembali mengecup lembut bibir Minhee, kecupan lembut yang kemudian menuntut berubah menjadi semakin panas.
.
.
.
.
.

TBC

Hehe maaf pendek dulu, dari pada ga update sama sekali yakan.

Kiw...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✔ 𝔏𝔞𝔰𝔱 ℭ𝔥𝔞𝔫𝔤𝔢 [𝐻𝓌𝒶𝓃𝑔 𝑀𝒾𝓃𝒾]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang