𝓢𝓮𝓼𝓮𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓮𝓵𝓪𝓱 𝓶𝓮𝓵𝓲𝓷𝓭𝓾𝓷𝓰𝓲𝓶𝓾 𝓼𝓮𝓬𝓪𝓻𝓪 𝓽𝓪𝓴 𝓼𝓮𝓷𝓰𝓪𝓳𝓪 𝓼𝓮𝓳𝓪𝓴 𝓭𝓲𝓻𝓲𝓷𝔂𝓪 𝓫𝓪𝔂𝓲 𝓱𝓲𝓷𝓰𝓰𝓪 𝓼𝓮𝓴𝓪𝓻𝓪𝓷𝓰. 𝓑𝓮𝓻𝓱𝓪𝓽𝓲 𝓹𝓾𝓽𝓲𝓱 𝓫𝓮𝓻𝓼𝓲𝓱 𝓵𝓪𝔂𝓪𝓴𝓷𝔂𝓪 𝓶𝓪𝓵𝓪𝓲𝓴𝓪𝓽 𝓽𝓪𝓷𝓹𝓪 𝓼𝓪𝔂𝓪𝓹 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓼𝓮𝓵𝓪𝓵𝓾 𝓶𝓮𝓷𝓭𝓪𝓹𝓪𝓽𝓴𝓪𝓷 𝓵𝓾𝓴𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓭𝓲𝓭𝓾𝓷𝓲𝓪. 𝓓𝓪𝓷 𝓼𝓮𝓵𝓪𝓵𝓾 𝓶𝓮𝓷𝓪𝓷𝓽𝓲𝓴𝓪𝓷 𝓼𝓮𝓬𝓮𝓻𝓬𝓪𝓱 𝓴𝓮𝓫𝓪𝓱𝓪𝓰𝓲𝓪𝓪𝓷 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓸𝓻𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓮𝓻𝓴𝓪𝓼𝓲𝓱𝓷𝔂𝓪." -𝓚𝓪𝓷𝓰 𝓜𝓲𝓷𝓱𝓮𝓮.
.
.
.Maaf jika ada Typo.
.
."Apa sudah merasa lebih baik Minhee?"
Tanya Jungmo yang tengah memperhatikan Minhee yang dengan lahapnya menyuapkan 1 sendok penuh es krim kemulutnya. Keduanya sudah hampir 3 jam disini. Setidaknya Jungmo berhasil membujuk simanis untuk berhenti menangis dan dengan iming-imingan es krim sepuasnya, seperti anak kecil memang. Minhee yang pada dasarnta menyukai es krim spontan berhenti menangis walau jelas sekali di wajahnya sedang menahan sakit.
"Uhum.. aku baik kak.. terima kasih..hmm..." Ucap Minhee disela sela dirinya menikmati es krim.
"Makanlah dulu."
Jungmo mengusap lembut rambut Minhee, dia sedikit lega melihat Minhee sudah merasa lebih baik.
Minhee terlihat sangat bersemangat saat melahap habis semua es krimnya, dan itu membuat Jungmo terenyuh saat meliat Minhee yang meneteskan air matanya bahkan disela memakan es krim. Jungmo tahu kalau Minhee sedang berusaha menahan air matanya namun gagal karena memang dirinya tengah menahan rasa sakit desekujur tubuh dan hatinya.
"Es krimnya enak." Gumam sipemuda manis menghapus cepat air matanya.
"Lihat kak, aku sampai menangis hehehe."
Si manis mencoba mencari alasan agar sosok yang lebih tua tak menanyainya, dan itu membuat yang bersangkutan juga ikut tersenyum lirih memaki dirinya yang tak bisa melakukan apapun untuk menolong simanis.
.
."Kau yakin ingin kembali kesana?"
Ucap Jungmo yang bertanya pada Minhee yang memintanya untuk diantar pulang."Kemanapun aku berlari, aku akan selalu selalu sampai disana Kak.
"Aku bisa membawamu pergi Minhee." Ucapan Jungmo membuat Minhee tersenyum menatapnya.
"Terimakasih sudah sangat baik dan sangat menyayangiku Kak Jungmo. Tapi aku tidak mau pergi. Tidak-.. Sampai Kak Yunseong mendapatkan kebahagiannya." Ujarnya penuh harapan.
"Aku masuk dulu Kak."
Minhee membuka pintu mobil dan ingin segera keluar sampai tangan hangat milik Jungmo kembali menariknya dan memeluknya erat. Dan itu mampu membuat Minhee terkesikap untuk beberapa detik.
"Kenapa Minhee? Kenapa tak bisa? Aku benar benar bisa membahagiakanmu. Tinggalkan Yunseong dan ikutlah denganku."
Jungmo berucam sembari menangkup wajah sembab Minhee yang hanya diam tak menjawab. Dia tahu benar kalau sepupu dari suaminya ini menyimpan perasaan untuknya. Jika ingin, dirinya akan langsung mengatakan 'Iya atau bawa aku pergi' tapi dirinya tahu jika jauh dilubuk hatinya, dirunya tidak akan pernah bisa meninggalkan Yunseong. Bukan karena dirinya sangat mencintai suaminya tapi dirinya tak akan bisa hidup dengan rasa bersalah dan kebencian Yunseong terhadap dirinya yang selama ini di rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ 𝔏𝔞𝔰𝔱 ℭ𝔥𝔞𝔫𝔤𝔢 [𝐻𝓌𝒶𝓃𝑔 𝑀𝒾𝓃𝒾]
FanfictionDalam rangka rindu sama kapal setengah nimbul ini saja. ⚠️Mpreg 🔞 -Terinsfirasi dan remake dari salah satu FFN lawas- ✔ End