part 11

2.1K 188 0
                                    

Cukup lama Haechan menunggu Jaemin datang menemuinya di meja makan. Namun pria itu tidak kunjung datang juga. Haechan memilih berjalan-jalan ke taman setelah menghabiskan makan siangnya. Bocah itu sesekali mengeluh kan sakit pada perutnya saat ini.

Usia kandungan Haechan sudah menginjak 6 bulan. Dan ia mulai merasakan perubahan besar pada tubuhnya.

Haechan mulai memasuki area taman. Menatap hamparan bunga yang indah di taman luas itu.

Hingga kebahagian di wajahnya tiba-tiba saja memudar saat melihat Jaemin dan juga Youra yang tengah berciuman mesra di salah satu bangku yang ada di taman itu. Youra terlihat duduk di pangkuan sang suami, dengan lengan Jaemin yang terus menahan pergerakan sang istri agar tidak terjatuh dari pangkuannya.

Haechan mematung di tempat. Ingin segera pergi dari sana karena perasaannya yang tiba-tiba saja terasa begitu sakit. Dulu ia sangat sering melihat sang ibu mencium ayah tirinya. Namun kali ini benar-benar berbeda. Perasaan tidak rela tiba-tiba saja muncul di hatinya.









































Malam harinya Haechan terbangun dari tidurnya. Merasakan sakit di bagian tubuhnya. Ia berusaha untuk bangun dan mencoba memanggil seseorang untuk membantunya.

Haechan berjalan keluar dari kamarnya. Menoleh kearah kamar sang ayah dan sang ibu yang ada di sebelah kamarnya. Haechan mendekati kamar itu dengan lenguhan tertahan dari mulutnya. Memencet bell yang ada di depan pintu itu karena kamar Jaemin kedap suara.

Pintu kamar terbuka, menampilkan sang ibu yang terlihat berantakan dengan pakaian yang belum terpakai dengan rapi. Tanda merah terlihat jelas di bagian bahu dan tulang selangkanya.

"Untuk apa kau kesini?"
Tanyanya pada sang anak.

"Aku.."
Haechan merasa gugup. Terlalu takut untuk berbicara.

"Katakan!"
Teriak Youra dengan kesal.

Jaemin yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi mendengar teriakan Youra. Ia langsung bergegas memakai jubah tidurnya dan berjalan kearah pintu, untuk melihat dengan siapa sang istri sedang berbicara.

"Ada apa?"
Tanya Jaemin yang kini berada diambang pintu dengan sang istri.

"Dia tiba-tiba saja datang dan menganggu malam kita!"
Ucap Youra dengan sedikit kesal.

Terlihat Haechan yang menunduk dengan perasaan bersalahnya.

"Maaf, aku akan kembali.."
Ucapnya yang hendak pergi namun Jaemin menahannya.

"Ada apa? Kau perlu sesuatu?"
Tanya Jaemin dengan lembut.

Haechan mendongak lalu mengangguk.

"Pergilah ke kamar, daddy akan menyusul mu"
Ucap Jaemin. Youra yang mendengar hal itu langsung terlihat kaget. Sedangkan Haechan segera pergi ke kamarnya.

Selang beberapa lama menunggu. Pintu kamar Haechan yang tidak di kunci Jaemin masuki. Ia kembali menutup pintu itu lalu menguncinya. Tidak ingin sang istri mengganggu mereka berdua.

"Ada apa?"
Tanya Jaemin sambil mengelus rambut Haechan.

Haechan yang di tanya dengan nada selembut itu langsung menangis dan menunjuk kearah perut besarnya.

"Dia nakal daddy..sakit.."
Ucapnya dengan isakan yang sudah ia tahan sedari tadi.

Jaemin yang mendengar hal itu langsung paham, jika Haechan menahan sakitnya sedari tadi. Apa anak ini ketakutan?

Jaemin menatap kearah perut Haechan lalu mengelusnya dengan lembut.

"Sayang, jangan nakal, hm? Kasihan mommynya. Jadi anak yang baik, ya"
Elusan lembut Jaemin berhasil menenangkan Haechan yang sedari tadi terus terisak.

Haechan menatap sang ayah dengan tatapan sendunya.

"Daddy.."

"Hm?"

"Bisa temani Haechan tidur?"
Tanyanya dengan lirih. Takut sang daddy marah.

"Tentu saja, sayang"

Ia langsung bergabung dengan Haechan di atas tenpat tidur. Sebelum ke sini tadi ia sudah membersihkan dirinya dari sisa percintaannya dengan Youra tadi. Ia tidak ingin Haechan terusik dengan bau tidak sedap yang ada di tubuhnya.
































VannoWilliamsSuldarta

My Stepfather (NaHyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang