part 4 🔞

3.8K 226 0
                                    

Jaemin berjalan sempoyongan kearah kamar Haechan, membukanya dan mendapati sang anak tengah tertidur dengan piyama yang tersingkap, mempertontonkan perut ratanya, Jaemin menatap lapar pada Haechan.

Entah apa yang ada di dalam pikirannya saat ini. Hanya rasa mabuk yang menguasai dirinya.

Jaemin berjalan mendekati ranjang Haechan, mengukung dengan lengan kokohnya, Haechan membuka matanya dan mendapati Jaemin menatapnya dengan kilatan nafsu, Haechan mencoba mendorong dada bidang sang ayah tapi tenanganya tak sebanding dengan Jaemin.

"Daddy"

Jaemin menyeringai, mendekatkan wajahnya tepat didepan wajah Haechan, hembusan nafas hangat Jaemin menerpa wajah Haechan yang kini menatap ayahnya takut, Haechan bisa merasakan sentuhan halus jemari Jaemin di beberapa bagian tubuhnya, terkesiap saat Jaemin menciumnya tepat di bibir, lidah hangat Jaemin mencoba masuk kedalam mulutnya, Haechan masih diam hingga cubitan keras di ujung dada nya membuat Haechan terpekik, dan kesempatan digunakan Jaemin untuk memasukkan lidahnya kedalam mulut Haechan, lidahnya bergerak menyentuh setiap sudut mulut Haechan, Haechan tau jika ayahnya mabuk tapi semua sentuhan yang diberikan Jaemin membuatnya terbuai, ditambah kini Jaemin mengelus pipinya, Daddy-nya mabuk dan dirinya yang menjadi pelampiasan, hanya saja Haechan tak bisa menghindar atau bahkan menolak. Ia ingin berteriak, namun Jaemin membuatnya bungkam dalam seketika.

Anggap saja Haechan gila karena terbuai oleh sentuhan ayah tirinya. Haechan membalas ciuman Jaemin dan membiarkan tangan Jaemin bermain dengan dada nya.

Jaemin masih melumat bibir penuh Haechan, merangsekkan lidahnya masuk kedalam mulut Haechan dan disambut lidah hangat Haechan, lidah keduanya saling membelit dengan tangan Jaemin yang tak tinggal diam, bergirlya indah diatas kulit mulus Haechan yang masih tertutup piyama, membuka beberapa kancing dan memperlihatkan tonjolan dadanya yang berwarna pink yang sedikit mengeras, jari-jari Jaemin bermain diantara tonjolan dada tersebut, menyentuhnya dengan gerakan memutar, sesekali dicubitnya keras hingga suara pekikan tertahan keluar dari bibir penuh Haechan.

Atensi Jaemin sudah tidak pada bibir Haechan, lidahnya bergerak turun menyesap sari manis dari leher jenjang Haechan, menjilatnya dengan seduktif diarea leher hingga belakang telinga, jari Haechan meremas seprei kuat merasakan rasa geli bercampur nikmat dari sentuhan bibir daddy-nya.

Haechan melenguh panjang, kenikmatan yang diberikan Jaemin membuat otak Haechan terasa kosong, tubuhnya menggelinjang dengan tangan yang bergerak mencari sesuatu yang bisa diremasnya.

Lidah panjang Jaemin terus turun hingga diantara dua tonjolan yang sangat menggoda, dijilatnya perlahan membuahkan desahan lolos dari bibir Haechan, tangan satunya pun ikut andil memberikan kenikmatan bagi Haechan, menyentuh buah dada Haechan yang terpampang jelas, memelintirnya dengan sedikit menarik.

Haechan pasrah akan kenikmatan yang didapatkan, tangannya mulai berani meremas rambut Jaemin lagi.

"Eungghh~"
Membusungkan dada Haechan ingin lebih dari sekedar sentuhan tangan Jaemin, sadar akan gairah Haechan yang mulai terlihat, senyum miring terukir dibibir Jaemin yang tidak mengurangi sedikitpun atensinya dari ujung dada merah muda Haechan.

Membuka piyama Haechan dengan sekali sentakan dan membuangnya asal, tubuh tan mulus tanpa cacat terlihat menggiurkan untuk segera dicecap rasa madunya, lidah hangat Jaemin kembali menyusuri kulit mulus Haechan.

"Daddyhhh"
Desah Haechan menginginkan lebih, entahlah sentuhan Daddy-nya membuat Haechan hilang kendali.

Jari Jaemin bermain diantara lubang Haechan, bergerak memutar dan memasukkan satu jarinya, pekikak kesakitan keluar dari bibir penuh Haechan, yang sedari tadi terus mendesah, mengurangi rasa sakit Jaemin beranjak mencium bibir Haechan, melumatnya dan membiarkan jarinya keluar masuk dalam lubang Haechan, menambah satu lagi, melakukan gerakan menggunting agar saat penisnya masuk tidak terlalu sakit untuk Haechan.

Rasa sakit tak lagi dirasakan Haechan saat beberapa jari Jaemin sudah bergerak didalam lubangnya, mengaduk-aduk mencari tonjolan kecil yang belum juga ditemukan.

"Uhhh~ Daddyyyhh"

Jaemin hanya bisa tersenyum miring, disentuhnya berkali-kali tonjolan itu hingga Haechan lemas setelah mendapat pelepasan pertamanya.












































SanzionNakamura

My Stepfather (NaHyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang