part 3

3.5K 238 0
                                    

Setelah rapat itu selesai. Jaemin harus segera pulang, meski sang kepala sekolah memintanya untung berbincang sebentar, namun ia tidak ingin melalukan hal itu.

Haechan memasuki mobil milik sang ayah dengan di susul Jaemin setelahnya.

Selama di perjalanan pulang, tidak ada yang terjadi selain keheningan yang melanda keduanya.

"Ingin mengatakan sesuatu, dear?"
Tanya Jaemin yang merasa jika Haechan tengah gundah saat ini.

"Tidak ada daddy.."
Jawab Haechan yang masih terlihat menunduk.

"Sekolah mu baik-baik saja?"
Tanyanya sekali lagi. Mata itu masih fokus memperhatikan jalanan namun ia sesekali melirik kearah Haechan.

"Iya"
Jawab sang anak sekali lagi.

Jaemin tidak ingin mengatakan apapun lagi, ia hanya diam saja karena merasa jika Haechan memang tidak ingin mengatakan apapun padanya saat ini.

Sesampainya di parkiran mansion mewah milik Jaemin. Haechan segera membereskan barang-barangngnya dan hendak keluar dari mobil, namun Jaemin menahan pergerakannya.

"Ada yang ingin daddy sampaikan ke kamu"
Ucap sang ayah dengan raut wajah seriusnya.

"Apa itu daddy?"
Tanya Haechan yang kini menatap kearah sang ayah.

"Mama mu..dia sedang hamil sekarang"
Ucap Jaemin masih dengan raut wajah datarnya. Haechan yang mendengar hal itu terlihat kaget. Berusaha senang namun tidak bisa. Ia tidak ingin memiliki adik, jika ia memiliki adik maka mamanya tidak akan menyayanginya lagi. Itu yang selalu berada di dalam pikiran Haechan selama ini.

"Are you oke?"
Suara Jaemin berhasil mengalihkan perhatian Haechan. Satu air mata jatuh begitu saja di pipi Haechan dan hal itu langsung menarik perhatian dari Jaemin.

Jaemin tau jika Haechan tidak ingin memiliki adik. Ia tidak mungkin menyetujui permintaan Haechan. Karena ia juga membutuhkan penerus kandung untuk seluruh kekayaannya. Dan kedua orang tua Jaemin menginginkan hal itu sejak lama. Seorang anak kandung dari sang pewaris.

"Kemari"
Tarikan lembut Jaemin berikan pada Haechan agar sang anak naik keatas pangkuannya. Pelukan hangat ia berikan pada sang anak, Haechan sudah seperti anak kandungnya. Ia sangat menyayangi anak kecil ini. Ia tau sang istri sudah mulai berubah, ia tidak pernah meluangkan waktunya lagi untuk anak semata wayangnya ini. Terlebih lagi ia yang sudah dinyatakan hamil sekarang. Entah bagaimana perasaan Haechan sekarang.

"Maaf daddy.."
Isakan pelan Haechan keluarkan, membuat Jaemin semakin memeluk tubuh anaknya. Mereka memilih menenangkan diri di dalam mobil hingga beberapa menit. Lalu memutuskan untuk turun setelah Haechan mulai meredakan tangisannya.
























Setelah masuk kedalam mansion mewah itu. Haechan langsung bergegas menuju kamarnya yang berada di lantai atas tepat di sebelah kamar Jaemin dan juga Youra. Sedangkan Jaemin memilih menenangkan pikirannya sejenak.

Jaemin tau ini pilihan hidup yang ia pilih. Menikah dengan seorang janda beranak satu yang sudah tumbuh remaja. Di usianya yang sudah kepala tiga ini, ia memerlukan seorang keturunan kandung. Meskipun begitu, ia masih merasa tidak enak dengan Haechan yang sudah ia anggap seperti anak kandungnya sendiri. Anak kecil itu terlihat mulai di singkirkan dari keluarganya sendiri. Termasuk dari ibunya.
























Malam harinya Youra tidak pulang kerumah. Karena selama beberapa hari ini, ia akan menginap di rumah sang mertua karena terlalu bahagia dengan kabar kehamilannya. Sedangkan Jaemin memilih untuk keluar bersama teman-temannya, yaitu rekan bisnisnya. Untuk menghilangkan rasa pusing di kepalanya saat ini.

Pintu mansion itu terbuka. Terlihat sang pemilik mansion pulang ke rumah dalam keadaan mabuk. Berjalan tergopoh dengan di bantu sang asisten yaitu Guanlin.

Jaemin memintanya meninggalkan Jaemin di depan pintu kamarnya, dan Guanlin mengangguki permintaan pria itu.

Dengan tertatih Jaemin berusaha meraba pintu kamarnya. Namun atensinya tertuju kearah pintu kamar Haechan yang masih terbuka. Dengan perlahan Jaemin berjalan kearah kamar Haechan. Masih dalam keadaan setengah mabuk ia memasuki kamar anaknya itu.









































SanzionNakamura

My Stepfather (NaHyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang