part 7

2.5K 194 0
                                    

Haechan termenung di dalam kamarnya. Air mata itu tidak pernah berhenti keluar dari mata indahnya karena perasaan sedihnya yang tidak bisa anak itu tampung lagi. Ia selalu mengingat perkataan Junseo yang ingin memisahkannya dengan ibunya. Haechan tidak mau. Di dunia ini hanya ibunya yang paling ia sayangi. Bagaimana bisa mereka begitu tega memisahkan mereka berdua?

Pintu kamar di ketuk, membuat Haechan dengan cepat menghapus air matanya.

Terlihat wajah tampan Jaemin yang selalu terlihat sangat datar dan dingin. Pria itu berjalan masuk ke dalam kamar Haechan. Menghampiri sang anak yang tengah terduduk lesu di pinggir ranjang.

"Apa masih sakit?"
Tanyanya yang kini berlutut di depan Haechan. Haechan menggeleng pelan.

Jaemin meraih tangannya lalu mengelusnya.

"Daddy.."

"Ya?"

"Kenapa daddy mau menikahi ku?"
Tanya bocah polos itu.

Jaemin yang di tanya seperti itu malah kembali teringat dengan perbuatan bejat yang sudah ia lakukan pada anaknya sendiri.

"Daddy harus bertanggung jawab"
Ucapnya sambil menatap dalam kedua mata indah Haechan.

"T-Tapi mama.."

"Haechan dengar, daddy akan berusaha agar bisa terus bersama mu. Daddy tidak bisa melepas tanggung jawab begitu saja"
Ucap Jaemin. Pria tampan yang selalu gila kerja itu, begitu sangat menempati janjinya. Bisa di bilang jika Jaemin adalah pria sejati yang selalu menepati perkataannya. Tidak ada hal lain di dalam dirinya saat ini selain bertanggung jawab penuh untuk sang anak yang sudah ia ambil keperawanannya.

Jaemin sadar ini akan berdampak buruk untuk masa depan Haechan jika ia tidak turun tangan sekarang.

Pintu kamar Haechan terbuka, menampilkan wajah sang ibu yang terlihat murung. Jaemin dan Haechan menoleh kearahnya.

"Ma-"

"Jaemin, aku mau bicara"
Perkataan Haechan terpotong begitu saja saat sang ibu menghiraukannya.

Jaemin mengangguk, ia menoleh kearah wajah sedih Haechan lalu mengelus rambut anak itu dengan lembut. Membuat Youra kembali berdecih pelan.

Wanita itu mungkin sudah melupakan sifat keibuannya sama sekali. Bagaimana bisa ia begitu cemburu dengan anaknya sendiri sejak Haechan tinggal di mansion ini. Di tambah kejadian saat ini, bukankah seharusnya ia menenangkan Haechan yang baru saja mendapat tekanan mental. Ia malah memusuhi sang anak dengan keegoisannya.















































VannoWilliamsSuldarta

My Stepfather (NaHyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang