part 12

2.3K 186 0
                                    

Waktu sudah berlalu dengan cepat. Tidak terasa jika kandungan Haechan kini sudah menginjak tujuh bulan. Setiap malam Jaemin akan terus menemaninya. Dan hal itu membuat Haechan merasa sangat bahagia.

Namun ada satu hal yang membuat Haechan merasa aneh dengan dirinya sendiri akhir-akhir ini. Ia merasa begitu tergoda saat melihat tubuh atletis sang ayah yang selalu ia lihat beberapa hari ini. Jaemin sering mandi di kamar Haechan akhir-akhir ini karena pria itu yang tengah berdebat sengit dengan sang istri beberapa hari lalu. Membuatnya harus menumpang di kamar Haechan sementara.

Jaemin keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit pinggangnya. Menatap bingung kearah sang anak yang menatapnya tanpa berkedip.

"Ada apa?"
Tanyanya yang membuat Haechan tertegun lalu menatap polos sang ayah.

"Daddy.."

"Heum?"

"Panas.."

Jaemin terdiam saat mendengar perkataan sang anak. Pergerakan tangannya yang ingin melepas handuknya berhenti. Membalik tubuhnya untuk melihat sang anak.

"Kamu bilang apa?"
Tanyanya ulang.

"Panas.."
Cicit Haechan.

Jaemin melirik kearah ac yang masih hidup. Dan ini cukup dingin menurutnya, namun kenapa Haechan merasa panas?

"Apanya yang panas, sayang?"
Tanya Jaemin mendekati sang anak.

Haechan menggeliat tak nyaman. Lalu menatap polos Jaemin.

"Di bawah.."
Ucapnya pelan terdengar seperti mendesah. Jaemin terdiam mematung menatap kearah bagian bawah tubuh Haechan.

Seharusnya Jaemin tau jika Haechan masih remaja. Hormonnya masih sangat muda dan begitu labil. Terlebih lagi anak ini tengah mengandung. Jaemin juga hanya pernah menyentuhnya sekali waktu itu. Tapi itu terjadi juga karena kesalahannya. Ia tidak mungkin meniduri Haechan sekali lagi. Karena itu akan membuatnya kembali menyesali perbuatannya.

"Daddy.."
Panggil Haechan sekali lagi.

"Tidur.."
Ucap Jaemin dengan nada dinginnya. Mencoba menahan sesuatu yang memberontak di dalam dirinya.

Haechan terdiam dan langsung beranjak tidur meninggalkan sang daddy yang sedang berkutat dengan pikirannya.











































Helahan nafas pria itu keluarkan. Menatap kosong kearah taman bunga yang ada di belakang kamar Haechan. Matanya melirik sekilas kearah Haechan yang masih tertidur dengan susah payah karena merasa tidak nyaman setiap berganti tempat.

Jaemin berjalan masuk kembali. Menutup pintu yang terhubung ke balkon kamar Haechan. Menghampiri sang anak dan mengelus rambutnya dengan lembut.

"Euhm.."
Lenguhan pelan Haechan berikan saat merasa ada yang mengganggu tidurnya.

"Maaf, sayang. Kamu terganggu?"
Tanya Jaemin dengan lembut. Haechan menggeleng pelan.

"Daddy tidak tidur?"
Tanyanya dengan mata polosnya.

Jaemin tersenyum lembut.

"Belum ngantuk"
Ucapnya.

Haechan terbangun dan duduk dengan perlahan. Jaemin langsung membantunya agar Haechan merasa nyaman.

"Daddy.."
Haechan menatap sang ayah dengan gugup.

"Ada apa sayang? Perlu sesuatu?"
Tanya Jaemin yang semakin mendekat dengan Haechan.

"Maaf daddy..tapi.."
Haechan memilin-milin piyama miliknya. Menunduk dengan gelisah.

Jaemin kembali menghela nafas lalu mengelus lembut rambut Haechan.

"Ada apa? Katakan saja, daddy akan mengabulkannya"
Ucap sang ayah dengan pasti.

Haechan mengerjap lucu.

"Euhm..Haechan.."

Jaemin menatap lekat Haechan menunggu jawaban sang ibu hamil.

"Mau daddy.."
Ucapnya dengan lirih.

"Mau?"

Haechan semakin mendekatkan dirinya dengan Jaemin.

"Mau daddy"
Ucap Haechan sekali lagi namun dengan sangat jelas.

Jaemin terdiam sesaat.

"Di bawah terasa gatal. Haechan tidak tau kenapa. Tapi.."

Jaemin mematung di tempat. Kenapa ini harus terjadi padanya sekarang. Mengapa ketika ia berusaha untuk tidak menyentuh Haechan, malah Haechan sendiri lah yang mencoba menggodanya. Meski hormon Jaemin sangat banyak, namun pria itu selalu bisa menahan nafsunya kecuali ketika ia mabuk. Karena mabuk memang sangat merusak jiwa sehat seseorang. Dan Jaemin berjanji tidak akan meminum minuman laknat itu lagi.





























VannoWilliamsSuldarta

My Stepfather (NaHyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang