part 15

1.8K 191 0
                                    

Setelah selesai sarapan. Mereka memutuskan untuk segera pergi ke dokter untuk memeriksa kandungan keduanya.

Youra lagi-lagi di buat kesal. Saat melihat Jaemin yang malah menuntun Haechan masuk ke dalam mobil.

"Kenapa dia ikut dengan kita?"
Tanya Youra pada sang suami yang sudah duduk di sebelahnya.

"Haechan akan memeriksa kandungannya juga"
Ucap Jaemin seadanya.

"Dia bisa pergi dengan Guanlin atau paman Kim. Kenapa harus ikut dengan kita!?"

"Apa kau bisa diam!? Jangan memulai pertengkaran di antara kita! Kau harus ingat jika dia juga anak mu!"

"Iya, sebelum dia merusak rumah tangga kita!"
Teriak Youra yang sudah ingin menangis. Jaemin menghela nafas dan segera melajukan mobilnya. Membiarkan sang istri menangis selama perjalanan mereka menuju rumah sakit. Dan Haechan yang hanya bisa menunduk sendu.









































Haechan sudah turun dari mobil dengan dibantu para suster. Sekali lagi rumah sakit ini adalah milik Jaemin.

Haechan memeriksakan dirinya terlebih dahulu lalu setelahnya Youra. Lagi pula Jaemin masih berusaha membujuk sang istri agar mau memeriksakan kandungannya.

"Ayolah, sayang.."
Elusan lembut Jaemin berikan pada punggung tangan Youra. Youra masih memalingkan wajahnya acuh. Selama beberapa hari ini Jaemin tidak pernah ada untuknya. Ia selalu menghabiskan waktunya dengan Haechan. Bukannya dengan istri sahnya.

"Sayang, kamu tidak kasihan dengan anak kita? Dia tidak ingin membuat mamanya sedih"

"Aku sedih karena diri mu"

"Aku minta maaf, oke? Semua ini memang salah ku. Tapi aku tidak punya pilihan lain. Haechan anak ku. Dan dia juga tengah mengandung bayi ku. Aku tidak mungkin mencampakannya begitu saja"

"Lalu bagaimana dengan ku!? Apa kau tega mencampakan ku?"

"Haechan masih sangat kecil. Dia tidak tau tentang bagaimana menangani kehamilan. Dia masih butuh bantuan orang lain"

Youra menghapus air mata yang mengalir di pipinya.

"Kita turun ya, kamu harus di periksa dulu"
Ucap Jaemin dengan lembut. Youra mengangguk pelan, dan memilih keluar dari mobil dengan di bantu sang suami.

Haechan sudah menyelesaikan pemeriksaannya. Ia segera kembali ke dalam mobil sendirian. Karena Jaemin masih menemani Youra memeriksa kandungannya.

Haechan merasa sangat bahagia saat dokter bilang, janinnya sehat. Elusan lembut ia berikan pada perut buncitnya.

Sekarang Haechan mengerti apa arti anak yang tengah ia kandung. Dokter Renjun menasehatinya dengan banyak hal. Mengatakan jika anak itu adalah buah hati dari ayah dan ibunya.

Haechan merasa sangat senang saat mendengar perkataan Renjun. Ia semakin menyayangi sang anak. Karena sebentar lagi ia juga akan menjadi seperti sang ibu, menjaga dan membesarkan sang anak dengan baik. Meski hanya sendirian.



































VannoWilliamsSuldarta

My Stepfather (NaHyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang