BAB 05

79.2K 3.9K 32
                                    

- 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 -

Tak terasa pembelajaran sudah di lakukan kurang lebih 4 jam.

Kringg.. Kringg.. Kringg..

"Baik anak - anak, pelajaran kita sampai disini dulu. Kita lanjut di pertemuan berikut nya," kata bu Agnes, guru bahasa Indonesia itu mengakhiri pembelajaran nya.

Setelah itu, para murid di perbolehkan keluar dari kelas untuk istirahat. Ada yang ke kelas lain untuk mengintip crush nya, ada yang ke toilet, ada yang makan ke kantin, ada juga yang memilih menghabiskan waktu istirahat nya dengan bermain dan mengobrol.

Keira merapikan alat tulis nya, saat Mina dan Ghea menghampiri gadis itu.

"Kei, ayo ke kantin," ajak Ghea.

Keira mengangguk.

"Eh tapi tunggu. Lo gamau make up dulu? Nanti ketemu sama kak Tama loh. Jelek lo kalau ga make up," kata Mina menghentikan langkah Keira.

"Kalau emang jelek, pake make up juga tetep jelek," jawab Keira santai.

"Kalau kalian gamau ke kantin, gue ke kantin sendiri aja," ujar nya langsung berjalan meninggalkan Ghea dan Mina.

Mina mengernyit, gadis itu menoleh menatap sahabat nya. "Dia kenapa sih?!"

Ghea mengedikkan bahu nya, "Mana gue tau. Gue juga kaget kali," jawab nya heran.

.

Di kantin terlihat sudah ramai dengan murid - murid. Keira mengedarkan pandangan nya ke sekeliling, mencoba mencari meja kosong untuk ia tempati. Tapi, netra nya malah bertemu dengan netra seorang pria yang kebetulan juga sedang menatap nya.

Bukan tatapan yang baik, itu lebih ke tatapan sinis. Setelah beberapa detik netra mereka bertemu, pria itu mengalihkan pandangan nya sembari berdecih. Telihat tak senang.

Keira mengernyit. "Mau caperin kak Tama lagi lo?" Suara dari belakang sana sontak membuat nya berbalik.

Gadis itu mengamati gadis yang ada di depan nya, "Ogah ah, ga menguntungkan," kata Keira.

"Gaya bicara lo aneh banget," ujar Jessica jujur.

"Udah tobat ya?" Tanya Jessica memincingkan mata nya.

"Iya, tobat gue."

"Bagus lah," kata Jessica mengangguk - angguk kan kepala nya.

Keira tak menanggapi lagi setelah itu. Mata nya kembali melirik ke sosok pria yang sempat menatap nya tadi.

'Oh.. Jadi itu Tama.' Batin nya. Pandangan nya lalu beralih lagi pada gadis cantik berwajah polos yang baru datang memasuki kantin.

Wajah nya tertunduk, tak berani mengangkat karena bisikan - bisikan orang yang mulai menghakimi nya. Dari situ, Keira dapat menebak, itu adalah si pemeran utama perempuan. Laurentina Andraexa.

Keira menatap Jessica yang baru saja ingin pergi, "Woy." Panggil nya.

Jessica menoleh dengan kesal, "Gue ada nama ya anj*r!"

"Yaudah sih.." gumam Keira mengusap tengkuk nya.

"Lo udah dapet meja?" Tanya Keira.

"Udah, si Mars yang nyariin. Eh tunggu, kena--"

The Antagonist ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang