BAB 34

76.6K 4.9K 54
                                    

- 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 -

Sekitar 3 hari berlalu, Keira kembali ke aktivitas nya seperti biasa. Bangun, sekolah, malas - malasan, makan, buang hajat, tidur, begitu lah kegiatan beban keluarga satu ini. Oh, jangan lupakan kegiatan mempromosikan risol nya di sekolah.

"Ada harga temen ga nanti?" tanya Jessica menaik - turunkan alis nya.

"Gada! Enak aja lo," sinis Keira.

Gadis itu, hari ini mengajak teman - teman nya untuk mampir ke toko risol nya sepulang sekolah. Lantas, teman - teman nya langsung setuju. Tentu saja, toko teman nya baru di buka, minimal sebagai teman yang baik, mereka harus datang mengunjungi kan? Merusuh lebih tepatnya.

"Nanti, ikutin mobil gue aja dari belakang, ya." Keira berbicara sembari membuka pintu mobil nya.

"Yoi! Siap, bu bos!" Ini Mars yang menyahut.

"Ayo, Lisa," ajak Keira, karena Lisa tak ada yang mengantar. Lisa pun menurut, memasuki mobil Keira.

Setelah masuk ke dalam mobil masing - masing, Keira menjalankan mobil nya menuju ruko. Sudah 3 hari juga gadis itu belum mengunjungi ruko nya lagi.

Tak lama, perjalanan 15 menit, sampai Keira memarkirkan mobil nya di depan ruko. Tak pas di depan, takut menghalangi jualan. Di sana, sudah ada beberapa orang yang memesan untuk di bawa pulang.

Keira dan teman - teman nya turun. Menunggu orang - orang yang membeli pergi terlebih dulu, baru masuk.

"Hai, Naren. Papa mana?" tanya Keira memasuki ruko, di ikuti teman - teman nya yang lain.

"Bapak lagi di dalem, ngegorengin pastel lagi, udah mau abis," jawab Naren.

Keira mengerjap pelan, "Pastel?" Gadis itu mendekat, kemudian melihat isi etalase, agak tercengang.

"Ehh, Kei, ada pie buah juga?" Renza mendekat mengintip etalase juga.

Jika terakhir kali etalase hanya di isi risol, sekarang etalase sudah di isi aneka kue lain, seperti pastel, pie buah, pie susu, lemper, onde onde, kue lumpur dan beberapa kue lain nya. Keira tak tau apa nama masing - masing kue, karena ya memang tak pernah melihat.

"Ih! Anj*r, ada lemper, my paporit." Tangan Lisa dengan cepat terulur menyomot lemper yang ada di dalam etalase. "Berapaan ini Kei?" tanya Lisa.

"Gue juga gatau.." gumam Keira. "Tanya aja ke si Naren," lanjutnya.

"Itu 3 ribu," celetuk Naren sebelum Lisa bertanya.

"Mau dong, mau," seru Lisa.

"Emang enak, Lis?" Jessica yang bertanya. Merasa asing juga dengan kue - kue di depan nya, yang ia tau hanya risol saja. "Enak ini Jes, gue suka nitip mbak gue kalau ke pasar," jelas Lisa.

"Kei, gue mau--" Belum sempat Renza menyelesaikan perkataan Keira membalikkan tubuh nya. "Bentar - bentar dulu!" seru Keira.

"Kok ga ada yang bilang sih ada varian baru? Gue kan mau coba!" Keira menatap Naren sebal, tak terima. Ia kan ingin jadi yang pertama mencicipi.

"Loh? Emang harus laporan lo dulu?" tanya Naren mengerjap pelan. Keira mendengus sebal, kemudian kembali berbalik menatap ke etalase. Gadis itu mencomot masing - masing satu untuk dirinya sendiri coba.

Selesai mengambil, Keira menyingkir. "Dah! Kalian beli sana ke Naren. Gue mau masuk bentar. Awas ya kalau ada yang ga beli," peringat nya menatap teman nya satu per satu.

The Antagonist ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang