BAB 39

63K 3.7K 52
                                    

- 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 -

Guru datang, bersamaan dengan Mina dan Ghea yang juga memasuki kelas.

"Keira, udah masuk?" tanya bu Gita yang di respon anggukan oleh Keira.

"Ya sudah, kalian rapiin dulu ini nya," ujar bu Gita menunjuk kertas warna warni yang ada di lantai karena confetti party. "Terus, yang bukan dari kelas ini, balik ke kelas nya sendiri."

Kenan mengangguk, menatap si kembaran. "Kei.. gue ke kelas, ya? Hati - hati gerak nya. Kalau kepala lo sakit atau gimana, langsung kasih tau guru, terus ke UKS."

Keira mengangguk. Kenan beralih menatap Renza, "Za.. titip Keira, ya," katanya setelah itu, Kenan pergi.

"Sekarang, rapiin ini nya, ya." Bu Gita melangkah ke meja nya, kemudian duduk.

Satu kelas mulai merapikan kertas - kertas warna warni yang berserakan di lantai, kecuali Mina dan Ghea yang tak terlibat.

"Kei.. lo gausah kali, baru sembuh juga," kata Jessica. "Gapapa, santai aja kali," ujar Keira bantu menyapu.

Saat Keira membersihkan di dekat meja Mina, suara gadis itu terdengar. "Gimana? Enak kecelakaan nya?" Suara Mina terdengar seperti berbisik pada Keira.

Keira terdiam, menengadahkan kepala nya menatap Mina. Senyum Mina mengembang, terkesan mengejek.

"Kei," panggil Jessica menepuk pelan bahu Keira. "Hah?" Keira menoleh.

"Kenapa?" tanya Jessica melirik Mina. Keira menggeleng, "Gapapa."

Keira melirik tajam Mina sekilas, kemudian lanjut membersihkan di dekat Mina. "Enak kecelakaan.. Jadi di perhatiin pacar," bisik Keira balik menampilkan senyum mengejek.

Mina mengepalkan tangan nya kuat, 'Sialan!' umpatnya dalam hati.

Selesai membersihkan kertas warna warni itu, pelajaran di mulai. Keira belum bisa menulis, jadi Renza dengan suka rela mencatat beberapa bagian penting di buku Keira. Sisa nya, ia catat di buku nya sendiri, agar bisa ia foto untuk Keira, nanti.

Kringg.. Kringg.. Kringg..

Bel istirahat pertama berbunyi. Keira bersama teman - teman nya berjalan menuju kantin.

"Keira." Suara itu menghentikan langkah Keira. Gadis itu menoleh mendapati Tama yang melangkah mendekatinya.

Sebelum Tama berhadapan dengan Keira, Jessica dan Renza maju menghalangi terlebih dulu. "Mau ngapain?" tanya Renza.

Tama mengangkat satu alisnya, "Minggir. Gue manggil Keira, bukan lo," respon nya.

"Ya iya, mau ngapain?" Kali ini Jessica yang bertanya. "Sorry ya bro, Keira nya lagi sakit. Kata saudara nya, ga di ganggu siapa - siapa." Lisa menambahkan.

"Iya.. gue cuma mau nanya keadaan Keira. Salah?"

"Gue baik. Ga perlu nanya," jawab Keira. "Ayo ke kantin yokk, gue laper," sambung Keira menoel - noel bahu Jessica dan Renza.

"Iya, yaudah, ayo!" Jessica menarik lengan Keira pergi bersama Mars dan Lisa, membiarkan Tama dan Renza yang tersisa di sana.

"Kak Tama.." panggil Renza pelan. "Gue gatau sih, lo mau apa sama Keira. But.. Gue rasa Keira udah ga mengganggu lo. Jadi, jangan ganggu dia juga," kata Renza. "Lagian.. lo juga gamau, kan, dia suka sama lo lagi, terus ngejar - ngejar lo?" sambung nya seperti bertanya.

Tama terdiam, lantas, Renza pergi meninggalkan nya, menyusul teman - teman nya ke kantin.

.

"Gue ke toilet dulu, ya," ujar Keira beranjak berdiri. "Mau di temenin ga?" tanya Kenan.

The Antagonist ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang