- 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 -
"Yaudah, ayo, ikutin saya," kata lelaki itu pada Rico. Rico menurut saja, mengikuti langkah si lelaki entah menuju kemana. Terkesan bodoh, karena langsung percaya begitu saja dengan perkataan orang asing, namun.. ini menyangkut putrinya. Apapun itu, ia ingin berusaha yang terbaik mencari putrinya, bahkan jika harus keujung dunia sekalipun.Ia, istrinya, dan ketiga putra nya sudah mencari Keira mati - matian. Menyebarkan brosur tentang Keira yang di culik, mencari ke daerah sekitar lokasi terakhir Keira, dan masih banyak lagi usaha - usaha yang mereka lakukan. Namun, tak membuahkan hasil apapun. Rasanya, tubuh sudah letih semua. Sudah lelah juga dengan pikiran negatif.
Lelaki itu berjalan menuju mobil berwarna hitam, "Ayo, biar saya anterin ke supermarket yang saya bilang itu," ujarnya, membuka pintu mobil.
Belum Rico menaiki mobil itu, tangan nya di cekal oleh seseorang. Rico menoleh. "Juan?.."
Juan diam, menatap lelaki asing itu sekilas, lalu menatap ayahnya. "Papa mau kemana?" tanya Juan pelan.
"Orang ini ngeliat Keira, kemarin. Katanya, dia mau nganterin papa ke sana!" jawab Rico cepat, sedikit antusias. Namun, Juan menggelengkan kepala nya pelan. Mata nya menatap lelaki itu cukup lama. Sedangkan, yang di tatap pura - pura tak tau.
"Ayo cepet.. Saya juga masih ada kerjaan lain nih," ujar si lelaki asing itu. "Kalau--" Belum sempat melanjutkan lagi kata - katanya, sebuah benda dingin lebih dulu menyentuh pelipis nya.
Lelaki itu menelan saliva nya susah payah, melirik kearah benda dingin itu--pistol--. "Ikut kami ke kantor polisi," titah si lelaki dengan seragam polisi dan pistol di tangan nya itu.
Jika sudah begini, lelaki itu pun terpaksa mengikuti kemana polisi membawa nya.
"K-kenapa dia.." Rico terlihat bingung. "Dia salah satu orang suruhan penculik Keira, om," jawab Gabriel.
Rico terkejut, lalu detik berikutnya kembali terlihat sedih. "Jadi.. Keira belum ketemu?" tanya nya pelan.
"Papa nya Liona udah di tangkep, pa. Dia.. ketauan main curang pas pemilihan wali kota. Juga, karena ngebantu putrinya dalam kasus penculikan Keira ini," jelas Juan. Iya, papa nya Liona itu seorang wali kota yang baru menang pemilihan beberapa bulan lalu. Karena itu, pencarian Keira terasa sulit. Namun, kejanggalan saat pemilihan wali kota mulai di gali Gabriel hingga menemukan kecurangan di sana.
"T-terus, Keira?" tanya Rico.
"Belum, pa.. Polisi lagi interograsi papa nya Liona sekarang, buat nanya lokasi Liona nyembunyiin Keira.."
Ting!
Ponsel Gabriel bergetar. Dengan segera, pria itu membuka ponselnya. Mata nya bergerak cepat membaca isi pesan yang ia dapat dari orang suruhan nya.
"Lokasi Liona ketemu!" ujar Gabriel.
Lalu, tanpa pikir panjang, mereka langsung berangkat ke lokasi yang di dapat dari melacak nomor Liona di ponsel ayahnya. Gabriel membawa beberapa polisi bersama nya. Juan dan Rico juga ikut, setelah mengabari Jendra dan Kenan.
Perjalanan tak terlalu lama, hanya sekitar 7 menit. Namun, lokasi nya berada cukup pelosok, di tengah hutan, tak ada rumah penduduk di sekitarnya.
Bangunan itu terlihat seperti bangunan lama tak berpenghuni. Melihat mobil yang teparkir di depan bangunan itu, mereka langsung masuk ke dalam, menangkap beberapa orang yang berjaga di sana, lalu suara teriakan terdengar.
Menuju asal suara, mereka langsung menemukan Theo yang menghalangi pintu. Satu peluru di lepaskan ke paha Theo dari belakang. Setelahnya, polisi menangkap Theo yang sudah terjatuh lebih dulu, lalu menangkap Liona.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Antagonist ✅
Mystery / Thriller𝐒𝐢𝐧𝐨𝐩𝐬𝐢𝐬: Baru saja Kayla memaki tokoh antagonis dalam novel 'Fall in Love' yang ia baca, Kayla tak menyangka, setelah kecelakaan, ia malah terbangun sebagai Keira. Tokoh antagonis dalam novel. . . . "Kenapa harus jadi Keira sih?!" "Kesalah...