Bab 3

67 9 0
                                    

"Menaruh percaya dan harapan pada manusia, itu berarti kamu sudah mempersiapkan hati untuk terluka"
*
*
Selamat membaca:)

"Menaruh percaya dan harapan pada manusia, itu berarti kamu sudah mempersiapkan hati untuk terluka" ** Selamat membaca:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pembicaraan malam itu, berlangsung cukup lama. Tavisha tidak dengan mudah memberi keputusan karena banyak hal yang perlu di pertimbangkan. Beberapa pertanyaan terus dilontarkannya pada Arkan yang dijawab dengan begitu tenang dan penuh dengan kepastian.

Bahkan Arkan bersedia untuk memenuhi setiap syarat yang Tavisha ajukan. Pria itu juga ikut andil dalam menyuarakan permintaannya. Dia meminta untuk hidup selayaknya pasangan suami istri pada umumnya termasuk untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Tavisha pun menyanggupi permintaan itu karena baginya juga pernikahan ini bukan hanya sekedar bualan semata sehingga akan membuat ia lupa dengan tugas dan kewajibannya.

Tidak, jangan pernah berpikir kalau ini pernikahan kontrak ataupun sejenisnya. Karena keduanya menyadari bahwa pernikahan tidak sebercanda itu untuk dijalani.

Ya, pada akhirnya Tavisha memang bersedia untuk menjadi pendamping pria tersebut.

Tentunya sebuah keputusan besar tidaklah dibuat tanpa sebuah alasan yang jelas, begitu pun dengan Tavisha. Ia memilih mematahkan prinsipnya sendiri saat memutuskan untuk menerima ajakan pria itu. Sebab ia rasa hanya pria itu yang mampu mewujudkan keinginannya. Dan lagi Arkan menerima untuk tidak membocorkan dirinya ke ruang publik.

Terlalu banyak drama dan gosip murahan di dalamnya. Tavisha akan sangat membenci jika kehidupannya yang tenang terancam terusik.

Dua hari setelah percakapan malam itu, Arkan kembali datang ke rumah Yudha bersama dengan keluarganya. Melamar Tavisha secara resmi dihadapan kedua keluarga. Keputusan untuk melangsungkan pernikahan mereka buat pada hari itu.

Tavisha awalnya tidak setuju dengan usulan dari Arkan yang terkesan terburu-buru. Pasalnya pria itu mengajukan untuk menikah di bulan depan. Namun, lagi dan lagi Arkan kembali meyakinkan bahkan keluarganya juga ikut serta untuk meyakinkannya.

Mereka berkata bahwa orangnya akan ikut membantu untuk mempersiapkan pernikahan mereka sehingga Tavisha tidak perlu mengkhawatirkan apapun, seketika hal itu membuat ia tersadar kalau yang akan menjadi suaminya merupakan cucu tersayang Rahardja.

Mempersiapkan pesta pernikahan dengan konsep intimite Wedding bukanlah sesuatu yang sulit bagi keluarga Rahardja. Tavisha yakin dengan satu titah pun persiapan itu dapat rampung pada waktunya.

Cucu Rahardja
Sebentar lagi saya sampai.

Notifikasi itu muncul memenuhi layar ponselnya.

Sebatas KewajibanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang