Bab 5

67 9 1
                                    

"Sebelum kembali melangkah aku ingin terlebih dahulu memastikan arah, karena aku tidak ingin kembali jatuh akibat salah langkah."
*
*
Selamat membaca :)

"Arkan, lo asem banget jadi temen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Arkan, lo asem banget jadi temen. Apa maksudnya nyuruh gue ngelakuin kaya ginian? Gue tahu, kalau gue belum nemuin calon istri, tapi bukan berarti lo berhak cariin calon buat gue tanpa sepengetahuan apapun dari gue!" Keanu mengomel sembari menghampiri Arkan.

Kemudian ia mendudukkan dirinya di samping pria itu. "Tapi ya Ar, kok Lo bisa tau selera gue?" cicit Keanu sembari memperhatikan perempuan di depannya.

Arkan mendengus kasar. Keanu dengan tingkat kepercayaan dirinya memang sangat menyebalkan.

Pria itu menatap Keanu yang berada di sampingnya. Memperhatikan pakaian yang tengah Keanu kenakan.

"Lepas pakaiannya, Keanu!" Ujar Arkan memerintah.

"Kenapa?"

"Bajunya bagus Ar. Gue suka. Sayang banget kalau gue lepas." jawab Keanu santai.

"Lepas Keanu," perintah Arkan kembali tidak menghiraukan perkataan pria itu.

Keanu mendelik-kan matanya kesal.
"Lo suka banget deh kayanya merintah gue."

"Apa? Kenapa lo? gak perlu sombong. Gue tahu jam tangan lo lebih mahal dari biaya hidup gue," sungut Keanu tatkala Arkan menunjukkan jam tangannya.

"Ini masih jam kerja, bersikaplah sopan terhadap saya!" ujar Arkan menjelaskan. Mengingatkan kembali posisi Keanu sebagai bawahannya.

Keanu melongo, menatap Arkan tidak percaya. "Gila jabatan banget lo, Ar."

Arkan menaikkan sebelah alisnya, "Ganti pakaian kamu. setelahnya kamu bisa menunggu saya di luar."

Arkan memberikan isyarat pada pegawai yang berdiri tidak jauh dari mereka untuk mendekat.

"Antarkan dia untuk menggantinya!"

Keanu menghela napas panjang. Menghadapi Arkan yang dingin dan irit bicara memang memerlukan kesabaran yang besar. Berteman lama sedari kecil membuat Keanu cukup memahami kapan pria itu ingin berbicara untuk menjelaskan atau diam tanpa pemberitahuan. Dan sepertinya saat ini, Arkan tidak berniat untuk menjelaskan apapun. P

"Baik Pak saya permisi," Pamit Keanu yang pada akhirnya lebih memilih untuk mematuhi Arkan.

Dia tidak mau mencari masalah.

Wajah Arkan sudah tak terlihat bersahabat untuk terus dia hujani pertanyaan.

Tavisha mencebikkan bibirnya kesal karena setelah kepergian Keanu, Arkan masih belum beranjak dari duduknya. Pria itu diam tanpa mengucapkan satu patah kata pun. Ayolah, Tavisha sudah lelah berdiri, berpikir pria itu akan memberi tanggapan terhadap gaun yang dia kenakan, tapi sepertinya Arkan tidak berniat demikian.

Sebatas KewajibanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang