Saat ini Karen berada di ruang tengah.
Disana banyak sekali bangkai burung,kucing, maupun binatang lainnya.
"Huek" mual Karen karena ia mencium bau amis yang tak sedap.
Lama Karen mengamati tempat itu hingga sebuah kertas.
Kami masih hidup
Isi kertas itu,badan Karen bergetar bukan main,karena suara serak menghampiri karen.
Karen lalu bersembunyi di bawah meja berharap orang itu tidak melihatnya.
"Kamu dimana? Jangan sembunyi dong" ucap seseorang dengan suara sedikit serak.
"Le-lepasin aku!" Gertak siswa itu.
"Diam!" Bentak seseorang, ia lalu mulai menggores tangan milik sang siswa itu.
Setelah melakukan itu,ia akhirnya pergi dari tempat itu.
Karen bernafas lega,ia lalu melihat siswa itu dengan tangisan agak pelan.
Karen lalu menarik dagu siswa itu ia mengamati wajah cowo yang ada di depannya.
"Kak?" Lirih Haikal.
Haikal Mahendra, adalah seorang siswa yang baru masuk sekitar 1 Minggu yang lalu.
" Gw kek pernah lihat lu tapi dimana?" Tanya Karen sambil menyeritkan keningnya, mengingat -ingat siswa yang ada di depannya.
"Aku Haikal Mahendra kak"
"Ooh Haikal?, salam kenal gw Karen" ucap Karne ia lalu bersalaman dengan Haikal.
Haikal yang mengerti langsung mengarahkan tangannya.
"Lo ngapain disini?" Tanya Karen,sambil mengamati wajah Haikal.
"Gini kak, aku ini detektif, tapi aku ketahuan aku takut" ucap siswa itu dengan suara sedikit bergetar.
"Kak tau?, disini di tempat ini ada kepala sekolah ngambil jantung kita" lanjut Haikal.
Mata Karen melotot mendengar hal itu.
"Disini kak, kakak ikutin aku jangan sampe ada suara sedikitpun" Haikal lalu mulai berjalan di lorong yang terlihat gelap,yang berada Karen di belakang nya.
"Kakak jangan takut, semua orang yang udah di bunuh Ama dia di ambil jantungnya, aku gak tau buat apa" lanjut Haikal dengan suara sedikit pelan.
Karen hanya mengamati, benar-benar tidak waras sekolahan ini.
Sekitar 30 menit mereka akhirnya sampai di tempat tujuan, dan benar, disitu ada beberapa siswa/siswi yang diambil jantungnya,ah lebih tepatnya bangkai.
Karen menahan tangis, karena ia tidak boleh menangis di tempat seperti ini.
Haikal sendiri hanya mempotret apa yang dilihatnya,Haikal belum menyadari kalau raut wajah Karen memucat.
Dada karen sesek,ia mencoba mengambil nafas tapi percuma.
Bruk
Karen pingsan di tempat, Karena karen mempunyai trauma darah, kalau darah 1 tidak masalah lah ini? Benar-benar setan.
Flashback of
"Aws" ringis Karen karena batu besar mengenai, kaki kecil Karen.
"Kak Gak papa? Lirih Karne saat melihat kakaknya tergeletak di bawah tanah dengan senyum manisnya.
"Kak jangan tunjukkin senyum kakak di saat seperti ini kak, aku benci kak,kak jangan tutup mata kak aku mohon, kak? Kalau Kakak pergi aku sama siapa? Siapa yang bakal jagain aku dari kerasnya dunia? Yang jagain aku disaat aku di pukul sama ayah maupun ibu.."lirih Karen,dengan tangisan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious School
Mystery / ThrillerUpdate::Senin. Menceritakan tentang 8 orang siswa/siswi yg mencari informasi mengenai sekolah mereka karena merasa janggal mereka mulai selidiki satu persatu namun.. bukannya mencari kebenaran mereka malah menjadi korban. Pertanyaan ini kerap mun...